DokterSehat.Com- Beberapa orang menyebut mengunyah permen karet bisa membantu mengatasi stres atau mengembalikan kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir. Meski enak, kita harus tahu kalori dan efek atau dampak makan permen karet bagi kesehatan.
Kandungan Kalori Permen Karet
Pakar kesehatan dari National Cancer Institute menyebut konsumsi permen hanya akan menyumbang 2 persen asupan kalori harian untuk orang dewasa, tepatnya sekitar 44 kalori saja.
Khusus untuk asupan gula, permen hanya menyumbang 5 gram saja atau sekitar 10 persen dari asupan gula harian. Sementara itu, permen hanya menyumbang lemak jenuh kurang dari 1 gram, jauh lebih rendah dari batasan asupan lemak jenuh harian yang mencapai 27 gram.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak berlebihan makan permen karet. Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi lebih dari sepuluh butir permen setiap hari, maka tentu akan membuat asupan kalori tubuh cukup besar. Selain itu, konsumsi gula dan lemak jenuh tentu akan menjadi berlebihan dan akhirnya meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan lainnya.
Efek atau Dampak Makan Permen Karet Berlebihan
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika terlalu sering makan permen. Berikut beberapa dampak makan permen karet berlebihan:
-
Mengacaukan Pola Makan
Kebiasaan mengonsumsi permen bisa membuat pola makan sehari-hari menjadi semakin rusak. Hal ini disebabkan oleh lidah yang terbiasa menikmati makanan manis sehingga membuat rasa makanan sehat layaknya sayur dan buah menjadi kurang menarik. Dampaknya tentu akan membuat kita lebih rentan mengonsumsi makanan tidak sehat dan tidak memperhatikan kadar gizi yang seimbang.
-
Merusak Gigi
Kandungan gula di dalam permen sangatlah tinggi. Hal ini berarti, jika kita terbiasa mengonsumsi permen dalam jumlah banyak atau terlalu sering, maka akan membuat risiko terkena kerusakan gigi meningkat.
Hal ini disebabkan oleh gula yang cenderung membuat perkembangan bakteri penyebab kerusakan gigi semakin banyak jumlahnya di dalam mulut. Selain itu, permen memiliki sifat mudah lengket pada permukaan gigi sehingga akan membuat bakteri semakin aktif menyebabkan kerusakan gigi.
-
Memberikan Dampak Seperti Makanan Cepat Saji
Pakar kesehatan menyebut konsumsi permen dengan berlebihan akan membuat dampaknya mirip dengan mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula, kalori, dan lemak jenuh. Hal ini berarti, kita akan mengalami peningkatan risiko terkena diabetes, penyakit kardiovaskular, dan masalah-masalah kesehatan lain yang bisa memicu kematian dini.
Dampak Makan Permen bagi Peningkatan Berat Badan
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition Journal pada tahun 2013 lalu dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari National Health and Nutrition Examination Surveys pada tahun 2003 hingga 2006. Data-data partisipan ini kemudian dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan kebiasaan mengonsumsi permen dan cokelat.
Di kelompok pertama diketahui sangat jarang makan permen, yakni kurang dari tiga kali dalam satu bulan. Di kelompok kedua, partisipan mengonsumsi permen sekitar tiga kai dalam seminggu. Sementara itu, di kelompok ketiga, partisipan mengonsumsi permen lebih dari tiga kali dalam seminggu.
Para partisipan ini kemudian dicek kondisi kesehatannya, baik itu risiko obesitas, kondisi hormon insulin, tekanan darah, hingga kolesterol tubuh. Mereka juga dicek ukuran lingkar pinggang dan lipatan kulitnya. Hasilnya adalah, peningkatan frekuensi konsumsi permen tidak begitu memberikan dampak signifikan bagi berat badan.