Terbit: 6 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Anda tentu sering mendengar tentang kalori bukan? Kalori kerap dibahas dan menjadi salah satu pertimbangan dalam memimilih bahan makanan. Lalu kira-kira, sudahkah Anda mengetahui seberapa besar kebutuhan kalori Anda?

Berapa Kalori Harian Anda? Ini Cara Mudah Hitung & Menerapkannya!

Apa itu kalori?

Kalori sebenarnya adalah asupan berbagai zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya.

Kalori merupakan hasil dari konsumsi makanan berkarbohidrat, protein, lemak serta asupan gizi mikro lainnya.

Singkatnya, kombinasi asupan berbagai zat gizi akan menyebabkan tubuh memiliki kalori atau energi.

Lalu, bagaimana cara hitung kalori?

Cara hitung kalori dilakukan dengan memperhatikan berbagai kondisi fisik dan aktivitas tubuh, antara lain tinggi badan, berat badan, usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik.

Photo Credit : www.pixabay.com

Ada berbagai cara pehitungan, namun sebagian besar hal yang diperhatikan adalah hal yang telah disebutkan di atas. Perhitungan yang akurat dilakukan dengan menghitung melalui rumus.

Beberapa rumus tersebut dinilai memiliki berbagai keunggulan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, Anda bisa dengan mudah menghitung kalori melalui kalkulator kalori.

Angka yang keluar pada kalkulator kalori tersebut merupakan angka yang menunjukkan kalori harian yang Anda butuhkan setiap hari. Lazimnya orang dewasa Indonesia memiliki kabutuhan kaloro antara 1500 hingga 2500 tergantung kondisi individu.

Nah, kini Anda sudah mengetahui berapa kebutuhan kalori Anda, lalu bagaimana cara menerapakannya sehari-hari?

Menerapkan kalori dalam kebutuhan sehari-hari

Setelah tahu cara hitung kalori, tentunya Anda harus menerapkan untuk kebutuhan harian. Kalori yang Anda peroleh dari hasil perhitungan tersebut merupakan kalori yang Anda butuhkan pada kondisi tubuh Anda saat ini.

Ketahui juga indeks massa tubuh agar tahu apakah kalori tersebut merupakan kebutuhan tubuh Anda yang sehat.

doktersehat-timbangan-berat-badan-diet

Indeks massa tubuh Anda penting karena akan memengaruhi apakah Anda perlu mengurangi atau menambah asupan kalori Anda, yang dilakukan dengan:

1. Pertahankan kalori untuk tubuh yang ideal atau status gizi baik

Jika nilai indeks massa tubuh Anda adalah normal, maka angka yang Anda dapatkan dari perhitungan kalori tersebut merupakan total energi harian yang dianjurkan untuk kondisi tubuh Anda.

Kalori tersebut harus dipertahankan agar berat badan tidak meningkat ataupun turun sehingga status gizi Anda tetap seimbang.

Kalori harus dipenuhi dengan pembagian asupan makan yang bergizi seimbang, yaitu 50-60% karbohidrat, 20-25% protein dan sisanya adalah lemak, utamakan lemak baik dari nabati, ya.

2. Kurangi kalori untuk tubuh dengan gizi lebih atau obesitas

Jika Anda sedang mengalami obesitas, maka angka kalori yang Anda dapatkan sebaiknya dikurangi secara bertahap. Hal ini penting agar status gizi Anda bisa optimal dan Anda bisa menentukan seberapa besar kalori yang baiknya Anda kurangi.

doktersehat-lemak-gemuk-lipedema-melahirkan

Para pakar dan buku gizi kerap menganjurkan bahwa kalori yang dikurangi agar berat badan efektif adalah sebanyak 100-200 kkal dalam 1-2 minggu pertama. Anda bisa menerapkan ini dengan mengurangi asupan dari sumber energi terbesar yaitu makanan berkarbohidrat atau lemak.

Namun, tetap perhatikan bahwa makanan harus tetap bergizi seimbang ya. Ingat bahwa yang dikurangi adalah porsi bukan jenis golongan bahan makanan.

3. Tingkatkan asupan kalori jika gizi kurang atau kurus

Nilai indeks massa tubuh yang rendah berarti harus meningkatkan asupan kalorinya. Dari angka kalori yang Anda dapatkan, sebaiknya bertahap mulai ditingkatkan. Hal ini penting agar asupan berbagai zat gizi dalam tubuh bisa terpenuhi dan status gizi bisa normal.

kurus-saat-kanker-doktersehat

photo credit : pixabay.com

Peningkatan kalori dilakukan secara bertahap dengan menambah 100-150 kkal dalam 5-7 hari dan terus meningkat.

Pastikan makanan berkalori yang dipilih adalah makanan yang padat gizi, misalnya bubur kacang hijau atau roti lapis telur.

Sama dengan kondisi tubuh yang lain, asupan makanan pada kondisi ini sebaiknya tetap seimbang dengan penambahan porsi makanan padat gizi, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi