Terbit: 20 May 2021 | Diperbarui: 28 January 2022
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Capsaicin adalah senyawa pada cabai yang menimbulkan rasa panas dan pedas. Senyawa ini juga merupakan bahan utama dalam banyak salep terapeutik atau gel yang digunakan untuk meredakan nyeri. Apa saja manfaat dan risiko dari penggunaan capsaicin bagi kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Capsaicin: Manfaat dan Efek Sampingnya bagi Tubuh

Apa Itu Capsaicin?

Capsaicin adalah senyawa aktif dalam cabai yang menimbulkan rasa pedas dan panas. Rasa panas yang ditimbulkannya dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga membantu meningkatkan ‘efek termal’ makanan dan membakar lebih banyak kalori.

Sementara itu, terdapat klaim yang mengatakan bahwa ekstrak capsaicin dalam suplemen dapat meningkatkan metabolisme (mirip dengan makanan pedas lainnya), mengurangi jaringan lemak, meningkatkan rasa kenyang, dan mengatasi peradangan.

Meskipun mekanisme aksinya tidak sepenuhnya dipahami, zat aktif ini tampaknya merangsang reseptor dalam tubuh yang dikenal sebagai TRPV1. Terlepas dari manfaat potensial, terdapat beberapa efek samping yang terkait dengan suplemen capsaicin, terutama bila dikonsumsi berlebihan.

Manfaat Capsaicin bagi Kesehatan

Berikut ini adalah berbagi khasiat yang bisa Anda dapatkan dari senyawa aktif ini, di antaranya:

1. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Sifat antiinflamasi yang dimiliki senyawa ini menjadikannya efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung. Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa capsaicin adalah senyawa yang secara signifikan mengurangi faktor risiko penyakit jantung pada orang dewasa yang memiliki kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang rendah.

2. Membantu Menurunkan Berat Badan

Sebuah penelitian menemukan bahwa senyawa aktif ini dapat meningkatkan laju penggunaan energi, membakar simpanan lemak, dan menurunkan nafsu makan. Nafsu makan yang menurun akan membuat Anda makan lebih sedikit dari biasanya.

3. Membantu Meredakan Sakit

Seperti penjelasan sebelumnya, capsaicin adalah bahan utama dalam berbagai obat pereda nyeri. Senyawa ini bisa dalam berbentuk krim atau patch untuk aplikasi terapeutik tertentu. Selain itu, penggunaan patch dipercaya membantu mengatasi kondisi seperti neuralgia postherpetic.

4. Meningkatkan Rasa Kenyang

Sebuah studi menyelidiki manfaat potensial senyawa capsaicin (dikenal sebagai sebutan capsaicinoids) pada asupan energi. Studi tersebut mengungkapkan bahwa konsumsi minimal 2 mg capsaicinoid sebelum makan mengurangi asupan energi hingga 74 kalori selama makan.

Hal ini menunjukkan sifat mengenyangkan dari senyawa tersebut, di mana hal ini dapat berkontribusi pada manajemen berat badan jangka panjang.

Studi ini menyimpulkan bahwa mekanisme dibalik efek kenyang dapat dikaitkan dengan preferensi yang berubah untuk makanan kaya karbohidrat daripada makanan dengan kandungan lemak yang lebih tinggi.

5. Meningkatkan Metabolisme

Menurut sebuah studi, konsumsi senyawa aktif ini dapat membantu meningkatkan metabolisme, terutama seseorang yang kelebihan berat badan. Senyawa ini dapat meningkatkan pengeluaran energi dan oksidasi lemak.

6. Meningkatkan Respons Insulin

Meski sebagian besar penelitian tentang efek anti diabetes capsaicin berbasis hewan, bukti awal pada manusia menunjukkan manfaat potensial. Sebuah studi menemukan bahwa suplemen dengan zat aktif ini dapat meningkatkan respons insulin pada wanita dengan diabetes gestasional.

7. Mengatasi Peradangan

Makanan kaya antioksidan seperti cabai membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan kronis, gangguan autoimun, jenis kanker tertentu, dan bentuk penyakit kronis lainnya (termasuk penyakit jantung)

8. Mencegah Kanker Prostat

Senyawa aktif ini dapat menjadi komponen bermanfaat dari rencana pengobatan kanker prostat karena zat tersebut mampu membunuh sel kanker prostat. Senyawa ini juga dapat membantu mengurangi ekspresi protein yang mengontrol gen pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan sel ganas.

Meski begitu, klaim senyawa ini bisa mengatasi kanker prostat baru dilakukan pada hewan. Studi lanjutan pada manusia masih diperlukan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Efek Samping Capsaicin yang Harus Diwaspadai

Meskipun senyawa ini memiliki manfaat kesehatan dan umumnya dianggap aman dikonsumsi, beberapa kelompok tertentu sebaiknya menghindari untuk mengonsumsinya, antara lain:

  • Hamil atau sedang menyusui. Terbatasnya bukti yang mendukung suplementasi capsaicin selama kehamilan atau menyusui, Anda harus menghindari konsumsi suplemen ini.
  • Anak-anak di bawah 2 tahun. Dalam kebanyakan kasus, senyawa aktif ini tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah berapa pun oleh anak-anak di bawah 24 bulan. Tapi kadang-kadang diresepkan untuk anak yang lebih besar untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Orang dengan gangguan perdarahan. Meskipun bukti terkait hal ini masih terbatas, senyawa ini dapat meningkatkan risiko perdarahan pada mereka yang mengalami gangguan pembekuan darah.
  • Orang dengan masalah pencernaan. Suplemen yang mengandung senyawa ini dapat menyebabkan mulas dan mungkin tidak cocok untuk beberapa pasien dengan penyakit radang usus.

Sementara itu, beberapa efek samping capsaicin meliputi:

Mual dan Muntah

Capsaicin patches kadang-kadang digunakan sebagai terapi untuk menghilangkan rasa sakit. Tingginya konsentrasi senyawa aktif ini bisa menjadi masalah bagi beberapa orang. Mual dan muntah adalah efek samping yang sering dilaporkan.

Diare

Selain pada cabai, senyawa aktif yang juga terdapat pada paprika ini dapat mengiritasi lapisan saluran pencernaan, sehingga berpotensi menyebabkan sakit perut dan diare. Konsumsi zat aktif ini juga dapat menyebabkan makanan dicerna terlalu cepat, sehingga membuat BAB terasa panas.

Memperburuk Gejala Asam Lambung

Sensasi panas yang ditimbulkannya dapat mengiritasi lapisan perut sehingga menyebabkan mulas dan efek tidak nyaman lainnya. Dada terasa terbakar adalah gejala utama dari naiknya asam lambung. Gejala lain yang bisa terjadi adalah sesak napas, sering bersendawa, mual, hingga mulut terasa asam.

Menyebabkan Iritasi Kulit

Krim topikal yang dijual bebas dengan kandungan senyawa ini pernah dilaporkan menyebabkan iritasi kulit. Jika hal ini disertai nyeri, bengkak, atau melepuh segera hentikan penggunaan. Apabila Anda tidak yakin tentang aplikasi topikal ini, mintalah nasihat dari dokter.

Baca Juga: 11 Manfaat Cabai untuk Tubuh dan Kandungan Nutrisinya

Dosis dan Kontraindikasi

Sebuah studi klinis tentang penggunaan terapi berbasis capsaicin untuk menurunkan berat badan menemukan bahwa, partisipan dengan mudah mentolerir 6 miligram capsinoid yang diminum setiap hari selama 12 minggu.

Studi lain mengamati partisipan selama empat minggu saat mereka makan sekitar 30 gram cabai per hari. Hasilnya, partisipan tidak mengalami masalah kesehatan.

Hal penting lainnya yang perlu Anda ketahui adalah suplemen yang mengandung senyawa ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat pengencer darah, dan obat tekanan darah) dan suplemen makanan lainnya. Selain itu, dua minggu setelah operasi Anda juga tidak dianjurkan mengonsumsi suplemen dengan kandungan zat aktif ini.

 

  1. Anonim. Health Benefits of Capsaicin. https://www.webmd.com/diet/health-benefits-capsaicin#1. (Diakses pada 20 Mei 2021).
  2. Knaebel, Amanda. What Are the Health Benefits of Capsaicin?. https://www.livestrong.com/article/342597-what-are-the-health-benefits-of-caps. (Diakses pada 20 Mei 2021).
  3. Wong, Cathy. 2021. The Health Benefits of Capsaicin. https://www.verywellfit.com/capsaicin-for-weight-loss-can-it-help-88840. (Diakses pada 20 Mei 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi