DokterSehat.Com- Apa camilan favorit Anda? Mengonsumsi camilan tentu merupakan kebiasaan makan cukup banyak orang ya.
Ada berbagai jenis camilan yang cukup umum dipilih. Biasanya camilan yang dikonsumsi adalah makanan ringan, jajanan tradisional, keripik, kacang-kacangan, atau makanan kekinian yang telah dikombinasikan sedemikian rupa dan sering dikonsumsi di luar jam makan.
Manfaat mengonsumsi camilan
Mengonsumsi camilan memang merupakan kebiasaan yang baik, selama jenis, porsi dan jeda waktunya dikontrol dengan tepat.
Ketiga hal tersebut akan mendukung asupan gizi, dari segi jenis dan porsi, yang optimal serta mengontrol kadar gula darah tetap stabil.
Perlu diketahui, rata-rata kebutuhan energi orang dewasa Indonesia adalah sebesar 2100-2500 kkkal. Dengan pembagian waktu makan 3 kali sehari dan 2-3 kali camilan, maka setiap kali camilan, asupan energi yang dibutuhkan adalah 150-200 kkal.
Angka tersebut, bisa dicukupi dengan memilih jenis camilan yang tepat dan padat gizi agar kita bisa mendapatkan manfaat dari mengonsumsi camilan dengan maksimal.
Pilihan camilan yang tidak tepat
Sayangnya, ternyata ada cukup banyak jenis camilan yang kandungan kalorinya tinggi bahkan hampir sama dengan satu porsi menu makan utama, lho.
Hal ini biasanya tidak disadari, padahal jika berlangsung terus menerus, maka asupan kalori dalam tubuh akan selalu berlebihan.
Belum lagi, camilan tinggi kalori yang sering dikonsumsi, adalah jenis makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam saja.
Hal ini akan meningkatkan kalori 1 saji camilan menjadi setara dengan kalori untuk makan utama, yaitu 400-500 kkal.
Lantas, apa saja jenis camilan yang kandungan kalorinya sangat tinggi?
Berikut 3 jenis camilan dengan kandungan kalori yang setara dengan satu porsi makan utama:
1. Es atau minuman manis dengan tambahan topping manis
Minuman es atau minuman manis, merupakan sajian yang kerap dianggap sebagai camilan, atau bahkan minuman biasa, padahal kandungan kalorinya sangat tinggi.
Minuman manis seperti es kepal susu, es campur manis, atau es kombinasi lain dari bahan baku yang manis, misalnya susu cokelat yang tidak rendah gula, krimer kental manis, sirup, minuman bersoda, potongan jeli atau permen manis, dan topping meses, merupakan pilihan camilan atau minuman yang kalorinya sangat tinggi.
Belum lagi, minuman es manis sangat umum disajikan dengan porsi besar, maka tak heran jika satu saji minuman manis kandungan kalorinya lebih dari 300-350 kkal bahkan lebih.
2. Makanan kemasan dalam porsi besar
Makanan kemasan, seperti camilan ringan, keripik, atau chiki, memiliki kandungan kalori yang tinggi karena memiliki banyak tambahan gula buatan, natrium atau lemak yang terhidrogenasi.
Biasanya, meskipun kita telah memerhatikan kandungan kalori dalam makanan kemasan, kita cenderung kurang mengontrol porsi makan, apalagi , makanan kemasan bisa dengan mudah kita temukan dalam porsi yang besar.
Hal ini membuat asupan kalori yang harusnya hanya 90 kkal dalam satu saji makanan kemasan, menjadi meningkatn 4-5 kalinya, sehingga dalam 1 porsi makanan kemasan besar kita bisa mengonsumsi 400-450 kkal.
3. Makanan yang digoreng dengan tambahan saus, keju atau toping tinggi kalori
Camilan yang satu ini bisa sangat mudah kita temui di banyak tempat.
Biasanya ditawarkan dengan berbagai bahan baku, mulai dari daging ayam dengan tepung, buah yang digoreng, umbi-umbian, tepung dengan kombinasi bahan baku yang unik atau kekinian, yang kemudian disajikan dengan toping saus, mayones, keju, atau toping tinggi kalori, misalnya krimer kental manis.
Meskipun enak, sayangnya camilan yang digoreng dengan tambahan berbagai topping ini tinggi kalori.
Kalori dari bahan baku, metode pemasakan, dan toping, dan disajikan dalam porsi besar, membuat satu saji camilan yang digoreng ini memiliki kalori hingga 350-400 kkal.