Terbit: 23 May 2019 | Diperbarui: 4 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sebagian orang memilih untuk makan mie instan saat buka puasa. Tak hanya mengenyangkan, mie instan yang praktis untuk dibuat ini memang memiliki rasa yang enak. Hanya saja, apakah tidak apa-apa jika kita mengonsumsi mie instan untuk buka puasa?

Buka Puasa Langsung Makan Mie Instan, Begini Dampaknya

Dampak makan mie instan untuk buka puasa

Meski enak dan mengenyangkan, pakar kesehatan menyebut konsumsi mie instan bisa memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan. Hal ini disebabkan oleh kadar gizi di dalam mie instan yang sangat rendah. Sebagai contoh, kita tidak akan mendapatkan asupan serat dan kalori yang cukup. Padahal, kita membutuhkan sumber energi untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian tidak makan dan minuman apapun.

Selain itu, mie instan juga biasanya memiliki kandungan bumbu yang tidak sehat seperti MSG, sodium, dan natrium dalam jumlah yang sangat tinggi. Hal ini berarti, mengonsumsi mie instan bisa saja menyebabkan kenaikan tekanan darah, berat badan, atau bahkan kadar gula darah bagi penderita diabetes.

Meski terlihat sepele, dampak dari berbagai hal-hal tersebut jika dikonsumsi dengan terlalu sering, termasuk saat buka puasa tentu akan memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh.

Berbagai hal yang harus diperhatikan saat berbuka puasa

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan makanan-makanan yang bisa kita konsumsi untuk berbuka puasa.

Berikut adalah beberapa makanan atau minuman tersebut.

  1. Menyediakan sumber karbohidrat

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan berkarbohidrat saat berbuka puasa. Hal ini bisa membantu menyediakan energi yang hilang selama berpuasa. Sebenarnya, mie instan juga bisa menyediakan karbohidrat, namun makanan ini juga bisa memberikan dampak buruk lainnya bagi kesehatan tubuh sehingga sebaiknya tidak kita jadikan pilihan untuk berbuka.

Mengonsumsi kurma saat berbuka bisa menyediakan asupan karbohidrat atau sumber energi yang bisa membuat tubuh kembali bugar. Kita juga bisa mengonsumsi nasi, namun pastikan untuk tidak mengonsumsinya dengan porsi yang terlalu banyak demi mencegah perut kaget atau kekenyangan saat berbuka puasa.

  1. Pastikan untuk mendapatkan asupan serat

Serat yang bisa ditemukan di salam sayuran, buah-buahan, atau produk olahan gandum tak hanya baik bagi kesehatan pencernaan. Hal ini bisa membantu perut lebih cepat kenyang sekaligus mengembalikan energi setelah berbuka puasa. Karena alasan inilah kita harus memastikan diri untuk mengonsumsi asupan serat saat berbuka.

Tak harus melulu berupa sayuran sebagai lauk, kita bisa mengonsumsi buah-buahan secara utuh atau dijadikan campuran minuman untuk mendapatkan asupan serat tersebut.

  1. Memastikan diri mendapatkan asupan air putih dengan cukup

Saat berbuka, hal pertama yang sebaiknya kita konsumsi adalah air putih demi mengatasi dehidrasi atau kekurangan cairan setelah lebih dari 13 jam tidak mengonsumsi cairan apapun. Hanya saja, bukan berarti kita bisa sembarangan minum air saat berbuka. Minuman bersoda atau berbagai minuman manis tinggi gula kurang direkomendasikan karena bisa memicu lonjakan kadar gula darah dengan cepat namun tidak akan membantu mengatasi dehidrasi. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak mengonsumsi kopi atau minuman dengan rasa asam karena bisa menyebabkan kenaikan asam lambung.

Selain memperhatikan berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi, pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari kebiasaan merokok saat berbuka puasa. Jika kita melakukannya, maka kandungan beracun di dalam asap rokok akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh dan memicu dampak buruk yang jauh lebih buruk bagi kesehatan.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi