Terbit: 14 May 2016 | Diperbarui: 24 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyebutkan jika kecenderungan masyarakat yang mengkonsumsi garam dengan jumlah yang banyak ternyata ikut memiliki andil dalam peningkatan resiko terkena penyakit kardiovaskular layaknya penyakit jantung atau stroke. Hal ini dikarenakan banyaknya konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi bisa memicu naiknya tekanan darah dan pada akhirnya menimbulkan penyakit-penyakit berbahaya tersebut. Yang menjadi masalah adalah, banyak dari kita yang merasa hambar jika mengkonsumsi makanan tanpa garam. Lantas, apakah tidak ada cara lain agar kita bisa mengkonsumsi makanan tanpa garam berlebihan namun tetap tidak beresiko terkena berbagai macam penyakit mengingat pakar kesehatan membatasi asupan garam sehari hanya satu sendok teh saja?

Bisakah Mengurangi Garam Pada Masakan?

Pakar kesehatan menyebutkan jika kita harus lebih pandai dalam meracik masakan kita. Sebagai masyarakat yang tinggal di negeri yang kaya akan bumbu dan rempah-rempah, kita tentu bisa memaksimalkan hal ini untuk membuat masakan kita penuh cita rasa meskipun miskin garam. Sebagai contoh, bumbu-bumbu layaknya bawang merah dan bawang putih bisa kita olah sedemikian rupa agar bisa meningkatkan cita rasa masakan. Selain itu, beberapa rempah-rempah yang kaya antioksidan layaknya jinten, kayu manis, jahe, hingga cengkeh juga diyakini mampu menjadi solusi bagi kita yang ingin memasak makanan dengan kadar garam yang minim.

Tahukah anda, kadar sodium yang banyak ditemukan pada garam ternyata juga ditemukan pada makanan berpengawet yang sering kita konsumsi. Selain mengurangi kadar garam dalam masakan, ada baiknya kita juga mulai mengurangi makanan berpengawet dan beralih pada makanan yang segar-segar saja. Daging olahan, makanan kaleng, hingga makanan beku sebaiknya kita tinggalkan sehingga menu masakan kita tentu akan jauh lebih segar dan sehat.

Memang, dengan mengurangi garam pada masakan, kita akan mengalami perubahan dalam menikmati makanan. Namun, demi kesehatan tubuh yang lebih baik, hal ini tentu patut kita coba, bukan?


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi