Terbit: 23 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang yang memilih untuk mengkonsumsi susu segar yang tidak melalui proses pasteurisasi. Biasanya, mereka yang mengkonsumsinya menganggap susu ini jauh lebih baik bagi kesehatan karena nutrisinya tidak rusak. Sebenarnya, apakah minum susu segar yang tidak melalui proses pasteurisasi ini tidak apa-apa bagi kesehatan.

Berbahayakah Minum Susu Segar yang Tidak Dipasteurisasi?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan bahwa susu hewan yang tidak melalui proses pasteurisasi cenderung masih memiliki kandungan bakteri, kuman, virus, atau parasit penyebab penyakit. Meskipun kuman-kuman ini tidak akan mengubah rasa, bau, atau bahkan tekstur susu, namun, jika sampai masuk ke dalam tubuh kita, maka mereka bisa mempengaruhi kesehatan tubuh dengan signifikan.

Beberapa jenis bakteri yang kerap ditemukan di dalam susu yang tidak dipasteurisasi adalah Brucella, Campylobacter, E.Coli, Listeria, Salmonella, dan Cryptosporidium. Bakteri ini bisa memicu diare, kram pada perut, hingga muntah-muntah yang parah selama berhari-hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri-bakteri ini juga bisa memicu kemunculan sindrom Guillan-Barre yang memicu kelumpuhan serta sindrom hemolitik-uremik yang bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti gagal ginjal, stroke, dan kematian dini.

Pada rentang 2007 hingga 2016, CDC menyebutkan bahwa 46 persen kasus kesehatan balita yang dilaporkan ke organisasi tersebut ternyata dipicu oleh konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Sekitar 19 persen dari total kasus ini disebabkan oleh bakteri salmonella, dan 15 persen disebabkan oleh bakteri E.Coli berjenis shiga.

Melihat adanya fakta ini, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sembarangan meminum susu segar yang didapatkan langsung dari peternakan. Pastikan untuk meminum susu yang sudah dimasak dalam waktu yang cukup lama sehingga bakteri di dalamnya sudah mati dan tidak akan membahayakan kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi