Es teh manis adalah salah satu minuman yang paling digemari di Indonesia. Bahkan, setiap kali kita berada di restoran, kafe atau tempat makan lainnya, minuman ini biasanya yang akan menjadi prioritas pertama untuk dipesan. Hanya saja, di balik kesegaran dan rasa manis yang ditawarkan oleh es teh manis, ada anggapan bahwa minuman ini tidak baik bagi kesehatan. Apakah hal ini memang benar?
Anggapan Es Teh Manis Tidak Sehat
Es teh manis terbuat dari minuman teh biasa yang diberi tambahan gula pasir. Hanya saja, jika dicermati, pemberian gula pasir ini biasanya cukup banyak. Bahkan, ada yang sampai memberikan beberapa sendok makan gula pasir hanya untuk satu gelas es teh. Memang, rasanya akan terasa jauh lebih manis, namun hal ini akan membuat kita mengonsumsi gula dengan berlebihan.
Gula pasir temasuk dalam bahan makanan yang memiliki kandungan kalori tinggi. Memang, kalori ini bisa diubah menjadi sumber energi, namun jika kita juga cenderung kurang gerak, maka kelebihan kalori ini pada akhirnya hanya akan diubah menjadi tumpukan lemak di dalam tubuh. Hal ini tentu bisa berimbas pada perut yang semakin membuncit atau kenaikan berat badan.
Indeks glikemik gula pasir juga tergolong sangat tinggi, yakni di angka 100. Hal ini berarti, setelah mengonsumsi minuman seperti es teh manis, kadar gula darah akan langsung naik dengan drastis. Peningkatan ini memang tidak berlangsung lama. Setelahnya, kadar gula darah akan turun kembali. Bukannya akan membuat kita menjadi lebih berenergi, hal ini justru akan membuat kita menjadi lebih mudah lemas dan mengantuk.
Gula pasir juga memiliki kandungan karbohidrat sederhana yang membuatnya sangat mudah dipecah oleh pencernaan. Hal ini bisa membuat kadar gula naik dengan drastis dan akhirnya mengganggu keseimbangan insulin di dalam tubuh. Jika hal ini sering terjadi, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko diabetes dengan signifikan.
Mengingat diabetes termasuk dalam penyakit yang sulit untuk diobati dan bisa memicu datangnya komplikasi berbahaya, ada baiknya memang kita lebih cermat dalam mengonsumsi makanan dan minuman demi mencegahnya. Konsumsi es teh manis juga sebaiknya kita batasi. Jika perlu, kita bisa menggantinya menjadi es teh pahit yang jauh lebih sehat.
Bisakah Mengganti Gula dengan Madu?
Demi tetap bisa mendapatkan rasa manis saat mengonsumsi es teh, banyak orang yang sengaja mengganti gula pasir dengan madu. Logikanya, madu termasuk dalam bahan makanan sehat sehingga tentu akan jauh lebih aman untuk dikonsumsi.
Madu memiliki kandungan gula alami seperi fruktosa serta glukosa. Kita juga bisa menemukan kandungan sehat lain seperti vitamin, asam amino, mineral, beberapa jenis enzim, hingga antioksidan berjenis flavonoid di dalamnya. Berbagai kandungan ini bisa melawan peradangan, membuat kondisi tenggorokan menjadi lebih nyaman, hingga membantu fungsi pencernaan.
Masalahnya adalah kini banyak sekali produk madu di pasaran yang ternyata juga sudah diberi tambahan gula. Hal ini berarti, jika kita sembarangan memilih madu untuk dijadikan pengganti gula pasir saat ingin membuat es teh manis, bisa jadi hanya akan membuat kita mengonsumsi gula dalam jenis lain. Melihat fakta ini, kita sebaiknya benar-benar cermat dan menggunakan madu murni jika ingin mencampurkannya ke minuman yang kita konsumsi.
Indeks glikemik madu murni tergolong rendah. Kandungan kalorinya memang lebih tinggi, namun hal ini tidak akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah dengan cepat sehingga tentu akan lebih aman bagi kondisi tubuh dan tidak meningkatkan risiko diabetes.
Sumber:
- Leonard, Jayne. 2017. Is honey better for you than sugar?. medicalnewstoday.com/articles/317728.php (Diakses pada 22 Desember 2019).