Terbit: 9 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kita tentu sering mendengar orang tua yang melarang anaknya makan es krim karena menganggapnya sebagai makanan yang tidak sehat dan bisa menyebabkan datangnya masalah kesehatan layaknya pilek atau batuk. Hanya saja, apakah anggapan ini memang benar?

Benarkah Es Krim Makanan Tidak Sehat?

Dampak Makan Es Krim bagi Tubuh

Siapa sih yang tidak suka dengan es krim? Banyak orang yang bahkan dengan santai memakannya saat suhu udara cukup dingin, di kala hujan, atau bahkan di malam hari. Meskipun suhunya dingin, es krim bisa menyediakan kenikmatan tersendiri saat kita konsumsi. Hanya saja, pakar kesehatan menyebut es krim memang berpotensi menyebabkan datangnya masalah kesehatan, apalagi jika dikonsumsi dengan berlebihan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa membuat es krim kurang baik bagi kesehatan tubuh.

  1. Memiliki Kadar Kalori yang Tinggi

Tanpa disadari, es krim termasuk dalam makanan dengan kaar kalori yang tinggi. Jika kita mengonsumsinya satu cangkir dengan ukuran 105 gram saja, bisa jadi kita mengonsumsi 300 kalori. Jika di dalam es krim ini terdapat tambahan biskuit, cokelat, atau tambahan lainnya, kadar kalorinya bisa saja lebih tinggi.

Jika kita mengonsumsi es krim ukuran besar dalam sehari, bisa jadi kalori yang kita konsumsi mencapai 1.200 kalori. Padahal, pakar kesehatan menyebut asupan kalori harian sebaiknya dibatasi di angka sekitar 2.000 hingga 2.500 kalori saja demi mencegah kenaikan berat badan atau risiko terkena masalah kesehatan layaknya diabetes.

  1. Memiliki Kandungan Lemak

Beberapa jenis es krim memiliki kandungan lemak yang tinggi. Sebagai contoh, ada es krim cokelat yang memiliki kandungan 19 gram lemak di setiap separuh cup-nya saja. Jumlah lemak ini tentu bisa membahayakan kondisi kolesterol jahat di dalam tubuh kita, bukan?

Pakar kesehatan dari American Heart Association menyebut asupan lemak jenuh harian kita sebaiknya dibatasi sekitar 5 atau 6 persen dari asupan kalori total harian. Hal ini berarti, jika kita mengonsumsi kalori sebanyak 2.000 kalori, asupan lemaknya dibatasi sekitar 16 gram saja, lebih rendah dari jumlah lemak yang ada di dalam es krim.

  1. Memiliki Kandungan Gula yang Tinggi

Es krim identik dengan rasa yang manis. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan gula yang cukup tinggi di dalamnya. Jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang tinggi, maka kadar gula darah akan naik, membuat pencernaan kesulitan menyerap vitamin dan mineral, sekaligus membuat kalsium terlepas dari tulang.

Mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan juga telah terbukti mampu meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, diabetes, dan osteoporosis. Karena alasan inilah sebaiknya kita membatasi asupan gula sekitar 25 hingga 50 gram saja setiap hari.

Sebagai informasi, ada es krim yang memiliki kandungan gula hingga lebih dari 23 gram untuk setiap bungkusnya. Kita tentu harus lebih cermat dalam memilih es krim agar tidak mengonsumsi gula dengan berlebihan.

  1. Memiliki Kandungan Karbohidrat

Es krim termasuk dalam makanan yang tinggi kandungan karbohidrat. Jika dikonsumsi dengan berlebihan, berat badan akan naik dan memicu kekacauan kadar gula darah yang bisa berimbas pada meningkatnya risiko diabetes.

  1. Memiliki Kandungan Pemanis Buatan

Pakar kesehatan dr. Francis Collins dari National Institutes of Health menyebut es krim banyak yang memakai pemanis buatan seperti trehalose yang bisa mempertahankan titik beku makanan ini sekaligus meningkatkan risiko terkena masalah pencernaan.

  1. Berpotensi Memiliki Bakteri Berbahaya

Jika tidak disimpan dengan baik, es krim bisa saja memiliki kandungan bakteri berbahaya seperti clostridium difficile dan listeria yang bisa menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius.

Sumber:

  1. McMurray, Shandley. 2019. Is Ice Cream Bad For You?. universityhealthnews.com/daily/nutrition/is-ice-cream-bad-for-you. (Diakses pada 9 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi