Terbit: 2 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Rematik seringkali dikaitkan dengan penyakit yang menyerang orang tua. Padahal, penyakit ini bisa menyerang siapa saja yang tidak menerapkan gaya hidup yang sehat. Penyakit yang kerap menyerang bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan lutut ini bisa memicu peradangan, rasa nyeri, sensasi kaku, atau bengkak pada persendian. Yang tidak diduga adalah, bagi sebagian orang yang mengalami kelainan genetik, minum susu justru bisa menyebabkan datangnya rematik. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Bakteri di Dalam Susu Bisa Memicu Rematik?

Fakta ini terungkap dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Frontiers in Cellular and Infection Microbiology. Dalam penelitian ini, ditemukan kaitan antara rematik dengan bakteri bernama mycobacterium avium subspecies paratuberculosis (MAP). Bakteri ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui susu yang sudah terinfeksi, daging sapi, atau bahkan pupuk yang diolah dari kotoran sapi.

Shazia Beg, salah satu peneliti yang berasal dari University of Central Florida (UCF) Amerika Serikat menyebutkan bahwa ada 100 orang dengan masalah rematik yang dilibatkan dalam penelitian ini. Dari seluruh partisipan ini, 80 persen diantaranya ternyata mengalami mutasi gen PTPN2/22. Sementara itu, 40 persen dari seluruh partisipan juga terbukti positif memiliki bakteri MAP dari dalam tubuhnya.

Saleh Naser, peneliti lainnya yang berasal dari universitas yang sama berkata bahwa para peneliti meyakini kaitan antara mutasi genetik yang dialami sebagian orang mampu meningkatkan resiko terkena masalah rematik, apalagi jika mereka juga terpapar bakteri MAP dari konsumsi susu dan daging.

Adanya penelitian ini membuka jalan bagi para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang bakteri MAP di dalam produk susu dan daging sapi agar bisa menghasilkan obat masalah rematik yang jauh lebih efektif di masa depan.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi