Terbit: 10 May 2018 | Diperbarui: 21 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Siapa sih yang bisa menolak enaknya rasa martabak manis? Dalam realitanya camilan ini digemari oleh cukup banyak orang, khususnya sebagai teman untuk mengobrol atau menonton acara televisi. Sayangnya, dibalik kenikmatan martabak manis, ada berbagai bahaya kesehatan yang mengintai jika kita kerap mengonsumsinya.

Bahaya Sering Mengonsumsi Martabak Manis

Pakar kesehatan dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) bernamas Dr. Marudut menyebutkan bahwa terlalu sering mengonsumsi martabak manis bisa memicu datangnya kanker dan penyakit jantung koroner. Tak hanya kandungan dari martabak manis yang dianggap kurang sehat, proses pengolahan camilan ini juga dianggap berbahaya.

Jika kita cermati, banyak penjual martabak yang memakai gayung plastik untuk menuangkan adonan ke dalam pan pemanggang. Yang menjadi masalah adalah, gayung ini terbuat dari bahan plastik non-food grade yang tidak disarankan untuk dipakai untuk menjadi wadah bahan makanan. Di dalam gayung ini terdapat bahan kimia penyusun plastik dan pewarna yang bersifat karsinogenik atau memicu kanker.

Dr. Marudut berkata bahwa berbagai bahan kimia berbahaya pada gayung ini bisa tercampur pada adonan martabak manis yang kita konsumsi sehingga bisa memicu datangnya kanker.

Tak hanya penggunaan gayung plastik sebagai penuang adonan martabak manis yang dianggap tidak sehat, bahan pembuat martabak manis seperti margarin, susu, keju, dan cokelat kaya akan kandungan lemak atau gula yang sebaiknya tidak dikonsumsi dengan berlebihan. Dr. Marudut berkata bahwa di dalam satu porsi martabak manis yang kita pesan bisa saja memiliki 50 hingga 75 gram margarin. Padahal, margarin kaya akan kandungan lemak trans atau lemak yang sangat tidak sehat bagi tubuh.

Jika kita sering mengonsumsi margarin dalam jumlah yang sangat banyak, kita pun akan lebih mudah meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, dan masalah kardiovaskular lainnya.

Melihat adanya fakta ini, jangan sering-sering mengonsumsi martabak manis. JIka kita memang sangat menyukainya, kita bisa meminta penjual martabak manis untuk mengurangi pemberian margarin saat membuatnya.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi