Terbit: 25 July 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Apakah Anda penggemar minuman atau makanan yang dikonsumsi dalam suhu dingin?

3 Bahaya Terlalu Sering Konsumsi Makanan & Minuman Dingin

Ya, minuman atau beberapa jenis makanan memang super nikmat jika dikonsumsi dalam suhu dingin.

Berbagai jenis minuman ditambah dengan es batu atau yang dimasukkan dalam pendingin, es krim, buah bersuhu dingin, atau sajian salad sayur bersuhu dingin, tentu sangat menggugah selera untuk dikonsumsi.Sensasi suhu dingin yang menambah kesegaran bahan makanan memang tidak tergantikan, apalagi, kini Anda bisa dengan mudah memperoleh makanan dan minuman dingin di banyak tempat, atau membawa wadah khusus bersuhu dingin untuk makanan favorit Anda.

Sayangnya, meskipun enak dan menyegarkan, terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman dingin juga bisa memberikan dampak bagi tubuh, lho.

Penasaran apa saja dampak negatif yang dirasakan tubuh jika terlalu sering mengonsumsi minuman dingin? Yuk, sama-sama kita simak penjelasannya di bawah ini!

Perlunya makanan dan minuman disajikan dalam suhu dingin

Umumnya, kita menganggap bahwa makanan atau minuman bersuhu dingin hanya sebagai alternatif sajian agar bahan makanan menjadi lebih segar saja.

Akan tetapi, bahan makanan yang disajikan dalam suhu dingin, juga sangat mungkin diperlukan untuk menjaga kualitas makanan.Kita tentu tahu, bahwa bahan makanan cenderung mudah basi dan rentan terpapar bakteri.

Menjaga bahan makanan dalam suhu dingin, yaitu selain bisa memberikan rasa yang menyegarkan, juga bisa menjaga masa simpan bahan makanan dan mengihindari paparan bakteri, sehingga membuat makanan menjadi lebih awet.

Hal tersebut sangat penting, apalagi untuk makanan atau minuman yang kita buat sendiri, misalnya salad atau minuman es buah, meskipun tidak menutup kemunginkan bahwa berbagai makanan kemasan, atau makanan siap makan, juga memerlukan suhu penyimpanan yang rendah.

Akan tetapi, jika hampir sebagian bahan makanan yang akan kita konsumsi disimpan dalam suhu dingin, bahkan untuk makanan yang tetap aman jika dikonsumsi pada suhu ruang, misalnya buah atau roti yang akan segera dikonsumsi, atau air putih, maka bisa jadi kita justru berlebihan mengonsumsi bahan makanan bersuhu dingin, lho.

Apa dampak yang akan terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi bahan makanan bersuhu dingin?

Beberapa dampak jika kita terlalu sering mengonsumsi bahan makanan yang sengaja didinginkan, atau makanan dan minuman yang sudah lumrah disajikan dingin, adalah:

1. Gangguan pencernaan

Mengonsumsi bahan makanan dan minuman yang bersuhu dingin, pada berbagai waktu makan, baik pagi, siang, atau malam, tentu akan menggangu fungsi pencernaan. Mengapa?

Makanan dan minuman yang bersuhu dingin kurang sesuai dengan suhu tubuh. Jika tubuh sedang tidak fit dan cuaca di sekitar juga tidak stabil, misalnya sering hujan atau sedang dingin, maka kondisi tubuh, utamanya pencernaan menjadi sensitif dan rentang terganggu.

Bukan tidak mungkin mengonsumsi makanan dan minuman dingin terlalu sering, apalagi pada waktu yang tidak tepat, akan membuat fungsi pencernaan terganggu, mulai dari menyebabkan radang pada tenggorokan, meningkatkan kemungkinan flu, hingga produksi asam lambung yang meningkat.

2. Mempeberat metabolisme tubuh

Bahan makanan bersuhu ekstrem, baik panas maupun dingin, merupakan bahan makanan yang tidak sesuai dengan suhu tubuh.

Hal ini membuat tubuh terpaksa bekerja lebih keras, untuk membuat makanan dan minuman bersuhu dingin sesuai dengan suhu tubuh untuk dapat mencernanya dengan maksimal.

Kondisi ini tentu bisa mengganggu metabolisme tubuh, karena kerja metabolisme tubuh, yang bisa lebih ringan jika bahan makanan dikonsumsi dalam suhu ruang, menjadi lebih berat karena harus menyesuaikan suhu makanan terlebih dahulu.

3. Penyerapan zat gizi dari bahan makanan terhambat

Photo Credit: Flickr/Marco Verch

Berkaitan dengan poin nomor dua, karena tubuh harus menyesuaikan suhu makanan, maka tentu penyerapan zat gizi, cairan, atau kandungan lain, yang ada pada bahan makanan menjadi terhambat.

Hal ini tentu merugikan mengingat tubuh yang harusnya segera mendapatkan asupan energi menjadi terhambat penyerapan energinya dan justru memperberat kerja metabolisme tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi