DokterSehat.Com – Banyak orang tidak menyadari bahwa seberapa cepat Anda mengunyah atau menelan makanan, ternyata hal itu bisa memengaruhi kondisi kesehatan. Meski hal ini sering dianggap sesuatu yang sepele, fakta telah membuktikan bahwa efek makan terlalu cepat bisa merugikan kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya makan terlalu cepat yang bisa Anda alami.
Bahaya Makan Terlalu Cepat
Sebelum membahas mengenai akibat makan terlalu cepat, pernahkah Anda memperhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk makan? Banyak orang berpandangan bahwa seberapa cepat waktu makan bukanlah sesuatu yang penting.
Padahal, untuk menghabiskan satu porsi makanan berat setidaknya Anda membutuhkan waktu kira-kira 20 menit. Sedangkan jika Anda menghabiskan satu porsi makanan dalam waktu kurang dari 10 menit, berarti Anda makan terlalu cepat.
Berikut ini adalah bahaya makan terlalu cepat yang bisa membahayakan kesehatan, di antaranya:
1. Memberatkan kerja metabolisme
Bahaya makan terlalu cepat berikutnya adalah menyebabkan metabolisme menjadi lebih berat. Makanan yang tidak dikunyah atau dikonsumsi hingga lembut akan membuat lambung dan usus bekerja lebih keras. Hal ini tentu membuat metabolisme tubuh menjadi berat dan zat gizi yang diserap dalam tubuh menjadi lebih lama.
Dalam jangka panjang, efek makan terlalu cepat ini akan sangat berpengaruh pada fungsi kerja sistem dan organ tubuh. Gangguan fungsi lambung, misalnya lambung menjadi sering mengalami peningkatan asam lambung atau usus mengalami gangguan fungsi usus.
2. Tersedak
Bahaya makan terlalu cepat yang utama adalah membuat Anda tersedak karena sistem dan organ tubuh belum mampu mengolah makanan dengan sempurna namun makanan terus dikonsumsi dengan terburu-buru.
Tersedak merupakan kondisi yang cukup berbahaya, karena jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat tubuh bisa mengalami gangguan pernapasan.
3. Meningkatnya asupan kalori dalam tubuh
Sebuah penelitian mengungkapkan, mereka yang makan terlalu cepat memiliki asupan kalori yang lebih tinggi. Efek makan terlalu cepat ini disebabkan oleh:
- Rangsang kenyang di otak menjadi lebih lambat menerima sinyal kenyang karena zat gizi diserap lebih lama. Hal ini membuat rangsang kenyang di otak belum memberi sinyal kenyang padahal asupan zat gizi dalam tubuh sebenarnya sudah cukup, hanya saja belum diserap sempurna. Kondisi inilah yang menyebabkan asupan kalori dan zat gizi dalam tubuh menjadi berlebihan.
- Makanan yang tidak dikunyah dengan halus sehingga metabolisme menjadi berat dan penyerapan zat gizi lebih lama.
4. Obesitas
Dalam jangka panjang, bahaya makan terlalu cepat adalah menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kondisi ini tentu saja disebabkan asupan kalori berlebihan secara terus menerus, baik saat waktu makan utama maupun saat camilan berat. Hal ini biasanya kurang disadari karena merupakan efek jangka panjang dari kebiasaan cara makan yang kurang baik yaitu terlalu cepat.
5. Sindrom metabolik
Sebuah penelitian mengungkapkan, bahaya makan terlalu cepat juga dapat menyebabkan terjadinya sindrom metabolik. Efek makan terlalu cepat ini berkorelasi dengan kenaikan berat badan yang lebih besar, gula darah yang lebih tinggi, kolesterol jahat, dan ukuran pinggang yang lebih besar.
Makan terlalu cepat dua kali lebih mungkin mengembangkan sindrom metabolik dibandingkan dengan mereka yang makan dengan kecepatan normal.
6. Diabetes
Sebuah penelitian lain mengungkapkan, efek makan terlalu cepat bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 2,5 kali lipat. Kadar insulin dan gula yang tinggi berisiko meningkatkan risiko resistensi insulin.
7. Jantung dan stroke
Seperti penjelasan sebelumnya, bahaya makan terlalu cepat adalah mengembangkan sindrom metabolik. Dampak lanjutannya adalah menimbulkan penyakit stroke dan jantung. Beberapa faktor yang meningkatkan sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, defisiensi kolesterol HDL, dan kenaikan berat badan.
8. Asam lambung
Makanan yang dengan cepat dan dalam jumlah besar mengalir ke perut dapat menyebabkan penyakit asam lambung. Kondisi ini bisa menyebabkan sensasi terbakar. Komplikasi yang bisa terjadi seperti mulas, mual, sakit perut, kesulitan menelan, penyempitan kerongkongan, tukak, hingga pendarahan.
Bagi Anda yang mempunyai penyakit asam lambung, minumlah satu teguk air setiap kali Anda mengunyah makanan.
Nah, itulah bahaya makan terlalu cepat yang harus Anda waspadai. Pada akhirnya, makan lebih lambat bisa membuat perut menjadi lebih cepat kenyang dan lebih menikmati makanan.
Menghindari Bahaya Makan Terlalu Cepat
Setelah Anda menyadari bahaya makan terlalu cepat seperti di atas, namun Anda masih memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan cepat, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda coba agar Anda tidak makan terlalu cepat, di antaranya:
- Menyediakan dan mempersiapkan waktu makan secara khusus, sehingga Anda tidak makan terburu-buru.
- Setelah menyuapkan makanan dalam mulut, jangan memegang alat makan lainnya hingga Anda mengunyah makanan dalam mulut dengan lembut.
- Usahakan mengunyah makanan hingga lembut yaitu dalam 25-30 kali gigitan, baru setelah makanan dalam mulut lembut, Anda bisa menelannya hingga mulut benar-benar bersih, lalu menyuapkan makanan kembali.
- Konsumsi segelas air di tengah makan bisa membuat Anda mengambil jeda untuk tidak segera menghabiskan makanan atau membuat Anda makan dengan perlahan.
- Agar perut kenyang lebih lama, sebaiknya Anda mengonsumsi makanan kaya serat karena dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna makanan berserat.
- Atur waktu makan dengan baik. Waktu makan yang terlambat akan membuat Anda makan lebih cepat. Selain membuat makan lebih cepat, jika Anda membiarkan tubuh terlalu lapar hal itu akan membuat Anda makan lebih banyak dan cenderung mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
- Hindari makan sambil melakukan aktivitas lain. Makan sambil bermain gawai, menonton televisi atau mengetik di depan komputer membuat Anda makan lebih cepat. Biasakanlah menikmati makanan dengan konsentrasi.