Terbit: 14 February 2019 | Diperbarui: 6 October 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Hari Valentine atau hari kasih sayang identik dengan cokelat. Di berbagai tempat kita bisa melihat promosi atau diskon untuk camilan yang digemari oleh banyak orang ini. Sayangnya, meski dikenal sebagai camilan yang enak dan sehat, pakar kesehatan memperingatkan kita untuk tidak makan cokelat dengan berlebihan karena ada bahaya makan coklat terlalu banyak..

Jangan Kebanyakan Makan Cokelat, Ini Bahayanya!

Bahaya makan cokelat terlalu banyak

Pakar kesehatan menyebut kebiasaan mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang terlalu banyak atau terlalu sering bisa memberikan efek kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Meningkatkan berat badan

Jika kita makan cokelat terlalu sering, besar kemungkinan berat badan akan naik. Bahkan, banyak program diet yang meminta kita untuk menghindari cokelat terlebih dahulu. Hal ini disebabkan oleh kadar kalori di dalam cokelat yang cukup tinggi sehingga jika dikonsumsi dengan berlebihan dikhawatirkan akan merusak program penurunan berat badan.

Jika kita sampai mengalami kelebihan berat badan, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, penyakit jantung, serta hipertensi.

  1. Kelebihan asupan gula

Kebanyakan produk cokelat di pasaran tinggi kandungan gula.

Berdasarkan alasan inilah cokelat memiliki rasa yang manis. Masalahnya adalah terlalu banyak mengonsumsi gula bisa menyebabkan dampak kesehatan yang kurang baik seperti memicu gigi berlubang, penyakit gusi, atau bahkan diabetes. Khusus untuk diabetes, penyakit ini tidak bisa diobati dan bisa menyebabkan komplikasi serius yang bisa saja berakhir dengan kematian.

  1. Gangguan pencernaan

Di dalam cokelat terdapat kandungan kafein, yaitu kandungan yang juga bisa ditemukan di dalam kopi. Kafein ternyata bersifat stimulan bagi usus.

Hal ini berarti, jika dikonsumsi dengan berlebihan, bisa menyebabkan iritasi pada usus besar hingga memicu diare. Cokelat juga bersifat asam yang tentu akan membuat lambung mengalami peningkatan produksi asam lambung jika dikonsumsi berlebihan.

  1. Memiliki kadar kalium yang tinggi

Cokelat termasuk dalam makanan dengan kadar kalium yang tinggi. Meski terlihat baik, tingginya kadar kalium ini bisa membahayakan penderita penyakit ginjal atau penyakit adrenal karena bisa membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Mitos makan cokelat berlebihan bisa memicu kematian

Selain dampak-dampak kesehatan tersebut, terdapat sebuah mitos yang dipercaya banyak orang tentang makan cokelat, yakni jika kita mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat banyak, maka ada kemungkinan kita bisa mati mendadak. Apakah mitos ini benar adanya?

Pakar kesehatan Reed Caldwell yang berasal dari New York University Langone Medical Center menyebut cokelat ternyata memang berpotensi mematikan. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan theobromine yang bisa memberikan efek mirip seperti kafein. Jika kita mengonsumsinya, pembuluh darah akan melebar dan menyebabkan penurunan tekanan darah.

Jika theobromine dikonsumsi dalam jumlah yang sangat tinggi, maka dampaknya akan membuat denyut jantung meningkat dengan drastis. Hal ini akan memicu munculnya sakit kepala yang cukup parah, badan gemetaran, tubuh yang berkeringat, hingga menurunnya nafsu makan. Jika denyut jantung tidak bisa dikendalikan, hal ini dikhawatirkan bisa menyebabkan kematian.

Beruntung, Caldwell menyebut kasus kematian yang disebabkan oleh kebanyakan makan cokelat ini sangat jarang terjadi. Seringkali kasus kebanyakan makan cokelat hanya berujung pada gangguan pencernaan atau sakit perut saja.

Hal ini disebabkan oleh theobromine baru bisa memicu efek keracunan jika sampai dosisnya mencapai 1.000 mg untuk setiap kilogram berat badan tubuh kita. Padahal, di setiap gram cokelat hanya memiliki sekitar 2,4 hingga 5,5 mg theobromine.

Jjika kita mengonsumsi kue cokelat, kadarnya lebih tinggi yakni sekitar 16 mg per gramnya. Kita tentu harus makan berkilo-kilo cokelat untuk mendapatkan efek keracunan ini.

Meskipun begitu, sebaiknya memang kita tidak berlebihan makan cokelat demi mencegah efek buruk bagi kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi