Terbit: 30 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tidak semua orang bisa rutin makan ikan. Sebagian bahkan mengaku sangat jarang mengonsumsinya karena di daerahnya cukup sulit mendapatkan ikan atau memang kurang suka dengan rasa dari daging hewan air ini. Hanya saja, mengingat kandungan di dalam ikan disebut-sebut berpengaruh besar bagi kesehatan otak, apakah berbahaya jika kita tidak pernah mengonsumsinya?

Bagaimana Dampak Tidak Pernah Makan Ikan Bagi Kesehatan Otak?

Dikutip dari Health24, meskipun kita tidak makan ikan, otak tetap bisa mendapatkan nutrisi yang penting bagi kesehatannya jika kita mengonsumsi makanan sehat, khususnya yang terbuat dari kacang atau biji-bijian.

Sebagai informasi, ikan memiliki kandungan vitamin D dan omega 3. Omega 3 adalah sejenis asam lemak yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari makanan yang kita konsumsi. Fungsi dari omega 3 adalah untuk mengendalikan suasana hati dan fungsi otak. Kandungan ini juga mencegah masalah kesehatan otak seperti alzhaimer atau peradangan lainnya.

Selain dari ikan, kita bisa mendapatkan omega 3 dari walnut, biji rami, biji chia, atau suplemen khusus omega 3. Sementara itu, kandungan vitamin D yang baik bagi kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh ini juga bisa didapatkan dari kuning telur atau susu.

Melihat adanya fakta ini, kita tidak perlu khawatir jika jarang makan ikan, masih ada banyak sekali bahan makanan lainnya yang sangat baik bagi kesehatan, khususnya kesehatan otak. Hanya saja, mengingat ikan juga memiliki berbagai nutrisi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, ada baiknya kita mulai lebih sering mengonsumsinya.

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa ada baiknya kita memilih ikan segar yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan ikan kalengan yang seringkali sudah ditambahi garam atau bahan-bahan lainnya. Apalagi dengan adanya penemuan cacing di berbagai merek ikan kalengan belakangan ini.

Sudahkah Sobat Sehat makan ikan hari ini?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi