Terbit: 28 August 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengurangi konsumsi daging-dagingan jika kita ingin menjaga kesehatan tubuh kita. Salah satu jenis daging yang cukup sering kita konsumsi adalah bagian jeroan. Memang, jeroan bisa memberikan rasa tersendiri yang nikmat dan gurih saat memasuki mulut kita. Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika jeroan ternyata sangat tidak baik untuk dikonsumsi karena bisa membahayakan kesehatan tubuh kita. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Apakah Benar Jeroan Sangat Tidak Baik Untuk Dimakan?

Pakar kesehatan Chris Kresser, M.S, L.Ac menyebutkan jika jeroan, khususnya yang berupa hati dari hewan layaknya sapi atau kambing, memiliki banyak kandungan baik layaknya retinol atau juga pro vitamin A. Hal ini berarti, kita akan mampu mencukupi kebutuhan vitamin A sehingga kesehatan mata dan kulit kita pun akan terjaga. Tak hanya itu, hati juga memiliki banyak kandungan baik lainnya layakny avitamin B12, folat, dan kolin. Yang menarik adalah, sebagian besar masyarakat menganggap jeroan layaknya hati ini memiliki banyak kandungan racun. Anggapan ini muncul karena hati pada dasarnya adalah penyaring berbagai macam racun dalam tubuh sehingga banyak orang yang berpikir jika mengkonsumsi hati sama saja dengan mengkonsumsi racun.

Kresser ternyata mengungkapkan hal yang berbeda, hati ternyata tidak menyimpan racun sebagai konsekuensi dari kinerjanya. Racun ini justru ikut terlarut bersama dengan lemak yang ikut terbuang dari tubuh. Hal ini berarti, kita tidak akan mengkonsumsi racun dari jeroan. Lantas, darimanakah bahaya dari jeroan?

Kresser berkata jika jeroan dianggap berbahaya karena tingginya kadar kolesterol yang ada di dalamnya. Hal ini berarti, jika kita banyak mengkonsumsi jeroan, kita bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh dan pada akhirnya kita akan meningkatkan resiko terkena penyakit berbahaya layaknya penyakit kardiovaskular dan juga diabetes.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi