DokterSehat.Com – Tahukah anda jika asupan garam yang direkomendasikan oleh pakar kesehatan hanyalah 2.000 mg setiap harinya? Sayangnya, banyak dari kita yang justru mengkonsumsinya berkali-kali lipat dari rekomendasi tersebut setiap hari. Karena kebiasaan kita untuk mengkonsumsi garam dengan jumlah yang berlebihan inilah kasus penyakit jantung cenderung meningkat. Melihat adanya fakta ini, pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk mulai menurunkan asupan garam harian agar tidak mudah terkena penyakit jantung. Tak perlu hingga berhenti mengkonsumsi garam, jika kita menurunkan asupan 200 mg garam saja dalam sehari, kita bisa menurunkan resiko terkena penyakit jantung dengan signifikan.
Menurunkan asupan 200 gram garam bisa kita lakukan dengan menahan diri untuk tidak mengkonsumsi keripik kentang yang kerap kita konsumsi sebagai camilan. Jika kita bukan orang yang suka mengkonsumsi camilan tidak sehat ini, ada baiknya sedikit demi sedikit kita mulai menurunkan asupan garam yang dimasukkan ke dalam masakan sehingga kita pun akan semakin terbiasa untuk tidak mengkonsumsi makanan yang asin. Dengan menurunkan konsumsi garam harian, diharapkan kita bisa menjaga tekanan darah dengan lebih baik sehingga resiko terkena penyakit jantung dan stroke ikut menurun.
Pakar kesehatan dari Tuft University di Boston, Amerika Serikat, menyebutkan jika andai asupan garam masyarakat bisa diturunkan hingga 400 mg saja, diyakini seluruh masyarakat di dunia bisa berhemat uang 3 Miliar US Dollar yang dihabiskan hanya untuk membiayai pengobatan pasien penyakit jantung. Sebagai informasi, di seluruh dunia sendiri setidaknya ada 1,6 juta orang yang harus meregang nyawa karena penyakit jantung, dimana salah satu penyebab penyakit mengerikan ini adalah pola makan yang tidak sehat dan tingginya kadar garam yang dikonsumsi secara harian.
Dariush Mozaffarian dari Tuft Uninversity berharap adanya peran pemerintah di berbagai negara di seluruh dunia untuk menerapkan kebijakan yang meminta penurunan asupan garam dengan signifikan sehingga bisa membuat angka penderita penyakit jantung sekaligus kematian yang disebabkan oleh penyakit ini bisa menurun di masa depan.