Terbit: 11 December 2020 | Diperbarui: 17 June 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Anthropophobia adalah ketakutan pada orang lain. Jenis ketakutan ini hampir mirip fobia sosial, namun sebenarnya berbeda. Ketahui apa itu anthropophobia, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Anthropophobia (Fobia Orang): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Apa Itu Anthropophobia?

Anthropophobia adalah ketakutan pada orang lain secara penuh, bahkan ia merasa takut pada keluarga, teman, atau orang-orang dalam lingkungannya sendiri. Penderita anthropophobia menganggap bahwa siapapun —semua orang— dianggap dapat mengancam, membuat tidak nyaman, atau menyebabkan potensi masalah yang sama dengan orang asing.

Orang yang hidup dengan antropofobia menyadari bahwa dirinya memiliki ketakutan ekstrim dan tidak rasional pada orang lain, namun mereka tidak bisa menolong dirinya sendiri. Mereka memiliki anggapan bahwa orang lain termasuk teman, anggota keluarga, guru, atau siapapun bisa menyakitinya.

Penderita antropofobia lebih memilih untuk mengisolasi diri sepenuhnya dan lebih nyaman untuk komunikasi dengan orang lain melalui virtual tertulis misalnya pesan, chat, atau email. Mereka cenderung akan mengalami masalah hubungan, komunikasi, karir, pendidikan, percintaan, dan berbagai aspek kehidupan karena pada dasarnya, setiap orang tidak bisa hidup sendirian.

Anthropophobia atau disebut juga dengan antropofobia belum termasuk kriteria fobia dalam edisi kelima Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), namun tetap dipertimbangkan sebagai fobia spesifik. Antropofobia sering disalah artikan sebagai fobia sosial, namun sebenarnya cukup berbeda.

Perbedaan Anthropophobia dan Fobia Sosial

Orang dengan fobia sosial biasanya hanya merasa gelisah dan takut pada situasi sosial di mana dirinya harus menjadi pusat perhatian, misalnya saat berbicara di depan umum, bergaul dalam satu kelompok, atau situasi di mana dirinya merasa diawasi oleh orang lain. Penderita fobia sosial masih bisa merasa nyaman berada di publik bila dirinya tidak dikenali, tidak dijadikan fokus utama, atau bisa menjadi anonim.

Sementara penderita antropofobia benar-benar memiliki ketakutan dan kecemasan irasional pada semua orang dalam situasi apa pun. Mereka bahkan bisa merasa gugup dan takut hanya untuk menonton suatu pertunjukan di barisan belakang. Jadi, antropofobia adalah ketakutan pada orang lain yang gejalanya lebih ekstrim dari fobia sosial.

Gejala Anthropophobia

Berikut ini kriteria antropofobia secara umum:

  • Rasa ketakutan dan kecemasan luar biasa untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, siapa pun orang tersebut.
  • Menghindari berbagai acara di mana ada banyak orang yang berkumpul, atau bahkan hanya beberapa orang saja.
  • Penderita antropofobia lebih memilih untuk tinggal di rumah sepanjang waktu.
  • Mereka merasa tidak mau bergaul dengan siapa pun.
  • Memiliki kecemasan fisik dan psikologis untuk berhubungan dengan siapa pun.
  • Rasa ketakutan pada orang lain telah terjadi lebih dari 6 bulan.

Saat penderita agorafobia terlibat dalam situasi sosial atau momen di mana dirinya harus berhubungan dengan beberapa orang, mereka akan menunjukan gejala fisik, seperti:

  • Gejala panik dan gejala kecemasan selama bertemu dengan orang lain.
  • Detak jantung cepat dan meningkat.
  • Gejala sesak napas, tercekik, dan sulit menelan.
  • Tekanan darah meningkat.
  • Keringat dingin.
  • Gemetar hebat.
  • Sulit bicara dan tidak bisa berpikir jernih.
  • Ingin segera pergi dari situasi sosial tersebut.

Penderita agorafobia takut akan disakiti atau dihakimi. Mereka bahkan akan menarik diri dari orang-orang yang sebelumnya mereka kenal dengan baik.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar penderita antropofobia menyadari bahwa ada ketakutan ekstrim pada orang lain, namun tidak dapat mengontrolnya. Segera hubungi dokter bila rasa ketakutan irasional terhadap apa pun sudah mengganggu keseimbangan hidup Anda, termasuk mengganggu sektor pendidikan, pekerjaan, atau fungsi kehidupan lainnya.

Penyebab Anthropophobia

Kebanyakan penyebab fobia adalah pengalaman buruk dan trauma di masa lalu yang bermanifestasi hingga menjadi sebuah ketakutan ekstrim dan tidak rasional. Sementara penyebab antropofobia tidak dapat dipastikan, namun terjadi akibat beberapa faktor seperti:

  • Faktor genetika.
  • Pengaruh lingkungan sekitar.
  • Perubahan fungsi otak.
  • Peristiwa buruk yang melibatkan orang lain atau hal tertentu.
  • Pengalaman traumatis intens dengan orang-orang di masa lalu.
  • Masalah fisik yang memicu kekurangan produksi kelenjar adrenal.

Diagnosis Anthropophobia

Ahli psikologi akan menggunakan kriteria fobia dalam edisi kelima Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) untuk memastikan diagnosis dan rencana perawatan selanjutnya. Seorang psikolog akan melakukan pemeriksaan seperti:

  • Konsultasi tentang gejala fobia secara spesifik.
  • Mengamati perilaku dan gejala.
  • Melakukan pemeriksaan kesehatan.

Psikolog juga akan memeriksa seberapa parah gejala dan efeknya pada keseimbangan hidup Anda. Pemeriksaan kesehatan mental lainnya mungkin dibutuhkan.

Cara Mengatasi Anthropophobia 

Perawatan agorafobia berdasarkan pendekatan kesehatan mental seperti psikoterapi atau latihan relaksasi. Perawatan fobia tergantung pada jenis, tingkat keparahan fobia, dan kondisi mental individu tersebut.

Berikut ini beberapa pilihan pengobatan fobia secara umum:

1. Terapi Pemaparan

Salah satu jenis psikoterapi dengan pendekatan pemaparan objek atau situasi. Pasien akan dipaparkan oleh semua hal yang membuatnya takut secara perlahan dan bertahap.

Misalnya, penderita antropofobia akan diminta untuk berkomunikasi secara intens dengan satu orang. Bila sudah bisa mengelola rasa takutnya, pasien akan diminta untuk berinteraksi dengan dua orang atau lebih hingga ia memiliki pandangan baru bahwa berinteraksi dengan orang lain itu tidak berbahaya.

2. Terapi Perilaku Kognitif

Psikolog akan memberi pengertian dan sudut pandang baru yang lebih baik tentang semua hal yang Anda takuti. Anda akan belajar dan mengerti bahwa semua hal itu tidak berbahaya dan Anda bisa menaklukan rasa takut yang tidak beralasan tersebut.

3. Latihan Relaksasi

Latihan relaksasi secara rutin akan membantu Anda merasa lebih tenang terhadap apa pun yang membuat Anda merasa takut. Contoh latihan relaksasi adalah latihan pernapasan, meditasi, yoga, atau jenis olahraga lainnya.

4. Obat-obatan

Dalam keadaan yang lebih serius, dokter mungkin memberi Anda obat antidepresan, obat antikecemasan, atau obat beta-blocker. Pengobatan dan sesi psikoterapi harus berjalan bersama secara rutin.

Komplikasi Anthropophobia

Seseorang yang hidup dengan agorafobia bisa mengalami ketidakseimbangan hidup. Mereka akan kesulitan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:

  • Pendidikan
  • Pekerjaan
  • Hubungan sosial
  • Pergaulan
  • Hubungan dengan orang terdekat

Orang dengan antropofobia cenderung memiliki gejala kesehatan mental lain, seperti:

  • Agorafobia, fobia pada tempat umum.
  • Gangguan kecemasan (anxiety disorder) dan kecemasan antisipatif.
  • Gangguan kepribadian menghindar.
  • PTSD (post-traumatic stress disorder).
  • Misantropia, kecenderungan untuk membenci orang.

Kondisi tersebut tentu akan membuat hidup menjadi sulit, tidak nyaman, dan tidak menyenangkan. Pasalnya, setiap orang membutuhkan komunikasi dan bantuan dari orang lain setiap saat.

Cara Mencegah Anthropophobia

Mungkin tidak ada cara mencegah antropofobia, namun Anda bisa mengelola agar gejalanya tidak bertambah buruk. Kondisi psikologis yang dibiarkan atau sengaja dihindari akan membuat gejala lebih parah lagi. Cara terbaik adalah dengan konsultasi ke ahli psikologi dan bicarakan masalah Anda di sana.

Itulah pembahasan tentang apa itu anthropophobia. Anthropophobia adalah fobia pada orang dengan gejala yang lebih buruk dari fobia sosial. Bila ada seseorang yang Anda kenal mengalami gejala antropofobia, mohon ajak bicara dan segera konsultasi ke psikolog.

 

  1. Foundations Recovery Network. 2020. Anthropophobia. https://dualdiagnosis.org/substance-abuse-among-suffering-phobias/anthropophobia/. (Diakses pada 11 Desember 2020).
  2. Herndon, Jaime. 2018. What Is Anthropophobia, and How Can You Manage Fear of People?. https://www.healthline.com/health/anthropophobia. (Diakses pada 11 Desember 2020).
  3. Fritscher, Lisa. 2020. Understanding the Fear of People (Anthropophobia). https://www.verywellmind.com/anthropophobia-2671732. (Diakses pada 11 Desember 2020).
  4. Olesen, Jacob. 2020. Fear of People Phobia – Anthropophobia. https://www.fearof.net/fear-of-people-phobia-anthropophobia/. (Diakses pada 11 Desember 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi