Terbit: 9 September 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Ablutophobia atau fobia terhadap mandi adalah hal yang nyata. Tentunya hal ini merupakan hal yang sangat tabu, terutama di negara seperti Indonesia yang mayoritas masyarakatnya menerapkan kebiasaan mandi dua kali sehari.  Yuk, kenali selengkapnya tentang fobia mandi berikut ini!

Ablutophobia: Penyebab, Gejala, Penanganan

Apa Itu Ablutophobia?

Ablutophobia adalah ketakutan yang tidak wajar untuk mandi, membersihkan diri, atau mencuci. Kondisi ini merupakan gangguan kecemasan yang termasuk dalam kategori fobia spesifik.

Fobia spesifik sendiri merupakan ketakutan irasional yang berpusat di sekitar situasi tertentu. Kondisi ini jarang terjadi, tapi termasuk ke dalam kondisi yang cukup serius karena dapat merepotkan kehidupan sehari-hari apabila tidak ditangani.

Seperti yang kita ketahui juga bahwa di Indonesia, mandi merupakan rutinitas yang umumnya dilakukan setiap hari. Tentunya akan merepotkan jika seseorang memiliki ablutophobia tinggal di negara yang iklimnya seperti Indonesia yang membuat kita terbiasa untuk mandi setiap hari.

Penyebab Ablutophobia

Penyebab fobia paling umum adalah peristiwa masa lalu yang traumatis. Hal ini juga bisa menjadi pemicu ablutophobia.

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab fobia mandi:

  • Peristiwa masa lalu yang traumatis. Peristiwa ini bisa dialami sendiri atau Anda sekedar menyaksikannya langsung maupun dari media lain seperti film.
  • Berkembang dari ketakutan orang lain. Apabila Anda menyaksikan orang terdekat Anda memiliki ketakutan terhadap suatu hal, Anda juga dapat memiliki ketakutan yang sama, terutama jika Anda menyaksikannya di masa kecil.
  • Perubahan fungsi otak. Cedera dan penuaan juga dapat menyebabkan perubahan fungsi otak yang dapat memicu fobia ini.
  • Kebiasaan masa kecil. Anak kecil cenderung menghindari waktu mandi, karena takut atau alasan sederhana lainnya, kebiasaan ini dapat terbawa hingga dewasa dan menyebabkan fobia mandi.

Gejala Ablutophobia

Seseorang dengan ablutophobia sangat kesulitan untuk mandi dan membersihkan diri. Mereka cenderung berusaha untuk menyamarkan bau badannya dengan cara lain seperti menggunakan banyak deodorant atau parfum.

Mereka juga cenderung menyembunyikan fakta bahwa mereka takut mandi kepada orang lain. Seseorang dengan fobia mandi akan berusaha sebisa mungkin untuk menghindari mandi dan kondisi ini jika dibiarkan justru akan memperburuk kondisinya.

Gejala fisik dari ablutophobia meliputi:

  • Denyut nadi cepat
  • Sulit bernapas
  • Pusing hingga kehilangan kesadaran
  • Tiba-tiba merasa panas atau dingin
  • Sesak napas
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Mual
  • Mulut kering

Gejala ini dapat muncul ketika seseorang dengan ablutophobia dipaksa untuk mandi. Bahkan seseorang dengan fobia mandi dapat merasa cemas hanya karena berpikir tentang mandi.

Seorang dengan ablutophobia mungkin saja berpikir dirinya akan mengalami kejadian buruk seperti mengalami gangguan saraf, pingsan, atau bahkan mati jika mereka mandi.

Komplikasi Ablutophobia

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fobia ini dapat berpotensi mengganggu kehidupan sehari-hari. Kondisi ini juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi atau kondisi yang lebih parah seperti:

  • Isolasi. Seseorang yang tidak mandi secara teratur atau tidak mandi sama sekali mungkin secara bertahap akan terisolasi secara sosial.
  • Depresi. Keterasingan sosial dan juga rasa takut yang berlebihan akan mandi dapat memicu seseorang mengalami depresi.
  • Konsumsi obat-obatan dan alkohol berlebihan. Beberapa orang dengan kondisi ablutophobia mengatasi rasa takut dan kecemasan yang dialaminya melalui konsumsi obat-obatan dan alkohol. Seperti yang diketahui, keduanya berpotensi menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi jangka panjang.

Diagnosis Ablutophobia

Rasa takut pada fobia ini biasanya bersifat persisten dan terjadi untuk waktu yang lama, biasanya hingga 6 bulan. Jika Anda mengalami gejala ablutophobia, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter.

Dokter akan membantu memeriksa gejala dan mencari tahu apa penyebab dari gejala yang Anda alami. Apabila dokter menemukan adanya gangguan kecemasan, dokter mungkin akan merujuk Anda pada psikolog atau dokter spesialis kejiwaan.

Psikolog atau dokter spesialis kejiwaan akan memulai pemeriksaan dengan wawancara klinis dan bertanya tentang latar belakang medis dan psikiatris Anda. Dokter juga akan menanyakan tentang riwayat keluarga dan kehidupan sosial Anda.

Melalui wawancara yang dilakukan, dokter akan menggunakan kriteria diagnostik untuk membuat diagnosis akhir.

Penanganan Ablutophobia

Terapi dan pengobatan terbukti efektif dalam mengatasi kondisi ini. Sebelumnya menentukan langkah pengobatan, dokter akan memastikan tidak ada masalah medis yang menyebabkan kondisi ini.

Berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang efektif untuk mengatasi ablutophobia:

1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif dapat menjadi pengobatan efektif untuk berbagai macam fobia.

Terapi ini dapat membantu orang mengubah cara mereka memantau, memikirkan, dan menanggapi perasaan mereka dan dunia di sekitar mereka.

Individu akan belajar bagaimana mengelola reaksi emosional mereka dan membantu mereka untuk dapat mengendalikan dan hidup dengan ablutophobia. Sekitar 75% orang dengan fobia spesifik dapat sembuh dengan terapi ini.

2. Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan biasanya dilakukan apabila bentuk terapi lain tidak efektif untuk mengatasi fobia. Obat-obatan juga sering kali digunakan sebagai pendamping terapi lainnya, bergantung pada kondisi pasien.

Jenis obat-obatan yang mungkin diresepkan untuk mengatasi ablutophobia adalah seperti:

  • Obat antikecemasan seperti benzodiazepine
  • Obat antidepresan, termasuk selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

3. Terapi Pemaparan

Terapi pemaparan dilakukan dengan cara memaparkan penyebab fobia secara langsung. Terapi ini harus dilakukan secara terencana dan bertahap.

Terapi ini mengharuskan individu dengan sabar mengikuti serangkaian langkah yang akan membawa mereka lebih dekat dengan apa yang membuat mereka takut.

Langkah pertama terapi pemaparan untuk penderita ablutophobia adalah seperti menyalakan shower atau dengan berdiri di bawah shower dengan pakaian lengkap. Secara bertahap, pengalaman akan ditingkatkan hingga Anda mendapatkan pengalaman mandi yang lengkap dan lebih lama.

4. Gaya Hidup yang Lebih Sehat

Menerapkan gaya hidup yang lebih sehat juga dapat membantu untuk mengendalikan gejala ablutophobia.

Anda bisa mencoba meditasi, olahraga rutin, mengurangi konsumsi kafein, dan langkah hidup sehat lainnya.

 

  1. Dresdan, Danielle. 2017. What is ablutophobia?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320008.php. (Diakses pada 9 September 2019).
  2. Fritscher, Lisa. 2019. Ablutophobia and the Irrational Fear of Bathing. https://www.verywellmind.com/ablutophobia-2671843. (Diakses pada 9 September 2019).
  3. Wells, Diana K. 2017. Ablutophobia. https://www.healthline.com/health/ablutCophobia#symptoms. (Diakses pada 9 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi