Terbit: 10 June 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Alergi deterjen atau alergi sabun cuci dapat membuat Anda tidak nyaman saat melakukan kegiatan sehari-hari, terutama aktivitas yang mengandalkan tangan. Lantas, apa gejala kulit alergi sabun dan bagaimana cara mengatasi alergi sabun deterjen? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Alergi Deterjen: Ciri-ciri hingga Cara Mengatasinya

Apa itu Alergi Deterjen?

Alergi adalah kondisi ketika sistem imun bereaksi terhadap benda atau zat asing tertentu, misalnya serbuk sari, bulu hewan, dan deterjen. Ketika memiliki alergi, sistem imun membuat antibodi yang mengidentifikasi alergen sebagai sesuatu yang berbahaya (meskipun sebenarnya tidak).

Saat bersentuhan dengan alergen, dalam hal ini deterjen, reaksi sistem imun dapat menimbulkan sejumlah gejala pada kulit, seperti gatal dan ruam merah. Reaksi ini dapat terjadi ketika mengenakan pakaian yang baru dicuci, suatu kondisi yang disebut dermatitis kontak.

Ciri-ciri Alergi Deterjen

Jika alergi atau sensitif terhadap zat dalam deterjen cucian, mungkin akan menimbulkan gejala segera setelah bersentuhan atau mengenakan pakaian yang baru dicuci atau beberapa jam kemudian.

Gejala alergi deterjen yang mungkin terjadi:

  • Ruam merah.
  • Gatal ringan sampai berat.
  • Lepuh di kulit yang mungkin merembes atau mengeras.
  • Kulit kering, pecah-pecah, atau bersisik.
  • Benjolan.
  • Kulit terbakar dan terasa lembut.
  • Pembengkakan.

Seluruh tubuh yang bersentuhan dengan pakaian dan linen yang sudah dicuci, dapat menyebabkan gejala muncul di mana saja. Beberapa orang mungkin merasakan gejalanya lebih buruk di daerah di mana pakaian menjadi basah karena keringat, seperti ketiak dan selangkangan. Sarung bantal yang baru dicuci juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di wajah.

Jika bayi atau balita mengalami gejala seperti ruam, perhatikan bagian tubuh mana yang belum menyentuh pakaian yang baru dicuci, seperti wajah dan area di bawah popok.

Baca Juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan, dll

Penyebab Alergi Deterjen

Beberapa bahan dalam detergen dapat membuat seseorang alergi terhadapnya, penyebab terbesarnya adalah wewangian, surfaktan, dan pengawet. Beberapa orang mungkin juga memiliki reaksi alergi terhadap pewarna yang digunakan untuk mewarnai deterjen.

Berikut ini penjelasan tentang penyebab alergi deterjen:

1. Wewangian

Bahan kimia pewangi biasanya ditambahkan ke dalam deterjen untuk membuatnya harum. Namun, bahan kimia ini menyebabkan reaksi alergi.

Dua bahan yang ditambahkan agar deterjen harum, termasuk limonene (yang berbahan dasar jeruk) dan linalool (yang menghasilkan berbagai aroma bunga). Zat ini dapat melepaskan aromanya ketika bercampur dengan oksigen di udara.

2. Surfaktan

Surfaktan adalah bahan dalam deterjen yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Zat ini bekerja menghilangkan noda dan membuat kotoran yang terlepas dari cucian ke dalam air agar tidak menempel kembali ke pakaian.

Surfaktan meningkatkan efektivitas deterjen, tetapi bersentuhan dengan zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit.

3. Pengawet

Pengawet yang ditambahkan ke dalam deterjen dapat membantu melindungi dari kontaminasi. Bahan ini digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan membunuh bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan deterjen rusak dan kurang efektif.

Satu kelompok pengawet bernama paraben dianggap sebagai pengganggu endokrin, yang berarti dapat meniru atau mengganggu hormon dalam tubuh. Meski begitu, pada kenyataannya reaksi alergi terhadap paraben jarang terjadi.

Namun, kekhawatiran ini telah menyebabkan banyak berbagai produk bebas paraben, termasuk beberapa jenis deterjen cucian.

Baca Juga: Tes Alergi: Jenis, Prosedur, Biaya, dll

Cara Mengobati Alergi Sabun Deterjen

Guna meringankan gejala, berikut cara mengobati kulit alergi sabun:

  • Kompres dingin. Salah satu cara mengobati alergi deterjen di jari tangan dan bagian tubuh lainnya, bisa menggunakan handuk bersih yang direndam dalam air dingin untuk membantu menenangkan kelembutan kulit.
  • Mandi oatmeal. Menambahkan oatmeal ke dalam bak air mandi hangat akan sangat membantu karena memiliki sifat menenangkan. Cara ini akan membantu mengurangi gatal dan pembengkakan di kulit.
  • Mengoleskan krim/salep. Gunakanlah krim/salep yang mengandung setidaknya 1% hidrokortison atau diphenhidramin. Bahan ini akan membantu meredakan gatal dan peradangan.
  • Menggunakan lotion antigatal. Lotion calamine bisa menjadi salah satu cara mengobati alergi deterjen di jari tangan dan bagian tubuh lainnya. Calamine dapat membantu menenangkan kulit dan mencegah gatal dan garukan.
  • Minum antihistamin. Jika ruam menyebar ke berbagai bagian tubuh, langkah yang terbaik adalah minum obat antihistamin untuk menghentikan reaksinya.

Cara Mencegah Alergi Sabun Cuci

Reaksi alergi ini dapat dicegah dengan mengambil langkah perubahan gaya hidup, berikut di antaranya:

1. Menggunakan deterjen bebas pewangi dan pewarna

Banyak orang sensitif pada bahan kimia dalam wewangian dan pewarna buatan yang digunakan untuk deterjen. Jika memungkinkan, carilah deterjen alternatif alami yang merupakan deterjen berbasis nabati, bebas pewarna dan pewangi.

2. Membilas cucian dua kali

Ketika mencuci pakaian menggunakan deterjen, lakukanlah proses tambahan selama pembilasan untuk menjaga agar residu deterjen tidak menumpuk di pakaian. Gunakanlah air panas untuk membantu membunuh alergen.

3. Menggunakan bola pengering cucian

Alergi deterjen pada kulit dapat dicegah dengan langkah ini. Anda bisa mengurangi jumlah bahan kimia yang digunakan dengan tidak memakai pelembut kain dan lembaran pengering cucian.

Bola pengering yang biasanya terbuat dari wol, plastik, atau karet, bisa membantu melembutkan pakaian dan mengurangi listrik statis tanpa menambahkan bahan iritan.

Baca Juga: Macam-Macam Alergi Kulit yang Harus Anda Tahu

4. Menggunakan baking soda dan cuka

Baking soda dan cuka bisa menjadi bahan pembersih alami yang efektif. Menggunakannya sebagai pengganti deterjen atau untuk membilas. Produk non-iritasi ini bisa membantu mencerahkan dan melembutkan pakaian secara alami.

5. Membuat deterjen sendiri

Sebenarnya Anda dapat membuat deterjen sendiri di rumah dengan menggunakan soda cuci dan boraks. Bahan alternatif ini bebas pewangi dan pewarna dan hemat. Untuk daya pembersihan tambahan, Anda bisa menambahkan sabun berbahan dasar minyak zaitun.

6. Membersihkan mesin cuci

Jika salah satu anggota keluarga sensitif terhadap bahan kimia, pastikan membersihkan mesin cuci setelah menggunakan banyak deterjen. Membilas mesin cuci dengan air panas yang dicampur baking soda dan cuka bisa membantu membersihkan buih sabun dan penumpukan bahan kimia dalam mesin cuci.

 

  1. Anonim. 2020. Laundry Detergent Allergy: What to Do. https://kellysdrycleaners.com/blog/laundry-detergent-allergy-what-to-do/. (Diakses pada 29 November 2021)
  2. Anonim. 2020. Allergies. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/allergies/symptoms-causes/syc-20351497. (Diakses pada 29 November 2021)
  3. Bailey, Aubrey. 2021. An Overview of Laundry Detergent Allergies. https://www.verywellhealth.com/laundry-detergent-allergies-signs-symptoms-and-treatment-5198934. (Diakses pada 29 November 2021)
  4. O’Keefe, Corinne. 2019. How to Identify and Treat a Laundry Detergent Rash. https://www.healthline.com/health/rashes-from-detergent. (Diakses pada 29 November 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi