DokterSehat.Com – Apakah sehabis makan ayam Anda merasa mual, timbul ruam pada kulit, atau gatal pada mata? Jika ya, bisa jadi Anda mengalami alergi ayam. Kendati bukan tergolong kasus alergi makanan umum seperti alergi makanan seafood, nyatanya ada saja orang yang alergi makan ayam. Lantas, apa itu alergi ayam? Apa penyebab alergi ayam? Apa ciri-ciri alergi ayam? Apa obat alergi ayam?
Apa Itu Alergi Ayam?
Alergi ayam adalah reaksi atipikal sistem kekebalan tubuh terhadap kandungan protein yang terdapat pada daging ayam.
Akibat kekeliruan tersebut, protein daging ayam dianggap oleh tubuh sebagai sesuatu yang membahayakan sehingga tubuh perlu melakukan perlawanan yang kemudian menimbulkan reaksi alergi.
Alergi daging ayam, seperti yang tadi disebutkan, memang tidak banyak terjadi sebagaimana halnya alergi makanan seafood semisal alergi udang. Gejala alergi ayam juga tidak terlalu membahayakan tubuh, meskipun mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penyebab Alergi Ayam
Reaksi alergi ayam disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut ini penyebab alergi ayam yang perlu diketahui:
1. Reaksi Berlebihan Sistem Imun
Penyebab alergi ayam adalah reaksi berlebihan sistem imun tubuh ketika menerima protein yang dikandung ayam, maupun makanan olahan daging ayam.
Saat tubuh mendeteksi bahaya yang masuk melalui protein tersebut, secara otomatis sistem imun akan memproduksi antibodi bernama immunoglobulin E guna melawan protein pemicu alergi (alergen). Aktivitas perlawanan antibodi ini berdampak pada munculnya reaksi alergi.
2. Faktor Keturunan (Genetik)
Munculnya reaksi alergi daging ayam juga disebabkan oleh faktor keturunan (genetik). Misalnya, orang tua Anda memiliki alergi makanan (tidak harus daging ayam), maka kemungkinan besar Anda juga akan mengalami alergi ayam.
Sedikit tambahan, jika Anda berpikir bahwa orang yang menderita alergi ayam sudah pasti alergi telur ayam, maka anggapan ini sepenuhnya tidak benar. Namun, bukan tidak mungkin seseorang mengalami keduanya, yang mana kondisi ini disebut sebagai sindrom bird-egg.
Ciri dan Gejala Alergi Ayam
Gejala atau ciri-ciri alergi ayam sejatinya mirip dengan gejala alergi makanan pada umumnya.
Alergi ayam bisa ditandai oleh gejala yang sifatnya ringan, namun tak menutup kemungkinan penderitanya mengalami gejala yang cukup berat hingga perlu mendapatkan penanganan medis khusus.
Berikut ini gejala alergi ayam yang perlu Anda waspadai:
1. Ruam Pada Kulit
Ruam adalah masalah kulit yang bisa menjadi pertanda adanya reaksi alergi, tak terkecuali alergi daging ayam.
Kulit yang mengalami ruam akan berwarna merah dengan disertai atau tanpa penonjolan kulit. Selain itu, kulit akan terasa gatal, mulai dari gatal ringan hingga gatal berat.
Gejala alergi ayam ini dapat muncul sesaat atau beberapa hari setelah mengonsumsi daging ayam maupun makanan olahan ayam.
2. Mata Bengkak
Gejala alergi ayam juga bisa berupa pembengkakan pada mata.
Jika setelah mengonsumsi ayam mata menjadi bengkak, maka kemungkinan Anda memiliki alergi daging ayam sehingga baiknya hindari konsumsi daging ayam jika tak ingin mengalami reaksi alergi yang cukup mengganggu ini. Selain bengkak, penderita alergi ayam juga mungkin akan merasakan gatal dan berair pada matanya.
3. Bibir Bengkak
Tak hanya mata, pembengkakan akibat reaksi alergi ayam juga bisa terjadi di area mulut, terutama bibir.
Sama seperti ruam pada kulit, gejala alergi ayam yang satu ini bisa terjadi sesaat atau beberapa hari setelah makan ayam, pun tingkat keparahannya berbeda di tiap orang.
4. Tenggorokan Sakit dan Gatal
Alergi ayam sangat mungkin ditandai oleh tenggorokan yang sakit dan gatal, sama halnya seperti reaksi alergi udang.
Tenggorokan yang sakit dan gatal lantas berdampak pada timbulnya gejala lain yaitu batuk-batuk. Meskipun tidak berbahaya, jangan sungkan untuk segera pergi ke dokter agar bisa dilakukan penanganan medis lebih lanjut.
5. Gangguan Pencernaan
Reaksi alergi ayam bagi sebagian orang bahkan bisa sampai mengganggu sistem pencernaan di sekitar area perut. Akibatnya, perut akan mengalami sejumlah gejala alergi ayam seperti kram, mual, ingin muntah, hingga diare sekalipun.
6. Anafilaksis
Kendati kecil kemungkinannya, gejala alergi makan ayam juga mencakup reaksi anafilaksis, yakni suatu kondisi yang menimbulkan komplikasi cukup berat dan harus ditangani secara medis. Gejala alergi makan ayam anafilaksis meliputi:
- Pembengakakan pada tenggorokan
- Susah bernapas
- Tekanan darah menurun
- Jantung berdetak kencang
- Jari kaki membiru
- Pingsan
Mengingat gejala alergi ayam yang satu ini tergolong berat, jangan tunda untuk mengunjungi dokter sebelum kondisi memburuk. Selain itu, hindari makan ayam maupun produk makanan yang terbuat dari daging ayam.
Diagnosis Alergi Ayam
Guna mendiagnosis alergi ayam, dokter akan melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan atau tes alergi terhadap pasien. Dimulai dari wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pasien, mulai dari keluhan yang dirasakan, riwayat alergi (pribadi dan keluarga), riwayat obat-obatan, dan pola diet.
2. Pemeriksaan Fisik
Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dengan memerhatikan sejumlah gejala khas alergi telur, seperti ruam, mata bengkak, dan biru pada jari kaki.
3. Pemeriksaan Penunjang
Guna memastikan apakah pasien menderita alergi telur atau tidak, dokter juga perlu menerapkan metode pemeriksaan penunjang, yang terdiri dari:
-
Tes Tusuk Jarum (Skin Prick Test)
Tes tusuk jarum atau skin prick test adalah tes reaksi alergi dengan cara menusukkan jarum khusus yang sudah diberi ekstrak protein pemicu alergi (alergen) pada daging ayam ke kulit pasien. Setelah 15 menit, kulit pasien yang terindikasi alergi ayam akan menunjukkan bereaksi dengan kemunculan ruam dan rasa gatal.
-
Tes Tempel Plester (Patch Test)
Selain tes tusuk jarum, ada juga tes reaksi alergi serupa yang disebut tes tempel plester atau patch test. Bedanya, patch test adalah tes untuk mengetahui reaksi alergi dengan menggunakan medium plester khusus yang sudah dibubuhi protein alergen.
Dokter akan menempelkan plester tersebut di area kulit tertentu, kemudian pasien diminta untuk mengenakan plester tersebut selama 48 jam tanpa boleh terkena air. Setelah itu, plester akan dibuka kembali oleh dokter. Apabila kulit yang tertutupi plester mengalami ruam atau gatal, maka pasien dinyatakan positif menderita alergi daging ayam.
-
IgE Total
Khusus untuk pasien yang kulitntya kurang atau terlalu sensitif terhadap protein alergen, dokter akan menempuh metode IgE Total, yakni dengan mengambil sampel darah guna dianalisis apakah ada potensi darah mengalami reaksi terhadap protein alergen.
Pengobatan Alergi Ayam
Pengobatan alergi ayam disesuaikan dengan tingkat keparahan yang dialami. Umumnya, obat alergi ayam maupun alergi lainnya adalah antihistamin. Obat antihistamin adalah obat pereda gejala alergi seperti gatal.
Antihisatamin terdiri dari dua golongan, yakni generasi pertama (clemastine, chlorphenamine, ketotifen, alimemazine, hydroxyzine), dan generasi kedua (loratadine, cetirizine, fexofenadine). Antihistamin generasi pertama memiliki efek samping berupa rasa kantuk, sedangkan antihistamin generasi kedua tidak.
Sementara untuk gejala alergi berupa pembengkakan, obat kortikosteroid lazim diberikan kepada pasien. Pada reaksi anafilaksis, dokter akan memberikan suntikan adrenalin.
Selain obat alergi kimia, Anda bisa mencoba sejumlah obat alergi ayam alami seperti:
- Madu
- Lemon
- Minyak biji jarak
- Jahe
Konsultasikan hal ini terlebih dahulu ke dokter terkait sebelum Anda mengonsumsi obat alergi ayam tersebut agar tidak salah dosis.
Pencegahan Alergi Ayam
Melansir Web MD, alergi—termasuk alergi ayam—tidak bisa benar-benar disembuhkan.
Penggunaan obat alergi ayam pun lebih ditujukan untuk meredakan gejala alergi ayam yang muncul, bukan lantas mematikannya. Tidak mengonsumsi daging ayam atau makanan olahan ayam adalah cara mencegah alergi ayam satu-satunya yang bisa Anda lakukan. Semoga bermanfaat!