14 Penyebab Mulut Terasa Pahit dan Cara Mengatasinya

Mulut pahit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari apa yang Anda konsumsi, kebiasan tertentu, hingga masalah medis yang serius. Lantas, kapan mulut terasa pahit perlu dikhawatirkan? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Mengenali Berbagai Penyebab Mulut Pahit

Pada dasarnya, rasa pahit ataupun rasa lainnya yang terasa di mulut adalah reaksi sederhana terhadap sesuatu yang Anda makan. Namun, jika rasa tertentu tidak hilang selama beberapa waktu atau terjadi berulang kali, sepertinya hal itu bukanlah reaksi sederhana.

Berikut adalah berbagai kondisi yang menyebabkan mulut terasa pahit, di antaranya:

1. Dehidrasi

Penyebab mulut terasa pahit yang sering dialami oleh banyak orang adalah dehidrasi. Kondisi ini membuat mulut kering dan dapat mengubah indra perasa. Meski hal ini adalah sesuatu yang tidak perlu ditangani dengan serius, membiarkan tubuh mengalami dehidrasi terlalu lama bisa mengganggu fungsi tubuh lainnya.

2. Merokok

Selain dehidrasi yang bisa mengganggu indra perasa, merokok ternyata juga bisa menyebabkan hal yang sama. Aktivitas ini akan meninggalkan rasa asam, lidah terasa pahit, atau rasa tidak enak di mulut.

Kebiasaan ini membuat penumpukan plak di rongga mulut. Selain di gigi, plak juga bisa menempel di lidah sehingga mengganggu fungsi pengecapan

3. Tidak Menyikat Gigi dengan Benar

Rasa pahit di mulut ternyata juga bisa disebabkan bagaimana cara Anda menyikat gigi. Kebersihan mulut yang buruk sering dapat menyebabkan rasa tidak enak di mulut. Selain itu, tumpukan kuman dan bakteri yang berasal sisa makanan yang tidak tersapu bersih dari dalam mulut juga bisa memicu bau mulut.

4. Infeksi atau Penyakit Tertentu

Ketika Anda sakit (misalnya, infeksi pilek atau sinus) indra perasa mungkin dapat merasakan efeknya. Selain itu, mulut terasa pahit juga bisa terjadi saat demam. Namun, demam bukanlah penyakit melainkan sebuah gejala dari penyakit tertentu. Namun saat kondisi kesehatan membaik, mulut atau lidah pahit biasanya juga akan hilang.

5. Konsumsi Obat dan Menjalani Perawatan Kanker

Mulut pahit juga bisa disebabkan oleh obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi. Selain obat resep seperti antibiotik yang dapat menyebabkan kondisi ini, obat-obatan yang dijual bebas seperti antihistamin juga dapat meninggalkan rasa tidak enak di mulut.

Pada kasus yang lain, mulut terasa tidak enak juga terkadang merupakan efek samping dari terapi radiasi pada kepala atau leher serta efek kemoterapi untuk mengobati kanker.

6. Penyakit Asam Lambung

Dampak lain dari penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah mulut terasa pahit. Hal itu disebabkan akibat otot kerongkongan bagian bawah melemah.

Kondisi ini membuat otot tidak mampu menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Akibatnya asam lambung naik ke kerongkongan.

7. Usia

Penyebab lain dibalik rasa tidak enak di mulut ternyata juga bisa disebabkan oleh usia. Seiring bertambahnya usia, indra perasa menjadi kurang sensitif sehingga bisa memengaruhi apa yang Anda rasakan.

Baca Juga: 14 Penyebab Lidah Kuning, Mulut Kering hingga Penyakit!

8. Kehamilan

Bagi Anda yang sedang hamil, rasa logam atau pahit di mulut adalah gejala yang sangat umum terjadi terutama selama trimester pertama kehamilan. Kondisi ini biasanya berlangsung hanya beberapa hari dan kemudian hilang dengan sendirinya.

9. Suplemen Vitamin

Beberapa suplemen vitamin yang mengandung zat logam dalam jumlah tinggi seperti zinc, tembaga, besi, atau kromium, dapat menyebabkan rasa logam dan pahit di mulut. Efek samping ini sangat umum dan biasanya muncul setelah suplemen sepenuhnya diserap oleh tubuh.

10. Gangguan pada Liver

Ketika liver tidak berfungsi dengan baik, tubuh mulai menumpuk jumlah amonia yang tinggi—zat beracun yang biasanya diubah menjadi urea oleh liver—dan dikeluarkan bersama urine. Kadar amonia yang meningkat ini menyebabkan mulut terasa tidak enak.

11. Sindrom Mulut Terbakar

Sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome adalah suatu kondisi yang menyebabkan sensasi terbakar di mulut. Gejala yang bisa dirasakan beragam, ada yang menggambarkannya seperti makan cabai.

Sementara yang lain merasakan rasa pahit atau tengik di mulut. Gejala sindrom ini mungkin muncul secara sporadis, tetapi bisa juga kronis dan berlangsung lama.

12. Menopause

Wanita yang mengalami menopause bisa merasakan rasa pahit di mulutnya. Hal ini bisa terjadi karena kadar estrogen yang lebih rendah dalam tubuh dapat menyebabkan kondisi sekunder, seperti sindrom mulut terbakar. Selain itu, kondisi ini juga bisa membuat mulut kering.

13. Stres dan Kecemasan

Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi dapat merangsang respons stres dalam tubuh, di mana hal ini sering kali mengubah indra perasa seseorang. Kecemasan dapat menyebabkan mulut kering yang bisa menyebabkan lidah terasa pahit.

14. Kerusakan Saraf

Seperti halnya indra yang lain, indra perasa terhubung langsung ke saraf otak. Kerusakan saraf dapat menyebabkan perubahan dalam merasakan sesuatu. Selain cedera, kerusakan saraf dapat disebabkan oleh epilepsi, multiple sclerosis, tumor otak, atau demensia.

Baca Juga: Bau Mulut (Halitosis): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll

Cara Menghilangkan Rasa Pahit di Mulut

Setelah mengetahui berbagai kondisi yang bisa menyebabkan rasa pahit di mulut seperti di atas, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengatasinya.

Pada dasarnya, terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa tidak enak yang ada di mulut. Berikut adalah berbagai cara menghilangkan rasa pahit di mulut atau lidah, antara lain:

• Minum banyak air putih dan kunyah permen karet bebas gula untuk membantu meningkatkan produksi air liur.
• Menjaga kebersihan gigi dengan baik. Dalam sehari minimal gosok gigi dua kali dan temui dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk dilakukan pemeriksaan.
• Tidak merokok, mengurangi makanan pedas, dan membatasi konsumsi alkohol untuk mengurangi peluang terjadinya penyakit asam lambung.
• Jika rasa pahit disebabkan oleh obat yang Anda konsumsi, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk meresepkan obat lain yang tidak menimbulkan kondisi ini.