Terbit: 8 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Secara umum ada empat jenis penyakit menular seksual dilihat dari risikonya. Ada penyakit yang tidak terlalu berbahaya dan mudah disembuhkan. Selanjutnya ada penyakit dengan risiko tinggi hingga bisa membahayakan nyawa pria kalau tidak segera ditangani dengan baik.

4 Jenis Penyakit Menular Seksual pada Pria Dilihat dari Risikonya

Baiklah, untuk menyingkat waktu, simak empat jenis kelompok penyakit menular seksual pada pria di bawah ini.

Penyakit dengan risiko rendah

Penyakit menular seksual dengan risiko rendah ini biasanya mudah ditangani. Dengan pemberian obat, penyembuhan bisa berjalan lancar dan infeksi bisa dikurangi. Beberapa penyakit yang masuk dalam kategori ini adalah Candidiasis, Epstein-Barr Virus, dan Molluscum contagiousum atau jerawat pada kulit penis.

Penyakit dengan risiko sedang

Penyakit jenis ini biasanya membutuhkan pemeriksaan dokter untuk pemberian obat yang lebih spesifik. Beberapa penyakit menular seksual kategori ini terdiri dari Trichomoniasis yang menyebabkan rasa terbakar pada uretra, oral herpes, genital herpes, dan HPV yang menyebabkan kutil di sekitar kelamin. Selanjutnya ada kudis, kutu di sekitar rambut kemaluan, Mycoplasma hominis, dan Ureaplasma.

Penyakit dengan risiko sedang tinggi

Penyakit jenis ini membutuhkan pemeriksaan matang dari dokter dan pengobatan rutin setiap harinya. Penyakit yang masuk dalam kategori ini adalah Klamidia yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Selanjutnya ada Gonore yang sebabkan rasa sakit saat kencing.

Penyakit dengan risiko tinggi

Penyakit menular seksual dengan risiko tinggi membuat penderita wajib opname beberapa hari dan mendapatkan perawatan optimal. Penyakit dalam kategori ini terdiri dari sifilis, hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan AIDS. Penyakit ini tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan kematian dengan cepat.

Semoga ulasan di atas bisa Anda gunakan sebagai rujukan untuk menjaga tubuh dan selalu waspada jika ada gejala aneh muncul khususnya di area kemaluan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi