Terbit: 22 March 2016 | Diperbarui: 28 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebelum bayi mulai bisa berdiri atau bahkan berjalan, maka bayi tentu akan mengalami fase yang disebut sebagai merangkak. Fase inilah bayi mulai memiliki mobilitas tinggi untuk mencapai tempat yang Ia inginkan. Bayi sendiri memiliki masa yang berbeda-beda untuk mulai merangkak. Namun, umumnya bayi berusia setengah tahun atau tujuh bulan akan bisa sesegera mungkin merangkak. Bagaimana jika bayi anda sudah berusia melebihi tujuh bulan namun masih belum bisa merangkak?

Menstimulasi Bayi Untuk Merangkak Cukup Mudah Dilakukan

Sebelum benar-benar bisa merangkak dengan lancar, kita tentu harus memastikan bahwa bayi sudah mengalami fase tengkurap atau tengkurap dengan menopang badannya dengan kedua tangan. Sayangnya, ada beberapa bayi yang kurang diberikan stimulus yang cukup oleh orang tuanya sehingga terlambat untuk belajar tengkurap apalagi belajar untuk merangkak. Untuk itu, kita tentu harus bisa memberikan stimulus khusus namun cukup mudah untuk dilakukan seperti sebagai berikut.

Bayi biasanya akan mulai bergerak atau mau belajar hal-hal baru dengan cara diberikan mainan atau benda favorit. Sebagai contoh, mainan favoritnya digeser ke tempat yang cukup jauh dari sang buah hati sehingga bayi pun akan berusaha keras untuk mengambilnya. Meskipun cara merangkak awalnya lebih mirip layaknya menyeret badan, lambat laun anak tentu akan mencoba untuk merangkak untuk mengambil benda favoritnya tersebut. Jika diperlukan, orang tua juga bisa ikut berpura-pura ingin mengambil benda favoritnya bersama-sama dengan memposisikan diri sedang merangkak. Otak bayi pun akan terstimulus bahwa gerakan ini akan membuatnya menggapai benda favoritnya. Hanya saja, pastikan bahwa anda memberikan waktu dan tempat yang aman bagi sang bayi untuk belajar merangkak agar kaki dan tangannya pun tidak mudah terluka. Waktu sore hari diyakini akan menjadi waktu yang ideal, khususnya saat anda sudah mulai bersantai setelah penat menghadapi pekerjaan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi