Terbit: 4 January 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Mata kering adalah suatu kondisi yang ditandai dengan produksi air mata yang sedikit ataupun air mata yang menguap terlalu cepat dari yang seharusnya. Hal tersebut menyebabkan iritasi pada mata dan kadang menimbulkan gangguan penglihatan.

Mata Kering: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Air mata dibutuhkan untuk menjaga mata tetap sehat, menjaga penglihatan kita tetap jernih, melindungi mata dari infeksi, menjaganya tetap lembap, dan membuang kotoran yang menempel pada mata. Mata kering ini bisa diderita oleh semua golongan umur tetapi terutama pada orang yang sudah berusia lanjut.

Penyebab Mata Kering

Kurangnya air mata menyebabkan mata kering. Air mata adalah cairan yang terdiri dari air, minyak lemak dan lendir yang kompleks. Kombinasi ini membantu membuat permukaan mata halus dan jernih, dan membantu melindungi mata dari infeksi.

Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab mata kering:

1. Produksi Air Mata Berkurang

Kemampuan produksi air mata yang menurun menyebabkan kekeringan mata. Istilah medis untuk mata kering disebut keratoconjunctivitis sicca. Produksi air mata menurun disebabkan:

  • Penuaan, kemampuan produksi air mata berkurang seiring bertambahnya usia.
  • Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, rheumatoid arthritis, gangguan tiroid, lupus, scleroderma, kekurangan vitamin A, dan sindrom Sjogren.
  • Obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, antidepresan, dekongestan, terapi penggantian hormon, obat tekanan darah tinggi, obat jerawat, penyakit Parkinson, dan pil KB.
  • Kerusakan kelenjar air mata yang disebabkan peradangan atau radiasi.
  • Operasi mata dengan laser – tetapi biasanya bersifat sementara.

2. Penguapan Air Mata

Meningkatnya penguapan air mata disebabkan oleh kondisi berikut:

  • Udara kering, angin, dan asap.
  • Jarang berkedip, kondisi ini cenderung terjadi saat berkonsentrasi, seperti ketika di depan monitor, membaca, dan mengemudi.
  • Masalah pada kelopak mata, seperti kelopak mata terbalik keluar (ectropion) dan kelopak mata terbalik dalam (entropion)

3. Ketidakseimbangan Komposisi Air Mata

Selaput air mata terdiri dari tiga lapisan dasar, termasuk minyak, air dan lendir. Masalah pada ketiga lapisan ini menjadi penyebab mata kering.

Misalnya, lapisan minyak yang diproduksi oleh kelenjar kecil di tepi kelopak mata (kelenjar meibom) tersumbat. Kelenjar meibom yang tersumbat biasanya sering terjadi pada orang yang mengalami peradangan di sepanjang tepi kelopak matanya (blepharitis), rosacea atau kelainan kulit lainnya.

Faktor Risiko mata Kering

Berikut ini beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko keratoconjunctivitis sicca:

  • Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang berusia 50 dan lebih tua
  • Wanita yang sedang hamil
  • Menjalani terapi penggantian hormon
  • Menggunakan pil KB
  • Menopause
  • Alergi kronis
  • Menggunakan lensa kontak
  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Paparan keratitis, yang terjadi karena tidur dengan mata terbuka sebagian
  • Kekurangan vitamin A

Gejala Mata Kering

Banyak gejala yang dirasakan oleh seseorang ketika menderita mata kering. Berikut sejumlah gejalanya:

  • Rasa perih
  • Kemerahan pada mata
  • Rasa gatal
  • Sensasi terbakar
  • Perasaan seperti terdapat pasir di mata
  • Lendir berselaput di sekitar mata
  • Tidak dapat mengeluarkan air mata ketika menangis
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Kesulitan memakai lensa kontak
  • Kesulitan mengemudi malam hari
  • Mata berair – respons tubuh terhadap iritasi mata
  • Penglihatan kabur atau mata lelah

Diagnosis Mata kering

Beberapa tes berikut dapat membantu mendiagnosis apa yang menyebabkan keratoconjunctivitis sicca:

1. Tes Slit Lamp

Dokter spesialis mata akan memeriksa jumlah air mata menggunakan slit lamp (untuk menyinari mata) atau biomikroskop, alat untuk pemeriksaan air mata. Tes ini akan menggunakan pewarna seperti fluorescein untuk membuat lapisan air mata lebih terlihat.

2. Tes Schirmer

Tes Schirmer juga dapat digunakan untuk mengukur seberapa cepat mata menghasilkan air mata. Tes untuk mengetahui tingkat produksi air mata ini menggunakan sumbu kertas yang ditempatkan di tepi kelopak mata.

Dokter mata mungkin juga akan merujuk Anda ke dokter spesialis, tergantung pada penyebab kekeringan mata. Misalnya, dokter merujuk ke ahli alergi jika memiliki alergi kronis.

Pengobatan Mata Kering secara Alami

Untuk membantu merawat kekeringan kering yang meradang, perih hingga membersihkan, berikut beberapa cara mengatasi mata kering yang alami:

1. Penuhi Nutrisi

Guna menjaga kesehatan mata, lakukan diet seimbang dengan protein dan vitamin yang cukup. Suplemen asam lemak esensial Omega-3 terkadang disarankan untuk meningkatkan kandungan minyak pada mata. Biasanya, mengonsumsi suplemen ini secara teratur selama setidaknya tiga bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

2. Kompres Hangat

Bila kondisi ini disertai peradangan, cara mengatasi mata kering bisa menggunakan kompres hangat. Cara ini dapat meredakan blepharitis atau peradangan kelopak mata yang menghalangi aliran minyak ke mata.

Basahi kain bersih dengan air hangat, peras, kemudian terapkan kain di atas mata selama lima menit. Anda bisa menyeka kelopak mata dengan lembut, termasuk pangkal bulu mata – untuk membersihkan kotoran.

3. Menggunakan Sabun Lembut

Menggunakan sampo bayi atau sabun lembut di kelopak mata. Letakkan sabun ini di ujung jari yang bersih dan pijat lembut pada kelopak mata tertutup dan pangkal bulu mata. Kemudian bilas hingga bersih.

4. Menggunakan Pelembap Udara

Jika cenderung memiliki kondisi gangguan mata ini, gunakanlah humidifier atau pelembab udara untuk meningkatkan kelembaban di ruangan dan menghindari udara kering. Kurangi pemakaian lensa kontak dan waktu yang dihabiskan di depan komputer atau televisi.

5. Asam Lemak

Menambahkan asam lemak omega-3 ke dalam makanan sehari-hari dapat membantu meringankan gejala dan ciri-ciri mata kering. Asam lemak tersedia dalam bentuk suplemen dan makanan seperti minyak nabati, minyak ikan, ikan salmon, ikan sarden, ikan patin dan ikan tuna, kerang, bayam dan udang.

6. Obat Tetes Minyak Jarak

Obat tetes mata ini dapat membantu mengatasi gejala atau ciri-ciri mata kering, dengan mengurangi penguapan air mata.

7. Akupunktur

Cara mengatasi mata kering yang satu ini cukup efektif. Orang yang menderita gangguan mata ini segera membaik setelah terapi akupunktur.

Pengobatan Mata Kering secara Medis

Selain pengobatan mata kering yang alami, berikut ini cara mengatasi keratoconjunctivitis sicca secara medis:

1. Obat Tetes Mata

Perawatan yang paling sering digunakan untuk sindrom mata kering adalah obat tetes mata. Manfaat obat tetes mata dapat meningkatkan kelembapan mata.

2. Lacrimal Plugs

Dokter mata mungkin menggunakan alat sumbatan untuk menghambat lubang air di sudut mata atau disebut lacrimal plugs. Cara mengatasi mata kering ini adalah prosedur yang relatif tidak menyakitkan dan dapat memperlambat kehilangan air mata. Jika keratoconjunctivitis sicca tergolong parah, lacrimal plugs mungkin disarankan sebagai solusi permanen.

3. Obat-Obatan

Obat yang sering diresepkan untuk sindrom mata kering adalah anti-inflamasi, cyclosporine. Obat ini dapat meningkatkan jumlah air mata dan menurunkan risiko kerusakan pada kornea.

Jika gejalanya sangat parah, Anda mungkin perlu menggunakan tetes mata kortikosteroid untuk sementara waktu.

Sementara pengobatan alternatif termasuk, kolinergik seperti pilocarpine. Obat ini dapat membantu merangsang produksi air mata. Jika obat lain menyebabkan mata menjadi kering, dokter dapat mengganti resep untuk mencoba menemukan yang tidak mengeringkan mata.

4. Operasi

Jika memiliki sindrom keratoconjunctivitis sicca yang parah dan tidak kunjung sembuh dengan perawatan lain, dokter dapat menyarankan untuk operasi.

Lubang air mata atau drainase di sudut dalam mata mungkin akan dipasang secara permanen, untuk memungkinkan mata mempertahankan jumlah air mata yang cukup.

 

  1. Anonim. 2019. Dry eyes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/diagnosis-treatment/drc-20371869. (Diakses 4 Desember 2019).
  2. Anonim. Tanpa Tahun. What Causes Dry Eyes?. https://www.webmd.com/eye-health/eye-health-dry-eyes#1. (Diakses 4 Desember 2019).
  3. Badii, Chitra. 2016. Dry Eye Syndrome. https://www.healthline.com/health/dry-eye-syndrome. (Diakses 4 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi