Terbit: 27 March 2019 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Pemeriksaan leukosit adalah pemeriksaan yang biasanya digunakan untuk men-screening suatu kondisi atau mendiagnosis suatu penyakit tertentu. Pemeriksaan ini juga bermanfaat sebagai indikator sistem kekebalan tubuh seseorang.

Leukosit: Nilai Normal dan Penyebab Nilai Tidak Normal

Pada artikel ini kita akan membahas apa itu leukosit, prosedur pemeriksaan leukosit, nilai normal leukosit normal, dan nilai leukosit tinggi atau rendah.

Apa itu leukosit?

Sel darah putih atau juga dikenal dengan sebutan leukosit ini, merupakan suatu sel yang terdapat dalam aliran darah, sistem limfatik dan jaringan tubuh. Dan merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh (imune). Leukosit sendiri didalam melawan suatu infeksi memegang peranan dalam proses inflamasi, respon alergi dan proteksi terhadap suatu kanker.

Selain sel darah putih (leukosit), darah terdiri dari beberapa macam sel yang berbeda-beda seperti sel darah merah dan keping darah (trombosit), yang dimana semuanya tercampur dalam cairan yang dikenal dengan plasma darah. Semua sel-sel ini diproduksi pada sum-sum tulang dan akan disebarkan ke sirkulasi darah setelah sel tersebut matang.

Pemeriksaan leukosit

Saat terjadi infeksi atau terdapat suatu proses inflamasi pada bagian tubuh manapun, sumsum tulang akan memperbanyak produksi leukosit lalu menyebarkannya ke aliran darah. Melalui proses yang kompleks, leukosit ini langsung menuju tempat yang terdapat infeksi atau inflamasi tersebut.

Leukosit yang berada dalam aliran darah inilah yang digunakan untuk penilaian dalam pemeriksaan leukosit, yang di mana hasilnya diperoleh dengan cara membandingkan sel darah putih dengan jumlah komponen darah itu sendiri.

Selain pada proses inflamasi atau infeksi, beberapa keadaan yang menyerang sum-sum tulang dapat menyebabkan produksi sel darah putih itu sendiri menjadi tidak normal, sehingga nilainya dapat meningkat atau menurun.

Pemeriksaan leukosit bersama pemeriksaan komponen darah lainnya, dapat membantu dokter untuk mengatasi masalah kesehatan seseorang. Hal ini sering dampingi dengan hitung jenis leukosit dan pemeriksaan apusan darah.

Prosedur pemeriksaan leukosit

Dalam rangka melakukan pemeriksaan ini, Anda tidak memerlukan suatu persiapan apapun sebelumnya. Prosedur pengambilan darahnya pun sama seperti prosedur pengambilan darah pada pemeriksaan lainnya, yakni dengan penusukan jarum pada pembuluh darah vena di tangan atau ujung jari (bagi anak-anak dan orang dewasa) atau pada tumit (untuk anak baru lahir).

Nilai normal leukosit

Nilai normal leukosit berbeda berdasakan kategori usia. Pada orang dewasa, jumlah leukosit normal adalah 5000-10.000/mm3. Nilai normal leukosit ini berbeda pada bayi baru lahir. Bayi baru lahir memiliki jumlah leukosit normal sebesar 9000-30.000/mm3.

Angka ini cukup besar karena bayi baru lahir membutuhkan pertahanan tubuh yang tinggi. Nilai leukosit normal pada bayi dan anak-anak adalah 9000-12.000 mm3. Nilai normal leukosit menyesuaikan dengan kebutuhan imunitas sesuai usianya.

Nilai leukosit tinggi

Peningkatan jumlah leukosit dari nilai normalnya dikenal dengan leukositosis dalam istilah medisnya. Peningkatan leukosit ini biasanya berhubungan dengan kondisi dan penyakit tertentu, seperti:

  1. Infeksi – saling sering disebabkan oleh infeksi dari bakteri dan beberapa infeksi virus. Bisa juga disebabkan oleh jamur dan parasit meskipun sangat jarang.
  2. Infeksi atau proses inflamasi – seperti pada rheumatoid arthritis, vasculitis atau inflammatory bowel disease
  3. Leukemia dan Myeloproliferative neoplasma
  4. Kondisi yang menyebabkan kematian dari jaringan tubuh (nekrosis) – seperti trauma, luka bakar, atau serangan jantung
  5. Respon alergi – seperti pada reaksi alergi dan asma

Nilai leukosit rendah

Jika nilai leukosit rendah dari nilai normal yang dalam istilah medis dikenal dengan sebutan leukopenia. Biasa nya keadaan ini dijumpai pada:

  1. Kerusakan sumsum tulang – Bisa disebabkan karena toxin atau racun, kemoterapi, radioterapi dan beberapa jenis obat
  2. Kelainan sumsum tulang belakang – Sumsum tulang belakang merupakan tempat produksi sel-sel darah termasuk leukosit. Jadi, apabila sumsum tulang mengalami kelainan, maka dapat terjadi penurunan jumlah leukosit dari nilai normal. Keadan ini biasa terjadi pada sindrom mielodisplastik, defisiensi asam folat dan B12
  3. Limfoma atau kanker lain yang telah menyebar (metastasis) ke sumsum tulang belakang.
  4. Penyakit autoimun – Penyakit yang menyerang sel darah putihnya sendiri, seperti pada penyakit lupus.
  5. Penyakit infeksi yang berat seperti sepsis

 

 

Informasi ini telah ditinjau oleh dr. Antonius Hapindra

 

Sumber:

  1. LabTestsOnline: White Blood Cell Count (WBC). https://labtestsonline.org/tests/white-blood-cell-count-wbc [diakses pada 26 Maret 2019]
  2. LabTestsOnline: White Blood Cell (WBC) Differential. https://labtestsonline.org/tests/white-blood-cell-wbc-differential [diakses pada 26 Maret 2019]
  3. Unimus: Tinjauan Pustaka (Leukosit). http://repository.unimus.ac.id/1214/3/BAB%20II.pdf [diakses pada 26 Maret 2019]
  4. AcademiaEdu: Makalah Hitung Jenis Leukosit. Muhammad Rinaldi. https://www.academia.edu/36436180/MAKALAH_HITUNG_JENIS_LEUKOSIT [diakses pada 26 Maret 2019]
  5. AcademiaEdu: Leukosit. Dian Nurmansyah. https://www.academia.edu/36391858/Leukosit.pdf [diakses pada 26 Maret 2019]

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi