Terbit: 22 April 2020 | Diperbarui: 25 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Dermatitis atopik atau yang dikenal dengan eksim adalah suatu kondisi yang membuat kulit merah dan gatal. Penyakit kulit eksim lebih sering terjadi pada anak-anak, namun bisa juga terjadi pada segala orang dewasa. Selain itu, kulit kering adalah keluhan yang sangat umum pada hampir semua orang yang menderita dermatitis atopik.

Penyakit Eksim: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Penyebab Eksim

Penyebab eksim belum diketahui dengan pasti, akan tetapi penyakit ini tampaknya disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, jika penyakit kulit ini timbul rasa gatal, maka dipengaruhi oleh adanya hipersensitivitas kulit dasar, sedangkan demam (alergi musiman) dan asma juga banyak dimiliki oleh penderitanya.

Selain itu, penyakit kulit eksim mungkin juga disebabkan oleh:

  • Banyak dari penderita yang terkena penyakit ini adalah mereka yang mengalami penurunan jumlah atau bentuk protein yang disebut filaggrin di kulit. Protein ini tampaknya penting dalam mempertahankan hidrasi kulit normal.
  • Penderita eksim adalah seseorang yang tampaknya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Penderita juga cenderung mengembangkan penyakit kaki jamur, infeksi bakteri Staphylococcus, dan mereka dapat menyebarkan herpes di bibir dan mulut (eczema herpeticum) serta vaksinasi cacar (eczema vaccinatum) ke area kulit yang luas.

Seseorang berisiko tinggi adalah mereka yang memiliki riwayat eksim sebelumnya, memiliki alergi, sedang demam, atau asma pada keluarga. Kadang-kadang alergi makanan juga dapat berperan, terutama pada anak-anak dengan eksim yang parah.

Sementara faktor-faktor emosional dan stres kadang-kadang dapat memperburuk kondisi tersebut, meski begitu kondisi tersebut tampaknya tidak menjadi penyebab eksim.

Jenis Eksim

Berikut ini adalah jenis-jenis eksim yang bisa Anda kenali, antara lain:

  • Discoid eczema, terjadi pada lingkaran atau oval pada kulit.
  • Contact dermatitis, terjadi ketika tubuh bersentuhan dengan zat tertentu.
  • Varicose eczema, paling sering menyerang tungkai bawah dan disebabkan oleh masalah aliran darah melalui pembuluh darah tungkai.
  • Seborrhoeic eczema, bercak merah dan bersisik muncul di sisi hidung, alis, telinga, dan kulit kepala.
  • Dyshidrotic eczema (pompholyx), menyebabkan lepuh kecil  di telapak tangan.

Gejala Eksim

Gejala penyakit kulit ini sangat bervariasi pada setiap orang. Gejalanya bisa memiliki pemicu tertentu seperti sabun, deterjen, stres dan cuaca.

Berikut ini adalah beberapa gejala eksim, antara lain:

  • Kulit kering.
  • Gatal, mungkin bisa menjadi parah terutama di malam hari.
  • Muncul tonjolan-tonjolan kecil.
  • Kulit akan menebal, pecah, dan bersisik.
  • Kulit menjadi sensitif dan bengkak (biasanya karena garukan).
  • Bercak merah sampai abu-abu kecokelatan terutama pada tangan dan kaki, leher, dada bagian atas, kelopak mata, siku, lutut, sementara pada bayi lebih umum terjadi wajah dan kulit kepala.

Pada beberapa kasus, eksim adalah kondisi yang sering dimulai sebelum usia 5 tahun dan dapat bertahan hingga remaja dan dewasa. Bagi sebagian orang, penyakit ini bisa muncul secara berkala dan kemudian hilang sementara waktu, bahkan hingga beberapa tahun.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke dokter?

Segera temui dokter jika Anda atau anak mengalami:

  • Membuat rasa tidak nyaman hingga memengaruhi kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari.
  • Memiliki infeksi kulit, muncul garis-garis merah, nanah, dan keropeng kuning.
  • Terus mengalami gejala meskipun sudah mencoba pengobatan rumahan.

Cari pertolongan medis segera jika muncul ruam dan dendam pada anak.

Diagnosis Eksim

Diagnosis penyakit kulit eksim yang umumnya dilakukan oleh dokter adalah dengan memeriksa kulit dan meninjau riwayat kesehatan keseluruhan.

Diagnosis eksim  juga dapat menggunakan uji tempel atau tes lain untuk menyingkirkan penyakit kulit lainnya atau mengidentifikasi kondisi yang menyertai eksim.

Jika Anda menduga makanan tertentu menyebabkan ruam pada anak, beri tahu dokter dan tanyakan tentang cara mengidentifikasi alergi makanan potensial. Perlu diketahui, tidak diperlukan tes laboratorium untuk mengidentifikasi eksim.

Diagnosis eksim umumnya dilakukan jika Anda memiliki kondisi kulit yang gatal dalam 12 bulan terakhir atau beberapa kondisi berikut:

  • Kulit merah teriritasi di lipatan kulit, seperti bagian dalam siku, di belakang lutut, di pipi, dan bagian luar siku.
  • Riwayat iritasi kulit yang terjadi di area yang sama.
  • Kulit kering dalam 12 bulan terakhir.
  • Riwayat asma di keluarga.

Pengobatan Eksim

Adakah cara mengobati eksim yang efektif? Pada dasarnya, pengobatan eksim hanya membantu meringankan gejala, karena hingga saat ini belum ada obat yang ampuh untuk mengatasi penyakit kulit ini.

Anda mungkin perlu mencoba berbagai perawatan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mengendalikannya. Jika pengobatan menunjukan hasil yang baik, perlu Anda waspadai karena gejala eksim dapat muncul kembali. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kondisinya lebih awal sehingga Anda dapat memulai perawatan.

Berikut ini beberapa cara mengobati eksim yang bisa Anda lakukan:

Terapi

  • Wet dressings

Wet dressings adalah perawatan efektif dan intensif untuk eksim parah. Metode ini dilakukan dengan membungkus daerah yang terkena dengan kortikosteroid topikal dan perban basah. Kadang-kadang cara mengobati eksim ini harus dilakukan di rumah sakit untuk orang-orang dengan lesi yang luas.

  • Terapi cahaya

Perawatan ini digunakan untuk orang-orang yang tidak menjadi lebih baik dengan perawatan topikal atau yang cepat kambuh lagi setelah perawatan. Bentuk terapi cahaya yang paling sederhana (fototerapi) yaitu memaparkan kulit pada jumlah sinar matahari alami yang terkontrol. Bentuk lain menggunakan ultraviolet buatan A (UVA) dan pita sempit ultraviolet B (UVB) baik sendiri atau dengan obat-obatan.

Meskipun efektif, terapi cahaya jangka panjang memiliki efek berbahaya, termasuk penuaan dini pada kulit dan peningkatan risiko kanker kulit. Untuk alasan ini, fototerapi lebih jarang digunakan pada anak kecil dan tidak diberikan kepada bayi. Bicarakan dengan dokter tentang pro dan kontra terapi cahaya.

  • Konseling

Berbicara dengan terapis atau konselor dapat membantu penderita yang malu atau frustrasi dengan kondisi kulitnya.

  • Relaksasi, modifikasi perilaku dan biofeedback

Cara mengobati eksim ini dapat membantu orang yang memiliki kebiasaan menggaruk.

Obat-obatan

Selain dengan terapi, cara mengobati eksim berikutnya adalah dengan bantuan obat-obatan, di antaranya:

  • Krim yang mengontrol rasa gatal dan membantu memperbaiki kulit

Dokter bisa meresepkan krim atau salep kortikosteroid. Oleskan sesuai petunjuk, terlalu sering menggunakan obat ini dapat menyebabkan efek samping, termasuk penipisan kulit.

Krim lain yang mengandung obat yang disebut calcineurin inhibitors seperti tacrolimdan pimecrolimus bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Obat ini digunakan untuk mengendalikan reaksi kulit. Hindari paparan sinar matahari secara langsung saat menggunakan produk ini.

  • Obat untuk melawan infeksi

Dokter mungkin meresepkan krim antibiotik jika kulit Anda memiliki infeksi bakteri, luka terbuka atau retak. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan untuk mengonsumsi antibiotik oral untuk waktu yang singkat guna mengobati infeksi.

  • Obat oral untuk mengendalikan peradangan

Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral seperti prednison. Obat-obatan ini efektif tetapi tidak dapat digunakan dalam jangka panjang karena potensi efek samping yang serius.

 

  1. Anonim. 2019. Atopic eczema. https://www.nhs.uk/conditions/atopic-eczema/. (Diakses pada 22 November 2019).
  2. Gardner, Stephanie. 2019. What Is Atopic Dermatitis?. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/eczema/eczema-basics#1. (Diakses pada 22 November 2019).
  3. Mayo Clinic Staff. 2018. Atopic dermatitis (eczema). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atopic-dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20353279. (Diakses pada 22 November 2019).
  4. W. Cole, Gary. MD, FAAD. 2019. Atopic Dermatitis Symptoms, Causes, vs. Eczema, Remedies, and Treatment. https://www.medicinenet.com/atopic_dermatitis/article.htm. (Diakses pada 22 November 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi