Terbit: 22 January 2020
Ditulis oleh: Rhandy Verizarie | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Salah satu jenis penyakit yang ditakutkan oleh banyak orang adalah kanker. Bagaimana tidak, kanker tak hanya mengurangi kualitas hidup melainkan juga bisa mengancam nyawa! Lantas, apa itu penyakit kanker?

Kanker: Penyebab, Gejala, Pengobatan & Pencegahan

Apa Itu Kanker?

Kanker adalah penyakit yang terjadi ketika adanya perkembangan sel abnormal di dalam tubuh di mana sel-sel ini berkembang secara tak terkendali.  Pada awalnya, sel kanker hanya akan menginvasi suatu organ atau jaringan tertentu. Akan tetapi, sel ini dapat menyebar ke organ dan jaringan tubuh lainnya jika penyakit ini tidak segera ditangani.

Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi isu kesehatan yang sangat serius. Dilansir dari Berita Satu, Kementerian Kesehatan RI dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyampaikan bahwa prevalensi kanker semakin meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2013-2018). Sementara itu, data dari Globocan pada tahun 2018 menempatkan kanker payudara di tempat teratas dari daftar jenis kanker yang banyak terjadi di Bumi Pertiwi.

Macam Macam Kanker

Penyakit ini terdiri dari berbagai macam, tergantung dari organ dan jaringan yang diserang. Macam-macam cancer tersebut meliputi:

  • Kanker payudara
  • Kanker serviks
  • Kanker paru-paru
  • Kanker hati
  • Kanker tenggorokan
  • Kanker usus
  • Kanker kelenjar getah bening
  • Kanker darah
  • Kanker prostat
  • Kanker otak
  • Kanker kulit

Penyebab Kanker

Penyebab penyakit ini adalah adanya mutasi DNA yang terdapat di dalam sel tubuh sehingga sel-sel yang tadinya normal berubah menjadi abnormal. DNA pada sel tubuh sendiri terdiri dari berbagai macam gen yang bertugas mengatur fungsi sel, pun berperan dalam pertumbuhannya. Manakala terjadi mutasi DNA, terjadilah kesalahan dalam pengendalian fungsi sel tersebut sehingga berujung pada munculnya penyakit tersebut.

Jika ditelisik ke belakang, terjadinya mutasi genetik ini dipengaruhi oleh sejumlah hal, di antaranya:

  • Mutasi gen bawaan, yakni orang tua yang mewarisi kelainan genetik pada anaknya sehingga sang anak sudah mengalaminya sejak dilahirkan
  • Mutasi gen eksternal, yakni mutasi yang terjadi akibat sejumlah faktor seperti paparan radikal bebas, asap rokok, virus, kelainan hormon, obesitas, gizi buruk, kurang olahraga, dan masih banyak lagi yang lainnya

Faktor Risiko Kanker

Penyakit ini juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko. Berikut ini sejumlah faktor risiko yang perlu Anda ketahui.

1. Usia

Usia menjadi salah satu faktor risiko yang paling umum.

Meskipun bisa terjadi di usia berapapun, kebanyakan kasus dialami oleh mereka yang sudah berusia lanjut (sekitar 65 tahun ke atas). Hal ini dikarenakan sel penyakit tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa berkembang.

2. Riwayat Keluarga

Faktor risiko selanjutnya adalah riwayat keluarga.

Ya, mereka yang anggota keluarganya  pernah menderita  penyakit ini memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami hal yang sama di kemudian hari. Kendati demikian, hal ini juga tidak pasti sehingga sebaiknya Anda tidak perlu panik.

3. Gaya Hidup

Anda justru harus mewaspadai faktor risiko yang satu ini.

Suka tidak suka, gaya hidup juga memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit mematikan ini di masa mendatang. Beberapa contoh kebiasaan yang dapat memicu penyakit ini adalah:

  • Merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol
  • Sering terpapar sinar matahari
  • Tidak mengontrol makan hingga mengalami obesitas
  • Menerapkan seks yang tidak aman

4. Lingkungan

Lingkungan juga menjadi faktor risiko yang harus Anda waspadai, terlebih jika Anda tinggal di daerah yang rawan terhadap paparan asap maupun bahan kimia berbahaya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa penyakit ini juga identik dengan paparan zat kimia seperti contohnya penyakit kanker paru-paru. Oleh sebab itu, apabila kebetulan Anda tinggal atau bekerja di tempat yang banyak terdapat bahan kimia seperti pabrik, hendaknya gunakan masker dan alat pelindung tubuh lainnya guna meminimalisir risiko.

5. Menderita Penyakit Lain

Mengalami sejumlah penyakit tertentu juga ternyata bisa berdampak pada berkembangnya sel-sel abnormal di dalam tubuh hingga menyebabkan kanker.

Salah satu jenis penyakit yang bisa berkembang menjadi penyakit ini adalah kolitis ulseratif yang menyerang organ usus. Oleh karena itu, Anda yang sedang menderita penyakit ini sebaiknya segera melakukan pengobatan sebelum kondisinya bertambah parah.

Ciri dan Gejala Kanker

Penyakit ini tentu saja ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala. Ciri ciri penyakit ini tergantung dari jenis yang dialami oleh penderita, namun secara umum meliputi:

  • Kelelahan
  • Pembengkakan
  • Perubahan berat badan
  • Perubahan warna atau tekstur kulit
  • Batuk berkepanjangan
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan pencernaan
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Keringat berlebih
  • Perdarahan

Selain gejala di atas, mungkin masih ada lagi gejala-gejala lainnya yang belum disebutkan. Terpenting, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami satu atau beberapa dari ciri ciri tersebut guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Diagnosis Kanker

Kendati belum merasakan gejala kanker, ada baiknya bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan medis secara rutin guna mendeteksi potensi yang mungkin bisa dialami pada masa mendatang.

Dalam mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan yang umumnya terdiri dari:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter  akan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada tubuh Anda untuk melihat apakah ada ciri ciri khusus seperti pembengkakan di sejumlah bagian tubuh, pembesaran organ, hingga perubahan warna kulit.

Selain itu, dokter juga akan mengukur berat badan mengingat perubahan berat badan—naik atau turun—adalah salah satu ciri ciri kanker yang mudah dikenali.

2. Tes Laboratorium

Selanjutnya, dokter akan melakukan uji laboratorium untuk mendeteksi abnormalitas pada tubuh yang mengindikasikan pasien mengalami penyakit ini.

Beberapa contoh tes laboratorium yang dimaksud seperti:

  • Tes urine
  • Tes darah

3. Tes Pencitraan

Sementara itu, tes pencitraan (imaging) dilakukan guna menganalisis organ dalam tubuh yang diduga terkena penyakit tersebut. Teknik pencitraan yang umum digunakan yaitu:

  • X-Ray
  • CT Scan
  • PET Scan
  • MRI

4. Biopsi

Metode pemeriksaan lainnya yang umum diterapkan untuk mendiagnosis penyakit ini adalah biopsi. Biopsi adalah metode yang dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan tubuh untuk kemudian dianalisis di laboratorium.

Melalui biopsi, dokter dapat mendeteksi apakah ada aktivitas abnormal pada sel tubuh yang menjadi pertanda dari penyakit berbahaya tersebut.

Pengobatan Kanker

Setelah pasien divonis menderita kanker, langkah selanjutnya yang akan ditempuh adalah melakukan terapi pengobatan. Cara mengobati penyakit ini tentunya disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan (stadium) penyakit tersebut.

Berikut adalah metode pengobatan yang umum dilakukan:

1. Radioterapi

Jika kondisi kesehatan penderita lemah, radioterapi dapat dilakukan untuk menghancurkan sel. Jika sel sudah menyebar, pembedahan dan radioterapi tidak dapat dilakukan. Biasanya, kemoterapi digunakan sebagai pengobatan kanker paru-paru dalam kasus tersebut.

Sementara itu, radioterapi menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel. Terutama pada kondisi pascaoperasi, prosedur ini juga bisa digunakan untuk membunuh sel-sel yang masih tersisa. Jika operasi sudah tidak mungkin, radioterapi dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan memperlambat tingkat penyebaran sel.

2. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel penyakit ini. Satu atau lebih obat kemoterapi dapat diberikan melalui vena di lengan (secara intravena) atau diminum. Kombinasi obat biasanya diberikan dalam serangkaian perawatan selama beberapa minggu atau bulan.

Kemoterapi sering digunakan setelah operasi untuk membunuh sel-sel yang mungkin tersisa. Dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan terapi radiasi. Kemoterapi juga dapat digunakan sebelum operasi untuk mengecilkan sel dan membuatnya lebih mudah untuk dihilangkan.

Pada orang dengan stadium lanjut, kemoterapi dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala lainnya.

3. Operasi

Operasi pengangkatan kanker bisa dilakukan sebagai cara pengobatan jika sel hanya berada di satu sisi organ dan belum menyebar. Selain itu, kondisi kesehatan penderita perlu diperiksa apakah memungkinkan untuk dilakukan operasi.

Operasi pengangkatan sel penyakit ini biasanya akan dilanjutkan dengan kemoterapi untuk melenyapkan sel-sel yang tersisa.

4. Terapi Obat yang Ditargetkan

Perawatan obat yang ditargetkan berfokus pada kelainan spesifik yang ada dalam sel. Dengan memblokir kelainan ini, perawatan obat yang ditargetkan dapat menyebabkan sel mati.

Banyak obat terapi bertarget digunakan untuk mengobati kanker, meskipun kebanyakan dilakukan untuk orang-orang dengan stadium lanjut atau berulang.

Beberapa terapi yang ditargetkan hanya bekerja pada orang yang sel kankernya memiliki mutasi genetik tertentu. Sel kanker Anda mungkin diuji di laboratorium untuk melihat apakah obat ini dapat membantu.

Pencegahan Kanker

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan penyakit ini akan menyerang tubuh. Kendati demikian, penyakit ini sejatinya bisa dicegah kemunculannya (atau setidaknya diminimalisir risikonya).

Lantas, apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit tersebut? Anda bisa memulainya dengan menerapkan pola hidup sehat yang di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Hindari rokok
  • Hindari paparan sinar matahari dalam waktu lama
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Rajin berolahraga
  • Menjaga berat badan tetap ideal
  • Membatasi konsumsi alkohol
  • Melakukan pemeriksaan medis secara rutin

Itu dia informasi mengenai penyakit kanker yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan diri Anda, ya!

 

  1. Anonim. Cancer: Diagnosis and Treatment. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/diagnosis-treatment/drc-20370594 (Diakses pada 22 November 2019)
  2. Anonim. Cancer: Symptoms and Cancer. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/symptoms-causes/syc-20370588 (Diakses pada 22 November 2019)
  3. Anonim. What is Cancer? https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer (Diakses pada 22 November 2019)
  4. Anonim. Cancer in Indonesia. https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf (Diakses pada 22 November 2019)
  5. Manabe, D. 2019. Prevalensi Kanker di Indonesia Meningkat. https://www.beritasatu.com/kesehatan/535688/prevalensi-kanker-di-indonesia-meningkat (Diakses pada 22 November 2019)
  6. Nall, R. 2018. What to know about cancer. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323648.php#what-is-cancer (Diakses pada 22 November 2019)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi