Terbit: 10 November 2021 | Diperbarui: 4 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kematian mungkin terjadi kapan saja bagi yang hidup, namun ada beberapa orang yang mungkin memiliki rasa cemas akan kematian berlebihan dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Ketahui apa penyebab rasa takut mati berlebihan, bagaimana cara mengatasi rasa cemas akan kematian, serta kapan saat yang tepat meminta bantuan profesional.

Penyebab dan Cara Menghilangkan Rasa Takut Mati Berlebihan

Penyebab Rasa Takut Mati yang Berlebihan

Setiap orang pasti akan mengalami kematian. Namun, sikap dan perasaan dalam menghadapinya berbeda-beda. Pada beberapa orang, mendengar kata kematian saja sudah menciptakan rasa takut yang teramat sangat. Jika hal ini telah mengganggu, perlu dicari cara menghilangkan rasa takut mati tersebut.

Ada berbagai penyebab timbulnya rasa takut mati yang berlebihan. Bisa jadi karena kejadian yang traumatis, fobia tertentu, atau gangguan mental seperti depresi dan cemas berlebihan. Ini dia beberapa hal yang menyebabkan munculnya cemas berlebihan takut mati pada seseorang.

  • Thanatophobia

Thanatophobia adalah fobia terhadap kematian. Gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, baik remaja, anak-anak maupun orang dewasa. Penderita thanatophobia dapat mengalami kecemasan berlebihan, ketakutan, serangan panik dan histeria jika terpapar sesuatu yang berkaitan dengan kematian.

Pemicunya bisa jadi hal yang sepele, seperti melihat atau mendengar pengumuman kematian seseorang, menghadiri pemakaman, dll. Diagnosa fobia harus ditegakkan oleh profesional, seperti psikolog dan psikiater. Karenanya penderita harus menemui profesional untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

  • Anxiety Syndrome

Anxiety syndrome atau sindrom kecemasan secara sekilas mirip dengan fobia, namun pencetusnya lebih umum. Sindrom kecemasan berlebih dapat dialami secara tunggal maupun menjadi gejala atau pengiring gangguan mental tertentu, misalnya ADHD dan depresi.

  • Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial dapat memicu ketakutan berlebihan terhadap kematian. Penderita gangguan kecemasan sosial akan mengalami kecemasan yang terus-menerus dan berlebihan terhadap aktivitas sehari-hari. Kekhawatiran ini bisa saja menyerang saat bekerja, bertemu orang baru, berada di keramaian, dll.

  • Gangguan Panik

Gangguan panik mengakibatkan seseorang merasa cemas, dan takut secara tiba-tiba. Serangan ini dapat datang dalam waktu singkat, bahkan hanya beberapa menit. Ditandai dengan sesak napas, nyeri pada dada, atau jantung berdetak sangat kencang. Biasanya takut mati berlebihan sering terjadi pada penderita gangguan panik.

  • Kejadian traumatis yang memicu PTSD

PTSD (Post Traumatic Syndrome Disorder) merupakan gangguan mental yang diakibatkan oleh peristiwa yang sangat traumatis. Dalam hal ketakutan akan kematian, penderita bisa jadi pernah melihat kematian yang sulit, peristiwa kematian yang mengerikan, pembunuhan, dll.

Gangguan PTSD dapat berkembang menjadi gangguan kejiwaan. Jika tidak ditangani dengan benar. Karenanya sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Cara Menghilangkan Rasa Takut Mati Berlebihan

Jika rasa cemas berlebihan takut mati menguasai Anda dan menggangu kehidupan, pahami cara menghilangkan rasa takut mati di bawah ini yang dapat dilakukan:

1. Berolahraga dan Minum Air Putih

Air putih yang cukup dapat menetralisir racun dan membawa cukup oksigen ke otak. Air putih juga menyeimbangkan hormon dan mencegah pengentalan darah.

Sementara olahraga secara teratur dapat membuang zat-zat toksik dan memperlancar peredaran darah. Meningkatkan kepercayaan diri, mengatur napas dan membuat tubuh terasa rileks.

Dengan melakukan kedua hal tersebut, tubuh akan semakin sehat. Secara tidak langsung, jiwa yang bersemayam di dalamnya juga sehat.

2. Berbagi Rasa Cemas dengan Orang yang Dipercaya

Cara menghilangkan rasa takut mati adalah dengan bercerita tentang rasa takut atau masalah Anda pada orang yang Anda percaya dan dapat menenangkan Anda.

Rasa cemas yang disimpan sendirian akan menjadi bom waktu. Berbagilah dengan orang lain seperti keluarga atau sahabat yang dapat dipercaya. Seringkali setelah suatu kecemasan diungkapkan, jalan keluar akan terlihat. Hal ini akan meringankan beban otak dan tubuh.

Jangan khawatir jika teman berbagi tidak dapat memberikan solusi yang berarti. Karena pada cara ini, kebutuhan untuk didengarkan jauh lebih penting daripada kebutuhan akan tanggapan.

3. Belajar Mengatur Napas, Relaksasi, dan Mensugesti Diri

Relaksasi dan mensugesti diri sangat bermanfaat dalam mengatasi rasa takut, cemas, tidak percaya diri dan panik. Keduanya dapat dipelajari melalui yoga, zikir dan sesi terapi di psikolog.

Kemampuan relaksasi dan mensugesti diri akan sangat diperlukan saat harus mengendalikan sendiri ketakutan yang datang.

4. Hindari Minuman Berkafein dan Beralkohol

Kafein dapat meningkatkan detak jantung dan memperparah kecemasan. Sedangkan alkohol menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada otak. Hingga akhirnya juga memicu kecemasan berlebih.

Selain itu, kedua zat tersebut juga dapat berefek buruk terhadap kesehatan secara umum. Bukan hanya untuk mereka yang mengalami rasa takut mati yang berlebihan, tetapi juga kepada mereka yang baik-baik saja.

5. Mendekatkan Diri kepada Tuhan

Kematian datang dari Yang Maha Kuasa. Maka sangat bijak jika dalam mengatasinya pun penderita berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Selama beribadah, diharapkan rasa ikhlas dan ketenangan akan mengalahkan rasa takut yang bersemayam.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Walaupun dapat ditangani secara pribadi, ada saatnya penderita takut terhadap kematian harus mendatangi tenaga profesional. Yaitu jika:

  • Ketakutan yang dialami mulai mengganggu fungsi tubuh dan jiwa penderita. Misalnya penderita tidak bisa bekerja atau belajar dengan baik, mengalami sakit yang tidak tertahankan, dll.
  • Ketakutan terjadi kian kerap, dengan intensitas yang bertambah. Misalnya takut mati yang tadinya hanya terjadi jika melihat hal-hal yang berhubungan dengan kematian, kini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
  • Rasa takut tersebut berefek terhadap orang lain, termasuk keluarga dan pasangan. Akan sangat berbahaya terutama kepada anak-anak. Jika terus-menerus terpapar oleh efek ketakutan berlebihan yang dialami oleh salah satu anggota keluarga.
  • Ketika rasa takut berlebihan kepada kematian telah didiagnosis sebagai gangguan mental atau gangguan jiwa. Misalnya fobia dan PTSD.

Bagaimanapun rasa takut terhadap kematian bisa dialami oleh siapa saja. Jika ketakutan tersebut mulai mengganggu dan malah mengacaukan fungsi hidup sehari-hari, segera lakukan cara menghilangkan rasa takut mati dengan tepat dan terarah. Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional jika rasa takut mulai tidak terkendali.

 

  1. Cadman, Bethany. 2018. What to know about the fear of death. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321939. (Diakses pada 08-11-2021).
  2. Holland, Kimberly. 2019. Everything You Should Know About Thanatophobia. https://www.healthline.com/health/thanatophobia. (Diakses pada 08-11-2021).
  3. Morrow, Angela. 2019. When Your Fears About Dying Are Unhealthy. https://www.verywellmind.com/scared-to-death-of-death-1132501. (Diakses pada 08-11-2021).
  4. Renton, Catherine. 2021. What Is Thanatophobia? https://www.verywellhealth.com/thanatophobia-5192097. (Diakses pada 08-11-2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi