Terbit: 4 November 2020
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Jenis psoriasis arthritis terdiri dari lima yang perlu Anda ketahui untuk membantu pencegahan dan pengobatannya. Psoriasis arthritis adalah bentuk radang sendi yang dapat terjadi pada penderita psoriasis, yakni penyakit kulit yang menyebabkan kulit merah, ruam, dan bersisik. Selengkapnya simak penjelasan dari kelima jenis penyakit ini!

5 Jenis Psoriasis Arthritis yang Wajib Diketahui untuk Pencegahan

Daftar Jenis Psoriasis Arthritis 

Psoriasis arthritis adalah penyakit peradangan jangka panjang yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan kulit. Munculnya tanda dan gejala tergantung pada salah satu dari lima jenis psoriasis artritis yang Anda miliki. Bahkan ada kemungkinan memiliki lebih dari satu jenis, dan pola penyakit ini dapat berubah seiring waktu.

Berikut ini penjelasan dari lima jenis psoriasis arthritis:

1. Psoriasis Arthritis Asimetris

Jenis yang pertama ini biasanya ringan dan memiliki ciri khas, yakni pembengkakan dan ketidaknyamanan pada satu sisi tubuh. Sebagian besar kondisi ini terjadi pada lutut, pinggul, jari tangan, dan jari kaki. Sekitar 1 dari 3 penderita psoriasis arthritis memiliki jenis ini.

Gejala psoriasis arthritis asimetris lainnya, meliputi:

  • Bercak merah dan bersisik pada kulit.
  • Kesulitan menggerakkan atau meregangkan sendi.
  • Sendi kaku pada pagi hari.

2. Psoriasis Arthritis Simetris

Jenis ini adalah yang paling umum dan terjadi pada sekitar setengah dari orang dengan psoriasis arthritis. Kondisi menyerang sepasang sendi, misalnya pada kedua lutut, tangan, atau kaki, atau sisi kiri dan kanan pinggul.

Psoriasis arthritis simetris terkadang disalahartikan sebagai rheumatoid arthritis, penyakit autoimun lain yang juga mempengaruhi kedua sisi tubuh secara merata. Salah satu cara membedakan kedua penyakit ini adalah bahwa biasanya hanya psoriasis arthritis yang menyebabkan jari tangan atau kaki membengkak.

Tanda dan gejala dari jenis psoriasis arthritis simetris mirip dengan gejala psoriasis arthritis asimetris, antara lain:

  • Kekakuan pada pagi hari.
  • Ruam pada kulit.

3. Psoriasis Arthritis Distal

Distal memiliki arti jauh dari pusat. Jadi, jenis arthritis psoriasis ini muncul pada ujung jari tangan dan kaki. Kadang-kadang ini disalahartikan sebagai osteoartritis, yang biasanya terjadi pada orang tua ketika tulang rawan untuk menjaga tulang agar tidak saling bergesekan.

Seiring dengan munculnya beberapa gejala, termasuk kekakuan, nyeri, dan pembengkakan, psoriasis arthritis distal dapat mengubah tampilan kuku.

Berikut ini tanda dan gejalanya:

  • Bopeng (lekukan kecil pada kuku).
  • Bintik-bintik berubah warna.
  • Kuku terangkat dari bantalannya.

4. Arthritis Mutilans

Ini adalah jenis psoriasis arthritis yang paling berat dan paling langka. Sekitar 1 dari 20 orang memiliki jenis ini. Arthritis mutilans dapat merusak sendi dan jaringan kecil pada ujung tangan dan kaki. Hal ini menyebabkan sendi tidak dapat berfungsi dengan baik.

Kondisi tersebut dapat memperpendek jari tangan dan kaki karena kehilangan tulang pada persendian. Terkadang, arthritis mutilans juga dapat memengaruhi leher dan punggung.

Tanda dan gejala artritis mutilans lainnya, meliputi:

  • Sering sekali merasakan nyeri dan kaku pada tangan dan kaki.
  • Hilangnya rentang gerak bagian tubuh.
  • Perubahan penampilan kuku.
  • Kerusakan pada jari tangan dan kaki.

5. Spondilitis

Ciri khas dari jenis ini adalah sakit punggung yang terus-menerus. Leher juga mungkin terasa sakit dan kaku. Kondisi demikian terjadi ketika persendian antara tulang belakang meradang.

Spondilitis juga bisa memengaruhi jaringan ikat, seperti pada ligamen atau terkait dengan peradangan pada sendi lengan, pinggul, tungkai, atau kaki.

Berikut gejala spondilitis lainnya:

  • Sakit kepala
  • Pundak kaku.
  • Kelemahan pada lengan dan tungkai.
  • Masalah pada kandung kemih atau usus

 

Kapan Waktu yang Tepat Harus ke Dokter?

Jika menderita gejala psoriasis atau persendian terasa sakit, segera hubungi dokter. Penting untuk Anda ingat bahwa orang tanpa mengalami psoriasis bisa terkena psoriasis arthritis. Jadi, Anda harus segera ke dokter jika memiliki gejala berikut:

  • Sendi yang kaku.
  • Bercak atau bersisik pada kulit.
  • Nyeri atau pembengkakan pada sendi.
  • Mata merah (konjungtivitis).
  • Gejala psoriasis atau arthritis baru atau memburuk.
  • Psoriasis arthritis tidak merespons pengobatan.

Mengunjungi dokter segera setelah merasakan gejala tersebut untuk mendiagnosis atau memastikan jenis mana yang Anda derita dan pengobatan yang cepat. Ini untuk mencegah keparahan gejalanya.

Diagnosis Psoriasis Arthritis

Meskipun tidak ada satu tes pasti untuk mendiagnosis penyakit ini. Biasanya diagnosis dengan kombinasi temuan secara klinis. Dokter awalnya akan bertanya tentang riwayat kesehatan pasien dan riwayat keluarga dengan psoriasis atau psoriasis arthritis dan melakukan pemeriksaan fisik pada persendian.

Selain itu dokter dapat melakukan tes menggunakan sinar-X, pemindaian MRI, dan pemindaian ultrasound untuk memeriksa kerusakan dan memeriksa sendi secara lebih detail.

Selain itu, tes darah mungkin termasuk Laju Endap Darah (LED) untuk mendeteksi peradangan, faktor rheumatoid untuk mengecualikan rheumatoid arthritis, dan tes untuk penanda genetik HLA-B27, yang terdeteksi pada lebih dari 50% penderita psoriasis arthritis dengan peradangan tulang belakang.

 

  1. Anonim. 2016. Psoriatic Arthritis Symptoms, Treatment, Images. https://www.medicinenet.com/psoriatic_arthritis_pictures_slideshow/article.htm. (Diakses pada 4 November 2020)
  2. Anonim. 2019. The 5 Types of Psoriatic Arthritis. https://www.webmd.com/arthritis/psoriatic-arthritis/psoriatic-main-types-overview. (Diakses pada 4 November 2020)
  3. Galan, Nicole. 2019. What causes psoriatic arthritis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/316841. (Diakses pada 4 November 2020)
  4. Villines, Zawn. 2019. Can you prevent psoriatic arthritis?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326883. (Diakses pada 4 November 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi