Terbit: 29 December 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Mencegah Alzheimer harus diketahui oleh semua orang karena penyakit ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia. Meski penuaan berada di luar kendali, bukan berarti Anda tidak dapat melakukan apa pun untuk mengatasi penyakit tersebut. Simak penjelasan selengkapnya mengenai pencegahan yang bisa Anda lakukan.

11 Cara Mencegah Alzheimer, Penting Diketahui oleh Semua Usia

Berbagai Langkah Mencegah Alzheimer

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa terdapat cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko Alzheimer yaitu melalui kombinasi perubahan gaya hidup yang sederhana namun efektif. Berikut adalah sejumlah langkah pencegahan Alzheimer yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Rutin Berolahraga

Menurut Alzheimer’s Research & Prevention Foundation, olahraga secara teratur dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini hingga 50 persen. Terlebih lagi, olahraga juga dapat memperlambat kerusakan lebih lanjut pada mereka yang sudah mulai mengembangkan masalah kognitif.

Olahraga melindungi dari Alzheimer dan jenis demensia lainnya dengan menstimulasi kemampuan otak untuk mempertahankan sel lama serta membuat sel baru. Olahraga yang ideal melibatkan kombinasi olahraga kardio dan latihan kekuatan. Sementara itu, aktivitas yang baik untuk pemula adalah berjalan dan berenang.

2. Bersosialisasi

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Anda tidak akan berkembang dalam isolasi, begitu pula dengan otak. Tetap terlibat dalam aktivitas sosial adalah cara mencegah Alzheimer dan demensia di kemudian hari. Oleh karena itu, menjaga jaringan pertemanan yang kuat adalah sesuatu yang penting.

Meskipun banyak dari Anda menjadi lebih terisolasi seiring bertambahnya usia, tidak ada kata terlambat untuk bertatap muka dengan orang lain sekaligus mengembangkan persahabatan baru. Beberapa pilihan yang dapat ditempuh adalah:

  • Menjadi sukarelawan.
  • Bergabung dengan klub atau grup sosial tertentu.
  • Mengikuti kelas keterampilan.
  • Bertemu dengan tetangga.
  • Rutin mengadakan pertemuan mingguan dengan teman-teman.
  • Pergi ke tempat-tempat umum seperti museum, taman, dan lain-lain.

3. Pola Diet Sehat

Pada penyakit Alzheimer, peradangan dan resistensi insulin merusak neuron dan menghambat komunikasi antar sel otak. Berbagai penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara gangguan metabolisme dan sistem pemrosesan sinyal di otak.

Namun, dengan menyesuaikan kebiasaan makan, Anda dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi kesehatan otak. Cobalah lakukan diet Mediterania, yaitu asupan yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan protein tanpa lemak, terutama sumber protein yang mengandung asam lemak omega-3.

4. Stimulasi Mental

Seseorang yang terus mempelajari hal-hal baru dan merangsang otak sepanjang hidupnya lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit Alzheimer dan demensia.

Menurut sebuah studi, lansia yang menerima sedikitnya 10 sesi pelatihan mental tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif sehari-hari di bulan-bulan setelah pelatihan, tetapi terus menunjukkan peningkatan jangka panjang 10 tahun kemudian.

Aktivitas yang melibatkan banyak tugas atau membutuhkan komunikasi, interaksi, dan pengorganisasian adalah pencegahan Alzheimer yang baik. Luangkan waktu setiap hari untuk merangsang otak dengan:

  • Belajar sesuatu yang baru.
  • Berlatih teknik menghafal.
  • Nikmati permainan strategi atau teka-teki.
  • Variasikan kebiasaan yang Anda lakukan sehari-hari.

5. Tidur Berkualitas

Terdapat hubungan antara pola tidur yang buruk dengan perkembangan Alzheimer dan demensia. Pola tidur yang buruk telah dikaitkan dengan tingkat beta-amyloid yang lebih tinggi di otak, yaitu kumpulan protein abnormal yang dapat mengganggu tidur nyenyak.

Jika kurang tidur di malam hari memperlambat pemikiran dan atau memengaruhi suasana hati, Anda mungkin berisiko lebih besar mengalami gejala penyakit Alzheimer. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur, antara lain:

  • Tetapkan jadwal tidur yang teratur.
  • Atur suasana hati sebelum tidur.
  • Ciptakan ritual sebelum tidur yang menenangkan.
  • Melakukan skrining sleep apnea.

Baca Juga: Mengenali Perbedaan Demensia dan Alzheimer dengan Mudah

6. Manajemen Stres

Stres kronis atau terus-menerus dapat berdampak berat pada otak, hal ini menyebabkan penyusutan area memori utama, menghambat pertumbuhan sel saraf, dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer serta demensia.

Beberapa langkah yang dapat meminimalkan efek tersebut adalah:

  • Jadwalkan aktivitas relaksasi harian.
  • Ciptakan kedamaian batin dengan meditasi, doa, atau refleksi.
  • Jadikan kesenangan sebagai prioritas.
  • Menjaga selera humor.

7. Menjaga Kesehatan Jantung

Mencegah Alzheimer berarti Anda juga harus memperhatikan kesehatan jantung. Jantung yang sehat ternyata berdampak positif untuk otak, di mana pada akhirnya menurunkan risiko berbagai jenis demensia, termasuk penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.

Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung adalah:

  • Rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah di rumah.
  • Terapkah pola makan dan gaya hidup sehat.
  • Konsumsi obat sesuai rekomendasi dokter.
  • Jangan abaikan tekanan darah rendah.

8. Jaga Kadar Kolesterol Tetap Normal

Sebuah studi menunjukkan bahwa terdapat hubungan hubungan antara kolesterol tinggi dengan risiko Alzheimer dan demensia, terutama jika memiliki kadar kolesterol tinggi di usia paruh baya.

Lantas, berapa kadar kolesterol normal? Jumlah kadar kolesterol total 200-230 mg/dL sudah masuk ambang batas tinggi. Apabila jumlah mencapai 240 mg/dL atau lebih berarti Anda memiliki kolesterol tinggi.

9. Berhenti Merokok

Merokok adalah salah satu faktor risiko yang paling dapat dicegah untuk penyakit Alzheimer dan demensia.

Sebuah studi menemukan bahwa perokok yang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko Alzheimer hampir 80% lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok. Ketika Anda berhenti merokok, otak mendapat manfaat dari sirkulasi darah yang lebih baik dengan segera.

10. Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Jika Anda memiliki berat badan berlebih, sepertinya Anda harus mulai menurunkannya. Hal itu berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini. Sebuah studi menemukan bahwa bahwa obesitas dapat mengubah otak dengan cara yang meningkatkan peluang terkena Alzheimer.

11.Menggunakan Sabuk Pengaman atau Helm

Pencegahan Alzheimer ini harus menjadi perhatian bagi Anda yang sering lupa menggunakan sabuk pengaman saat mengendarai mobil. Jika kepala Anda terbentur saat kecelakaan mobil atau jatuh dari motor tanpa mengenakan helm, hal itu dapat membuat penyakit Alzheimer lebih mungkin terjadi bertahun-tahun kemudian.

Nah, itulah berbagai langkah mencegah Alzheimer yang bisa Anda lakukan.

 

  1. Anonim. Can You Prevent Alzheimer’s Disease?. https://www.webmd.com/alzheimers/guide/understanding-alzheimers-disease-prevention#1. (Diakses pada 29 Desember 2020).
  2. Graff-Radford, Jonathan. Alzheimer’s prevention: Does it exist?. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/alzheimers-disease/expert-answers/alzheimers-prevention/faq-20058140. (Diakses pada 29 Desember 2020).
  3. Smith, Melinda, Lawrence Robinson, dan Jeanne Segal. Preventing Alzheimer’s Disease. https://www.helpguide.org/articles/alzheimers-dementia-aging/preventing-alzheimers-disease.htm. (Diakses pada 29 Desember 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi