Terbit: 11 May 2016 | Diperbarui: 24 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu penyakit yang beresiko menyerang para balita dan membuat ibundanya merasa sangat khawatir adalah demam tinggi. Bagaimana tidak, selain cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkannya, demam tinggi juga beresiko bisa membuat anak mengalami kejang-kejang yang tentu akan membuat ibu menjadi panik dan lebih khawatir. Memang, sakit panas yang berpotensi menyebabkan kejang biasanya adalah demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Semantara itu, demam yang disebabkan oleh virus cenderung tidak akan menyebabkan kejang. Hanya saja, setiap orang tua tentu harus waspada jika anaknya terkena demam tinggi, bukan?

Awas, Sakit Panas Pada Anak-Anak Beresiko Berlanjut Dengan Kejang-Kejang

Pakar kesehatan menyebutkan jika demam tinggi pada balita ternyata hal yang sangat umum terjadi di dunia. Dari sebuah penelitian, diketahui jika hampir 4 persen dari anak-anak di seluruh dunia dalam usia enam bulan hingga lima tahun beresiko terkena demam tinggi. Anak-anak batita memiliki resiko lebih tinggi mengalami demam tinggi ini, dan satu dari 20 atau 30 anak di dunia pasti pernah mengalami kejang-kejang karena demam tinggi ini.

Dari laman kesehatan raisingchildren.net, diketahui jika kejang-kejang pada anak seringkali disebabkan jika demam pada sang anak telah melebihi suhu 38 derajat Celcius. Dengan naiknya suhu tubuh dengan cepat, maka otak pun akan mengeluarkan beberapa gelombang elektromagnetik yang sangat tidak normal sehingga akhirnya tubuh anak pun akan bergerak tanpa terkendali. Seringkali, demam yang disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, infeksi telinga, dan berbagai penyakit lainnya. Namun, kejang-kejang yang disebabkan oleh demam ini cenderung berlangsung dalam waktu sekitar 15 menit dan segera mereda dengan anak yang tertidur dengan pulas.

Meskipun sangat mengkhawatirkan bagi orang tua, untungnya kejang-kejang karena demam tinggi ini tidak beresiko menyebabkan kematian. Selain itu, mitos yang menyebutkan jika kejang-kejang karena demam tinggi pada anak akan menyebabkan kerusakan otak juga sama sekali tidak benar adanya. Hanya saja, pakar kesehatan tetap menyarankan ibu untuk membawa anaknya ke dokter jika sudah mulai mendapatkan demam tinggi agar mendapatkan perawatan medis yang tepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi