Kanker tiroid adalah jenis kanker yang menyerang tiroid atau disebut kelenjar gondok. Jika tidak ditangani dengan tepat, kanker ini dapat menyebabkan komplikasi. Simak penjelasan mengenai gejala hingga pengobatannya dalam ulasan berikut ini.
Kanker tiroid adalah penyakit ketika sel-sel abnormal mulai tumbuh di kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang membuat hormon dan mengatur cara tubuh menggunakan energi dan membantu tubuh bekerja secara normal.
Meski jenis kanker ini jarang terjadi, seseorang yang mengidapnya dan mendapatkan perawatan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik; karena kanker ini biasanya ditemukan sejak dini.
Setelah perawatan, kanker tiroid mungkin kembali atau kambuh dan terkadang bertahan selama bertahun-tahun setelah pengobatan.
Kanker pada stadium awal biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kanker yang sudah berkembang mulai menunjukkan gejala. Jenis kanker ini dapat dikenali dengan melihat tanda dan gejala pada tubuh, terutama pada sistem pernapasan.
Berikut ciri-ciri kanker tiroid yang bisa dikenali, di antaranya:
Jika ada benjolan tumbuh tepat di bawah jakun, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Sebab terkadang benjolan yang merupakan gejala awal timbulnya kondisi ini bisa tumbuh perlahan atau cepat.
Jika kanker ini menyebar ke jaringan di sekitarnya seperti pita suara, biasanya penderita akan mengalami kesulitan bicara dan suaranya berubah menjadi serak.
Penderita kanker tiroid juga dapat merasakan pembesaran pada kelenjar getah bening yang ada di leher. Dengan sentuhan lembut, pembesaran tersebut bisa dirasakan oleh tangan.
Selain kesulitan dalam berbicara, benjolan pada tiroid juga dapat menekan kerongkongan. Kondisi ini mengakibatkan penderita akan kesulitan saat menelan makanan.
Dalam beberapa kasus, benjolan pada tiroid bahkan bisa menyempitkan tenggorokan, sehingga penderita kesulitan dalam bernapas.
Benjolan dan tekanan terhadap saraf di sekitar leher dapat menyebabkan rasa nyeri. Bahkan, rasa nyeri yang dirasakan bisa menyebar sampai ke telinga.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda atau gejala kanker tiroid yang membuat khawatir, segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Sampai saat ini belum jelas apa yang menjadi penyebabnya. Namun, kondisi ini terjadi ketika sel-sel di tiroid mengalami perubahan genetik (mutasi). Mutasi membuat sel tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Sel-sel juga kehilangan kemampuan untuk mati seperti sel-sel normal. Akumulasi sel-sel tiroid abnormal membentuk tumor. Sel-sel abnormal menyerang jaringan di dekatnya dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Berikut sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker ini, antara lain:
Baca Juga: Hiperparatiroidisme: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Kanker tiroid dikelompokkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan jenis sel yang ditemukan pada tumor. Jenis kanker ini ditentukan saat sampel jaringan dari kanker diperiksa di bawah mikroskop. Jenis kanker tiroid dipertimbangkan untuk menentukan pengobatan dan prognosis.
Berikut ini berbagai jenis kanker tiroid, di antaranya:
Jenis kanker tiroid ini paling umum dan muncul dari sel-sel folikel tiroid; yang menghasilkan dan menyimpan hormon tiroid. Ini dapat terjadi pada usia berapapun, tetapi paling sering pada orang yang berusia 30 sampai 50 tahun.
Kondisi ini berkembang dari sel-sel folikel tiroid yang biasanya diderita orang di atas usia 50 tahun. Hurthle cell cancer adalah jenis kanker tiroid folikuler yang jarang dan berpotensi lebih agresif.
Jenis ini terjadi dan menyerang sel-sel tiroid atau disebut sel C, yang menghasilkan hormon kalsitonin. Peningkatan kadar kalsitonin dalam darah dapat mengindikasikan kanker tiroid meduler pada stadium awal. Meski jarang, sindrom genetik tertentu dapat meningkatkan risiko kanker ini.
Jenis ini tergolong langka dan berkembang sangat cepat sehingga sangat sulit untuk diobati. Kanker anaplastik ini biasanya terjadi pada orang di atas usia 60 tahun.
Jenis ini juga termasuk langka, dimulai pada sel-sel sistem kekebalan pada tiroid dan tumbuh sangat cepat. Limfoma tiroid biasanya terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Baca Juga: Hipertiroidisme: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan
Jika Anda memiliki benjolan di tiroid yang membesar atau tanda-tanda kanker tiroid lainnya, dokter mungkin akan menyarankan satu atau lebih tes untuk menegakkan diagnosis. Beberapa tes tersebut, di antaranya:
Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam darah. Tingkat abnormal dapat menandakan bahwa Anda memiliki kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif, tetapi bukan kanker.
Tes lebih lanjut, seperti pemindaian ultrasound, akan diperlukan jika tes darah menunjukkan bahwa kadar hormon tiroid normal.
Tes ultrasound scan menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan bagian dalam tubuh. Ultrasound scan pada leher dapat memeriksa adanya benjolan di kelenjar tiroid yang bisa disebabkan oleh kanker. Jika benjolan berpotensi kanker ditemukan, biopsi akan dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Jika memiliki benjolan di leher yang berisiko menjadi kanker, dokter mungkin akan melakukan biopsi kelenjar tiroid untuk memeriksa sel-sel kanker.
Biopsi adalah prosedur sederhana di mana dokter akan mengambil sedikit jaringan tiroid, biasanya dengan jarum dan kemudian diperiksa.
Kadang-kadang hasil dari biopsi tidak jelas. Dalam hal ini, Anda mungkin perlu pembedahan untuk mengangkat semua atau sebagian kelenjar sebelum mengetahui apakah Anda menderita kanker ini.
Jika biopsi menemukan bahwa Anda terkena kanker, tes lebih lanjut diperlukan untuk memeriksa apakah kanker menjalar ke bagian tubuh lainnya. Tes utama yang dapat dilakukan, meliputi:
Ini adalah pemindaian yang menggunakan serangkaian sinar-X dan komputer untuk membuat gambar secara rinci bagian dalam tubuh yang terkena kanker.
Jenis pemindaian ini menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam tubuh.
Baca Juga: Mengenali Fungsi Kelenjar Paratiroid dan Gangguan yang Bisa Terjadi
Pada dasarnya, perawatan yang dibutuhkan tergantung pada usia, jenis kanker, dan stadium penyakit.
Kanker sendiri terdiri dari stadium I sampai IV. Stadium mengacu pada seberapa parah penyakit ini dan seberapa jauh kanker telah menyebar.
Perawatan utama yang bisa dilakukan untuk mengobati kanker ini, di antaranya:
Anda juga perlu perawatan lanjutan setelah perawatan untuk memeriksa dan mencegah masalah lebih lanjut.
Meskipun sudah diobati, kanker ini bisa kembali atau kambuh, bahkan jika telah menghilangkan sel-sel kanker yang aktif. Ini bisa terjadi jika sel kanker mikroskopis menyebar di luar tiroid sebelum dihilangkan.
Kanker ini bisa kambuh bila adanya kelenjar getah bening di leher dan sedikit jaringan tiroid yang tertinggal selama operasi.
Sel kanker yang kembali atau kambuh dapat diobati. Dokter mungkin menyarankan tes darah berkala atau pemindaian tiroid untuk memeriksa tanda-tanda kekambuhan kanker tersebut.
Jika tidak segera ditangani dengan benar atau sudah semakin parah, penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko berbagai komplikasi, antara lain; krisis tiroid, gangguan irama jantung (aritmia), dan koma miksedema.
Meski kondisi ini tidak bisa dicegah, akan tetapi ada beberapa cara yang dapat mengurangi risiko terkena jenis kanker ini, di antaranya:
Kanker tiroid meduler dapat diturunkan dalam keluarga (genetik). Tes genetik dapat memberitahu apakah Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
Jika tes ini menunjukkan bahwa Anda memiliki peningkatan risiko untuk terkena, Anda dapat memilih menjalani operasi pengambilan kelenjar tiroid untuk mengurangi risiko penyakit tersebut di kemudian hari.
Mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan mengurangi lemak hewani dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker. Mengonsumsi lemak tak jenuh (asam lemak omega-3), terutama yang ditemukan pada ikan salmon dan ikan lainnya dapat membantu melindungi terhadap kanker.
Mempertahankan berat badan yang sehat juga dapat membantu melindungi dari berbagai penyakit, termasuk kanker.