Terbit: 17 September 2024 | Diperbarui: 18 September 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Verapamil adalah obat untuk mengobati hipertensi, aritmia, dan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Kenali lebih jauh obat ini, mulai dari fungsi, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut. 

Verapamil Obat Apa? 

Verapamil termasuk ke dalam golongan penghambat saluran kalsium (calcium channel blockers) yang umumnya diberikan pada pasien dengan riwayat hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan kesehatan lain yang masih berkaitan.

Cara kerja obat Verapamil adalah dengan mengurangi kalsium yang masuk ke dalam sel-sel otak pada dinding arteri jantung. Dengan begitu jantung menjadi lebih rileks, tekanan darah berkurang, dan detak jantung menjadi lebih stabil. Cara kerja tersebut pada kondisi jantung koroner dapat mengurangi keluhan nyeri di dada. 

Obat Verapamil merupakan obat keras, penggunaan obat ini harus disertai dengan resep dokter. 

Fungsi Verapamil

Sebelumnya sudah disebutkan mengenai fungsi obat Verapamil, yakni mengatasi tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, dan nyeri di dada akibat jantung koroner. 

Fungsi lain obat ini yaitu digunakan untuk mengontrol detak jantung pada pasien atrial fibrilasi dan mengobati kardiomiopati hipertrofik (salah satu jenis penyakit jantung lemah). 

Dosis Penggunaan Obat Verapamil

Obat ini tersedia dalam sediaan oral bentuk tablet dan injeksi melalui intravena. Berikut dosis obat Verapamil yang lazim diresepkan oleh dokter berdasarkan sediaannya: 

1. Mengatasi Detak Jantung Tidak Beraturan (Aritmia)

Sediaan Tablet:

  • Dewasa: 120-480 mg dalam sehari, digunakan dalam 3-4 dosis terbagi. Bergantung pada kondisi dan tingkat keparahan pasien. 
  • Anak usia kurang dari 2 tahun: 20 mg, 2-3 kali sehari. 
  • Anak usia 2 tahun ke atas: 40-120 mg, 2-3 kali sehari.

Sediaan Injeksi

  • Dewasa: Dosis awal 5-10 mg sehari, diberikan melalui injeksi lambat selama 2-3 menit. 
  • Anak usia kurang dari 1 tahun: 0,1-0,2 mg/kg diberikan selama minima 2 menit.
  • Anak usia 1-15 tahun: 0,1-0,3 mg/kg. Dosis maksimal 5 mg. Diberikan selama 2 menit. 

2. Mengatasi Angina 

Sediaan Tablet:  

  • Dewasa:120 -180 mg per hari. Dosis maksimal 480 mg per hari. 

3. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Sediaan Tablet: 

  • Dewasa: Dosis awal 240 mg per hari, digunakan dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis maksimal 40 mg per hari. 
  • Anak usia kurang dari 2 tahun: 20 mg, 2-3 kali sehari . 
  • Anak usia di atas 2 tahun: 40-120 mg, 2-3 kali sehari. 

Dosis di atas merupakan dosis yang lazim diberikan oleh dokter. Dokter mungkin dapat mengubah dosis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. 

Cara Menggunakan Obat Verapamil

Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Verapamil yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
  •  Bila obat dalam sediaan tablet, telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air.  Jangan membelah atau menghancurkan obat. 
  • Bila obat dalam sediaan injeksi, obat hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional. 
  • Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.
  • Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
  • Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa konsultasi dokter. 
  • Simpan obat di suhu ruang, dalam wadah tertutup, dan terhindar dari paparan sinar matahari. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat

Sebelum menggunakan obat Verapamil ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Verapamil.
  • Beri tahu dokter bila Anda alergi terhadap obat-obatan tertentu. 
  • Informasikan ke dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit ginjal, penyakit hati, tekanan darah rendah atau hipotensi
  • Obat ini dapat menyebabkan pusing. Hindari mengemudi, mengoperasikan mesin berat, atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan konsentrasi tinggi. 
  • Diskusikan pada dokter bila Anda akan menjalani operasi gigi selama menjalani pengobatan dengan Verapamil. 

Tingkat Keamanan Obat untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Obat Verapamil menurut United States Food and Drug Administration (US FDA) ke dalam kategori C. Itu artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. 

Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada manusia untuk memastikan apakah efek yang sama juga berlaku. Sehingga, obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya. 

Pada ibu menyusui, obat Verapamil dapat terserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.

Interaksi Obat Verapamil

Berikut adalah beberapa daftar obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Verapamil:

  • Erythromycin
  • Ritonavir
  • Cimetidine
  • Rifampicin
  • Phenobarbital
  • Telithromycin
  • Clonidine
  • Digoxin
  • Digitoxin
  • Propranolol
  • Metoprolol
  • Terazosin
  • Prazosin
  • Lovastatin
  • Simvastatin
  • Atorvastatin
  • Quidine
  • Imipramine
  • Glibenclamide

Selain obat-obatan di atas, mungkin masih ada jenis obat lainnya yang dapat menimbulkan interaksi bila digunakan secara bersamaan dengan Verapamil. Informasikan ke dokter mengenai pengobatan lain yang mungkin sedang Anda jalani untuk menghindari terjadinya interaksi obat. 

Konsumsi jus anggur dan alkohol diketahui juga dapat berinteraksi dengan obat ini. Tanyakan pada dokter, jenis makanan dan minuman apa saja yang sebaiknya dihindari selama menggunakan obat ini. 

Efek Samping Verapamil

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul dari penggunaan Verapamil: 

  • Gejala flu
  • Pusing 
  • Sakit kepala
  • Tekanan darah rendah 
  • Konstipasi

Kondisi di atas merupakan efek samping ringan yang akan hilang seiring waktu penggunaan obat. Konsultasikan dengan dokter apabila efek samping tidak mereda atau semakin parah. 

Selain itu, waspadai kemungkinan alergi obat atau gejala efek samping serius seperti: 

  • Detak jantung melambat
  • Perasaan ingin pingsan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Urin berwarna gelap
  • Sesak napas 
  • Berkeringat 

Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera hentikan pemakaian obat dan cari pertolongan medis. 

 

  1. Anonim. 2023. Verapamil. https://www.drugs.com/verapamil.html#interactions. (Diakses pada 16 Januari 2024). 
  2. Anonim. Verapamil. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684030.html#:~:text=Verapamil%20is%20used%20to%20treat,medications%20called%20calcium%2Dchannel%20blockers. (Diakses pada 16 Januari 2024). 
  3. Anonim. 2024. Verapamil (Oral Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/verapamil-oral-route/description/drg-20071728. (Diakses pada 16 Januari 2024).
  4. Anonim. Verapamil. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/verapamil?mtype=generic. (Diakses pada 16 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi