Terbit: 22 October 2024 | Diperbarui: 23 October 2024
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Sanmol adalah obat yang digunakan untuk membantu meredakan nyeri dan demam. Lebih lanjut simak mengenai obat sanmol, mulai dari manfaat, dosis, cara penggunaan, hingga efek sampingnya dalam ulasan di bawah ini.

Sanmol: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Sanmol

Nama Obat Sanmol
Kandungan Obat Paracetamol
Kelas Obat
  • Obat penurun demam (antipiretik) 
  • Obat pereda nyeri (analgesik)
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengobati nyeri dan demam
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Kapsul, sirup, drops (tetes)
Harga Obat Tablet: Rp2.600/4tablet

Sirup: Rp21.000/60 ml

Infus: Rp21.000/60 ml

Sanmol Obat Apa?

Sanmol adalah obat yang digunakan meredakan nyeri dan demam. Mekanisme pasti Sanmol tidak diketahui. Beberapa rasa nyeri atau rasa sakit termasuk sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, dan sakit gigi.

Obat ini juga dapat mengurangi rasa sakit pada arthritis ringan tetapi tidak berpengaruh pada peradangan dan pembengkakan sendi yang mendasarinya.

Sanmol mengandung bahan aktif Paracetamol (Asetaminofen). Bahan aktif ini masuk ke dalam kelompok obat analgesik dan juga antipiretik. Obat analgesik sebagai obat penghilang rasa sakit, sedangkan obat antipiretik adalah obat yang diperuntukkan untuk menurunkan suhu tubuh atau menurunkan demam.

Paracetamol bekerja dengan cara menghambat kerja enzim COX (cyclooxygenase). Ini merupakan enzim yang berperan penting untuk pembentukan prostaglandin. Prostaglandin adalah senyawa penyebab demam dan rasa nyeri.

Manfaat Sanmol

Kendati berfungsi sebagai obat analgesik dan antipiretik, berikut ini beberapa manfaat obat sanmol untuk mengobati sejumlah gejala penyakit, meliputi:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi
  • Nyeri otot
  • Sakit gigi
  • Sakit punggung
  • Gejala flu seperti sakit tenggorokan, pusing, demam, dan nyeri
  • Nyeri haid

Dosis Sanmol

Obat sanmol tersedia dalam beberapa kemasan dan kandungan paracetamol yang berbeda. Berikut ini dosis sanmol yang disarankan:

1. Sanmol Tablet 500 mg dengan Kandungan Paracetamol 500 mg

  • Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak-anak usia 5-12 tahun: ½ tablet diberikan 3-4 kali sehari.

2. Sanmol Forte Tablet 650 mg dengan Kandungan Paracetamol 650 mg

  • Dewasa atau anak di atas 12 tahun: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak-anak usia 5-12 tahun: ½ tablet diberikan 3-4 kali sehari.

Sanmol Forte umumnya digunakan untuk meredakan rasa nyeri yang lebih berat atau diberikan pada pasien yang mengalami berat badan berlebih.

3. Sanmol Sirup dengan Kandungan Paracetamol 120 mg untuk setiap satu sendok takar atau 5 ml

  • Anak usia di bawah satu tahun: ½ sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-3 tahun: ½-1 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 3-6 tahun: 1 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 1-2 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia di atas 12 tahun: 3-4 sendok takar diberikan 3-4 kali sehari, namun lebih disarankan untuk menggunakan tablet.

4. Sanmol Effervescent 500 mg dengan Kandungan Paracetamol 500 mg

  • Dewasa: 1 tablet diberikan 3-4 kali sehari.

5. Sanmol Effervescent 120 mg dengan Kandungan Paracetamol 120 mg

  • Anak usia 6-9 tahun: 2-3 tablet diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 9-12 tahun: 3-4 tablet diberikan 3-4 kali sehari.

6. Sanmol Tablet Kunyah untuk Anak dengan Kandungan Paracetamol 120 mg

  • Anak usia 2-6 tahun: 1-2 tablet diberikan 2-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 2-4 tablet diberikan 3-4 kali sehari.

7. Sanmol Drops untuk Bayi dengan Kandungan 60 mg Paracetamol untuk setiap 0.6 ml

  • Anak usia di bawah satu tahun: 0.6 ml diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 1-3 tahun: 6-1.2 ml diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 3-6 tahun: 1.2 ml diberikan 3-4 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 2.4 ml diberikan 3-4 kali sehari.

8. Sanmol Infusion 100 ml dengan Kandungan 10 mg Parasetamol untuk Setiap 1 ml

  • Dosis untuk Sanmol Infusion adalah 10-15 mg/Kg berat badan pasien. Obat diberikan melalui infus intravena selama 15 menit. Diberikan paling banyak 4 kali sehari dengan dosis maksimal 60 mg/Kg berat badan.

Petunjuk penggunaan Sanmol

Gunakan obat sesuai dengan anjuran dari dokter atau mengikuti petunjuk penggunaannya pada label obat. Berikut ini adalah petunjuk penggunaan obat sanmol:

  • Obat sanmol oral konsumsi sesuai petunjuk. 
  • Jangan mengonsumsi asetaminofen lebih dari yang direkomendasikan.
  • Berikan asetaminofen khusus untuk anak-anak yang sesuai usianya berat badannya. Jika Anda tidak mengetahui berat badan anak Anda, Anda dapat menggunakan usianya.
  • Untuk sediaan suspensi, kocok obat dengan baik sebelum menggunakannya. Beberapa cairan tidak perlu dikocok sebelum digunakan. Ikuti semua petunjuk pada label obat. 
  • Ukur obat cair dengan sendok takar/penetes/jarum suntik yang disediakan untuk memastikan Anda mendapatkan takaran yang tepat. Jangan gunakan sendok rumah tangga.
  • Untuk tablet yang cepat larut, kunyah atau biarkan larut di lidah, kemudian telan dengan atau tanpa air. Untuk tablet kunyah, sebaiknya kunyah secara menyeluruh sebelum ditelan.
  • Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet extended-release. Hal ini dapat melepaskan seluruh obat sekaligus, sehingga meningkatkan risiko efek samping. 
  • Jangan membagi tablet kecuali tablet tersebut memiliki nilai skor dan dokter atau apoteker memerintahkan Anda untuk melakukannya. Telan tablet utuh atau terbelah tanpa dihancurkan atau dikunyah.
  • Untuk tablet effervescent, larutkan dosis dalam jumlah air yang disarankan, lalu minum.
  • Obat pereda nyeri bekerja paling baik jika digunakan saat tanda pertama nyeri muncul.
  • Jangan meminum obat demam ini lebih dari 3 hari kecuali atas petunjuk dokter. Untuk orang dewasa, jangan mengonsumsi produk ini untuk mengatasi nyeri lebih dari 10 hari (5 hari pada anak-anak) kecuali diarahkan oleh dokter Anda. 
  • Kocok wadah obat dengan baik sebelum digunakan. Ukur jumlah Suspensi Sanmol-250 yang dibutuhkan dan berikan kepada bayi Anda. Disarankan untuk mengukur jumlahnya secara akurat dengan bantuan jarum suntik atau pipet yang berisi tanda.

Efek Samping Sanmol

Sama seperti pada obat lainnya, penggunaan Sanmol juga mungkin dapat menimbulkan efek samping . Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin efek samping Sanmol:

  • Mual
  • Nyeri perut
  • Nafsu makan berkurang
  • Warna urine gelap
  • Reaksi alergi seperti gatal, kulit kemerahan, bengkak, hingga kesulitan bernapas
  • Kulit menguning

Pada dasarnya tidak ada efek samping yang terlalu berat yang disebabkan oleh obat sanmol. Jika gejala-gejala tersebut di atas muncul dan mengganggu, lebih baik hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan pada dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Sanmol

Simpan obat ini sesuai dengan petunjuk penyimpanannya guna mencegah kerusakan pada obat dan penurunan efektivitas obat. Berikut ini  petunjuk penyimpanan yang baik dan benar:

  • Simpan pada ruangan bersuhu antara 15-25°C.
  • Simpan obat di tempat kering dan tidak lembap, sebaiknya jangan menyimpan obat di kamar mandi.
  • Jauhkan obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah expired atau kedaluwarsa, tanyakan pada apoteker tentang cara membuangnya dengan benar.

Interaksi Obat Sanmol

Interaksi obat dapat terjadi saat sanmol dikonsumsi secara bersamaan dengan obat-obatan lain. Interaksi obat menyebabkan kinerja obat menurun dan meningkatkan risiko efek samping.

Sanmol dapat mengalami interaksi obat apabila digunakan bersamaan dengan obat berikut:

  • Antibiotik (azitromisin, eritromisin).
  • Antijamur (ketoconazole).
  • Obat antiviral atau anti HIV (ritonavir)
  • Azitromisin
  • Ketoconazole
  • Eritromisin
  • Ritonavir

Peringatan dan Perhatian Obat Sanmol

Sebelum menggunakan obat ini, berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menjadi peringatan dan perhatian, antara lain:

  • Sanmol tidak boleh dikonsumsi oleh pasien dengan hipersensitivitas terhadap Parasetamol.
  • Obat sanmol relatif aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui, tapi tetap pertimbangkan efek transfer obat melalui ASI. Jadi sebaiknya penggunaan pada ibu hamil, menyusui, dan yang berencana untuk hamil di bawah pengawasan dokter.
  • Ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang tidak diperbolehkan menggunakan obat ini, termasuk gangguan ginjal dan hati, Fenilketonuria, dan penyalahgunaan alkohol.
  • Penggunaan Sanmol bersamaan dengan obat lain seperti obat epilepsi, obat kanker, obat diabetes tipe 2, obat gatal, obat pengencer darah, dan obat lainnya bisa menimbulkan interaksi obat. Sebaiknya konsultasikan ke dokter tentang riwayat penyakit Anda untuk mengetahui apakah masih boleh mengonsumsi Paracetamol.

Demikian ulasan lengkap obat sanmol yang dapat Anda gunakan untuk mengobati keluhan nyeri dan demam. Bila Anda masih bingung mengenai dosis hingga cara mengonsumsinya, konsultasikan ke dokter atau apoteker. 

 

  1. Apollo Pharmacy. Sanmol-250 Suspension 60 ml. https://www.apollopharmacy.in/otc/sanmol-250-paed-suspension-60ml  (Diakses pada 12 Juni 2024)
  2. MIMS. Sanmol/Sanmol Forte. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sanmol-sanmol%20forte  (Diakses pada 12 Juni 2024)
  3. Ndrugs. Sanmol Uses. https://www.ndrugs.com/?s=sanmol#doctor_interactions (Diakses pada 12 Juni 2024)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi