Salmeterol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gejala asma, mencegah bronkospasme akibat olahraga (EIB), hingga mengobati PPOK. Selengkapnya ketahui obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Rangkuman Informasi Obat Salmeterol
Nama Obat | Salmeterol |
Kandungan Obat | Salmeterol |
Kelas Terapi Obat | Long-acting beta-agonist (LABA) |
Kategori | Obat resep |
Keamanan bagi wanita hamil dan ibu menyusui | Kategori C:
Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, tapi belum ada studi pada wanita hamil. Belum diketahui apakah obat Salmeterol dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui. |
Manfaat Obat |
|
Kontraindikasi |
|
Sediaan Obat |
|
Harga Obat | Rp167.000 – 180.000/dus |
Salmeterol Obat Apa?
Salmeterol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mengi, sesak napas, batuk, dan sesak dada pada orang dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Ini adalah sekelompok penyakit paru-paru yang meliputi bronkitis kronis dan emfisema).
Obat Salmeterol juga digunakan bersama dengan obat steroid hirup untuk membantu mengendalikan mengi, sesak napas, batuk, dan sesak dada pada orang dewasa dan anak-anak berusia 4 tahun ke atas yang memiliki asma. Obat ini juga digunakan untuk mencegah bronkospasme (kesulitan bernapas) selama berolahraga pada orang dewasa dan anak-anak berusia 4 tahun ke atas.
Salmeterol merupakan obat yang termasuk dalam golongan obat yang disebut long-acting beta-agonist (LABA). Obat ini bekerja dengan merelaksasi dan membuka saluran udara di paru-paru, sehingga lebih mudah bernapas.
Obat ini memiliki beberapa merek, di antaranya Seretide 50, Seretide Diskus, Respitide, Flutias 50, Flutias 125, Flusal 250, Seretide Diskus 100, dab Salmeflo.
Manfaat Obat Salmeterol
Obat ini dapat diresepkan dokter untuk mengatasi beberapa masalah pernapasan, antara lain:
- Mengatasi gejala asma.
- Mencegah bronkospasme akibat olahraga (EIB).
- Mengobati PPOK, yang mencakup kondisi bronkitis kronis dan emfisema.
Kendari adanya risiko kematian terkait asma, hanya penderita asma yang juga menggunakan inhaled corticosteroid (ICS) yang boleh mengonsumsi obat Salmeterol.
Dosis Obat Salmeterol
Penggunaan dosis obat yang tepat untuk Salmeterol akan bergantung pada kondisi apa yang ingin diobati, keparahan kondisi, kekuatan obat, dan usia. Berikut ini adalah aturan dosis obat Salmeterol yang umum digunakan:
1. Dosis Salmeterol untuk Dewasa
Sediaan Serbuk: 50mcg/inhalasi
- Pencegahan dan pemeliharaan asma: 1 inhalasi (50 mcg) dua kali sehari. Dosis tidak melebihi pemberian dua kali sehari.
- Pemeliharan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): 1 inhalasi (50 mcg) dua kali sehari. Dosis tidak melebihi dua kali sehari.
- Pencegahan bronkospasme akibat olahraga (EIB): 1 inhalasi 30 menit sebelum latihan; dosis kedua tidak diberikan selama 12 jam; tidak untuk digunakan pada individu yang menerima terapi dua kali sehari dari salmeterol
2. Dosis Salmeterol dan Indikasi untuk Anak
Pencegahan dan Pemeliharaan asma:
- Usia >4 tahun: 1 inhalasi (50 mcg) dua kali sehari. Dosis tidak melebihi pemberian dua kali sehari.
Pencegahan bronkospasme akibat olahraga (EIB)
- Usia >4 tahun: 1 inhalasi (50 mcg) dua kali sehari. Dosis tidak melebihi pemberian dua kali sehari.
Petunjuk Penggunaan Obat Salmeterol
Gunakan obat ini dengan benar agar pengobatan efektif dan menghindari overdosis dan kemungkinan efek samping, termasuk meningkatkan risiko kematian terkait asma. Untuk itu, ikuti semua petunjuk penggunaan obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar petunjuk.
Berikut ini tahapan cara menggunakan obat Salmeterol inhalasi:
- Buka kantong foil yang berisi Diskus®. Untuk membukanya, dorong pegangan ibu jari menjauh dari Anda sejauh mungkin.
- Geser tuas corong sejauh mungkin hingga berbunyi klik. Diskus® kini siap digunakan. Jika menutup Diskus® atau mendorong tuas lagi, obat akan hilang.
- Jauhkan kepala Anda dari Diskus®, dan embuskan napas hingga akhir napas normal. Jangan embuskan napas ke dalam Diskus®.
- Pegang Diskus® sejajar, letakkan corong di antara bibir dan gigi, dan rapatkan bibir di sekitar corong. Jangan menggigit corong dan Jangan menghalangi corong dengan gigi atau lidah.
- Tarik napas dalam-dalam melalui mulut. Jangan bernapas melalui hidung.
- Tahan napas dan lepaskan corong dari mulut. Terus menahan napas selama mungkin hingga 10 detik sebelum mengembuskannya perlahan. Cara ini memberi waktu obat untuk masuk ke saluran napas dan paru-paru.
- Jauhkan kepala Anda dari Diskus®, dan embuskan napas perlahan hingga akhir napas normal. Jangan bernapas ke dalam Diskus®.
- Jika dokter telah meminta Anda untuk menghirup lebih dari satu semprotan obat pada setiap dosis, semprotkan obat kedua dengan langkah yang sama persis seperti yang Anda gunakan untuk semprotan pertama.
- Setelah selesai, tutup Diskus®. Letakkan ibu jari Anda pada pegangan, dan geser kembali ke arah Anda sejauh mungkin.
- Pastikan Diskus® tetap kering dan jangan mencuci corong, atau bagian lain dari Diskus®. Sebaiknya gunakan kain kering untuk membersihkannya.
- Diskus® memiliki jendela yang menunjukkan jumlah dosis yang tersisa. Bila Diskus® memiliki sisa 5 dosis, angka 5 hingga 0 akan muncul dalam warna merah untuk mengingatkan Anda agar mengisi ulang resep.
Petunjuk Penyimpanan Obat Salmeterol
Menyimpan obat di tempat yang benar akan menjaga kinerja obat dan melindunginya dari kerusakan. Berikut ini adalah cara menyimpan obat inhalasi yang benar:
- Simpan obat Salmeterol dalam kantong foil hingga Anda siap menggunakannya.
- Simpan obat ini pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius.
- Jauhkan obat dari panas dan paparan cahaya langsung.
- Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Jangan simpan obat yang sudah kedaluwarsa atau obat yang tidak lagi dibutuhkan. Buang dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Tanyakan pada dokter tentang cara pembuangan obat ini.
- Buang obat 6 minggu setelah dikeluarkan dari kantong foil atau setelah semua blister telah digunakan (indikator dosis mencapai “0”).
Efek Samping Obat Salmeterol
Obat Salmeterol dapat menimbulkan efek samping pada sebagian orang. Beberapa efek samping ini tergolong umum dan relatif tidak berbahaya, sementara yang lain bisa jauh lebih serius. Ini patut untuk diwaspadai!
Efek Samping umum
Beberapa gejala efek samping yang umum dari obat Salmeterol meliputi:
- Nyeri sendi atau otot.
- Sakit kepala.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Iritasi tenggorokan.
- Batuk.
- Bronkitis.
- Peningkatan kerentanan terhadap infeksi pernapasan, termasuk flu.
Efek samping serius
Obat Salmeterol dapat menimbulkan efek samping yang serius dalam beberapa kasus, berikut di antaranya:
- Sakit kepala parah.
- Sensasi berdenyut di leher atau telinga.
- Penglihatan kabur.
- Gugup.
- Tremor.
- Detak jantung cepat atau tidak teratur.
- Nyeri dada.
- Kadar gula darah tinggi.
- Kadar kalium rendah, yang ditandai kram otot atau kelemahan otot, jantung berdebar, dan rasa haus atau buang air kecil meningkat.
Interaksi Obat Salmeterol
Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua obat atau lebih digunakan secara bersamaan. Efek interaksi obat dapat menyebabkan efektivitas obat menurun atau meningkat, serta meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Obat Salmeterol dapat menimbulkan interaksi apabila digunakan dengan obat-obatan berikut:
- Nefazodone.
- Antibiotik (clarithromycin, telithromycin).
- Obat antijamur (itrakonazol, ketokonazol).
- Obat antivirus untuk mengobati HIV/AIDS (indinavir, nelfinavir, ritonavir, saquinavir).
- Obat jantung atau tekanan darah (seperti diuretik, atau beta-blocker (atenolol, carvedilol, labetalol, metoprolol, propranolol, sotalol, timolol, dan lainnya).
- Penghambat MAO (isokarboksazid, linezolid, suntikan biru metilen, phenelzine, rasagiline, selegiline, tranylcypromine, dan lainnya).
Daftar obat-obatan ini tidak lengkap dan banyak obat lain yang dapat memengaruhi Salmeterol. Guna menghindari interaksi obat, sebaiknya beri tahu dokter tentang semua obat-obatan yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat bebas, vitamin, suplemen dan produk herbal.
Peringatan dan Perhatian Obat Salemerol
Sebelum menggunakan obat ini, ada sejumlah hal penting yang menjadi peringatan dan perhatian yang perlu diketahui berikut ini:
- Jangan menggunakan Salmeterol jika Anda alergi terhadapnya atau protein susu.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, termasuk alergi makanan atau obat, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, epilepsi, diabetes, gangguan tiroid, dan penyakit hati.
- Jangan gunakan obat Salmeterol inhalasi untuk mengobati serangan asma yang sudah terjadi.
- Obat Salmeterol dapat meningkatkan risiko kematian akibat asma. Untuk itu, gunakan obat ini hanya sesuai dosis yang dianjurkan, dan jangan menggunakannya lebih lama dari yang dianjurkan dokter.
- Ikuti semua petunjuk untuk penggunaan yang aman. Konsultasikan dengan dokter tentang risiko dan manfaat penggunaan Salmeterol inhalasi untuk Anda.
- Jika menggunakan Salmeterol inhalasi untuk asma, Anda harus menggunakannya bersama dengan obat steroid inhalasi untuk pengendalian asma jangka panjang.
- Jika merasa obat asma Anda tidak bekerja sebaik biasanya, segera cari pertolongan medis. Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik setelah 7 hari pengobatan.
- Obat Salmeterol dapat meningkatkan risiko rawat inap terkait asma pada anak-anak dan remaja. Sangat penting bagi anak-anak penderita asma untuk menggunakannya bersama obat pengendali asma jangka panjang lainnya.
- Jangan berikan obat ini kepada anak di bawah usia 4 tahun.
- Tidak diketahui apakah obat ini dapat membahayakan janin. Beri tahu dokter apabila Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil.
- Penggunaan obat ini mungkin tidak aman untuk menyusui. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter tentang risikonya.
Harga Obat Salmeterol
Obat resep ini bisa Anda dapatkan atau tebus di apotek dan toko obat, baik secara online maupun offline. Harga obat ini mungkin bervariasi tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, merek, dan lainnya. Harga obat Salmeterol dijual di kisaran harga Rp167.000 – 180.000/dus.
Demikian ulasan lengkap mengenai Salmeterol, obat yang digunakan untuk mengatasi gejala asma hingga mengobati PPOK. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.
- Drugs. Salmeterol (inhalation). https://www.drugs.com/mtm/salmeterol-inhalation.html#warnings (Diakses pada 30 September 2024)
- Fletcher, Jenna. 2020. What to know about salmeterol. https://www.medicalnewstoday.com/articles/salmeterol#drug-interactions (Diakses pada 30 September 2024)
- Mayo Clinic. Salmeterol (Inhalation Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/salmeterol-inhalation-route/proper-use/drg-20073346 (Diakses pada 30 September 2024)