Terbit: 29 January 2020
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Mupirocin adalah obat antibiotik topikal. Obat ini digunakan untuk mengatasi infeksi pada kulit yang diakibatkan oleh bakteri. Ketahui selengkapnya tentang obat ini mulai dari manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya melalui artikel ini!

Mupirocin: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Rangkuman Informasi Obat Mupirocin

Nama Obat Mupirocin
Kelas obat Antibiotik topikal
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri pada kulit
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Salep atau krim
Merek Dagang Bactoderm, Mupicor, Mupiderm, Bactroban, Muprin, Pibaksin, Mertus, Pirotop, Mupicor

Mupirocin Obat Apa?

Mupirocin adalah obat antibiotik yang hanya digunakan untuk topikal, artinya obat ini hanya digunakan dengan cara diaplikasikan ke kulit dan tidak diberikan secara oral. Obat ini mengatasi infeksi bakteri dengan cara memblokir kemampuan bakteri untuk membentuk protein sehingga pertumbuhan bakteri terhambat dan menyebabkan bakteri mati.

Manfaat Mupirocin

Secara umum, manfaat salep Mupirocin adalah untuk mengatasi infeksi kulit akibat bakteri. Berikut adalah beberapa infeksi kulit yang umumnya dapat diatasi dengan menggunakan salep ini:

  • Impetigo
  • Radang folikel rambut
  • Bakteri Staphylococcus Aureus di hidung yang resisten terhadap Methicillin
  • Furunkulosis

Selain kondisi di atas, obat ini juga mungkin digunakan untuk mengatasi infeksi kulit ringan akibat bakteri lainnya.

Dosis Mupirocin

Mupirocin umumnya hadir dalam sediaan salep atau krim dengan kandungan 2%. Dosis yang disarankan adalah sebagai berikut:

  • Dewasa dan anak usia di atas 1 tahun: Oleskan 3 kali sehari selama 10 hari. Evaluasi kembali apabila tidak ada respons klinis setelah 3-5 hari.

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan. Dosis dapat berbeda berdasarkan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Mupirocin

Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk penggunaan yang benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut adalah petunjuk penggunaan obat ini:

  • Sebelum menggunakan Mupirocin salep, bersihkan tangan Anda dan area yang mengalami peradangan, kemudian keringkan.
  • Oleskan salep ini tipis saja pada bagian kulit yang terkena infeksi.
  • Cuci kembali tangan setelah selesai, kecuali area yang mengalami peradangan berada di tangan.
  • Gunakan obat sesuai dengan dosis yang diresepkan.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap harinya.
  • Hindari penggunaan salep ini pada area sensitif dan mukosa.
  • Obat ini tidak digunakan melalui oral. Segera hubungi petugas layanan kesehatan apabila tidak sengaja menelan obat ini.

Petunjuk Penyimpanan Mupirocin

Simpan obat ini sesuai dengan petunjuk penyimpanannya untuk mencegah obat rusak dan efektivitasnya menurun. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Mupirocin salep yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 25°C.
  • Simpan obat ini di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat ini dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Mupirocin

Setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan obat ini. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan Mupirocin:

  • Sensasi terbakar
  • Nyeri
  • Pruritus
  • Ruam
  • Eritema
  • Kulit kering
  • Selulitis
  • Infeksi luka sekunder
  • Dermatitis kontak
  • Furunkulosis
  • Dermatitis eksfoliatif

Efek samping yang mungkin terjadi namun relatif jarang adalah seperti:

  • Mual
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Stomatitis ulseratif
  • Reaksi alergi sistemik

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan dosis yang kurang tepat, penggunaan jangka panjang, atau kondisi lain dari pasien. Apabila mengalami efek samping serius atau reaksi alergi, sebaiknya segera hentikan penggunaan obat.

Apabila efek samping tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Jika merasakan efek samping lainnya yang tidak disebutkan di atas, laporkan pada dokter untuk mengetahui kemungkinan efek samping lainnya dari obat ini.

Interaksi Obat Mupirocin

Interaksi obat dapat terjadi ketika selep ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan penggunaan Mupirocin:

  • Chloramphenicol

Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu termasuk obat resep, non-resep, obat herbal, dan juga produk perawatan kulit tertentu

Konsumsi makanan atau minuman tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari. Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Mupirocin

Obat ini termasuk ke dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaannya:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif terhadap bahan aktif dan komponen lain yang terkandung dalam salep ini. Hati-hati penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat alergi antibiotik.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan luka bakar atau luka yang luas.
  • Penggunaan obat ini pada ibu hamil hanya dilakukan apabila benar-benar dibutuhkan. Diskusikan dengan dokter tentang manfaat dan risiko penggunaan obat ini sebelum menggunakannya.
  • Penggunaan pada ibu menyusui juga sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.
  • Penggunaan salep ini pada anak-anak usia di bawah 1 tahun tidak disarankan.
  • Jangan hentikan penggunaan obat tanpa berdiskusi dengan dokter. Apabila gejala tidak membaik dalam 3-5 hari, konsultasikan kembali penggunaan obat ini dengan dokter Anda.

 

  1. BPOM PIONAS. MUPIROSIN. http://pionas.pom.go.id/monografi/mupirosin. (Diakses 29 September 2019).
  2. MIMS. Mupirocin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mupirocin/?type=brief&mtype=generic. (Diakses 29 September 2019).
  3. WebMD. Mupirocin Ointment. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6180/mupirocin-topical/details. (Diakses 29 September 2019)
  4. WebMD. What Conditions does Mupirocin Ointment Treat?. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6180/mupirocin-topical/details/list-conditions. (Diakses 29 September 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi