Terbit: 4 March 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Eperisone obat apa? Eperison HCl atau Eperisone adalah obat antispasmodik atau obat relaksan untuk otot skeletet yang merupakan otot yang memiliki peran dalam pergerakan tubuh. Obat ini digunakan untuk mengatasi kontraksi atau tegang otot yang datang secara tiba-tiba. Cara kerja Eperisone adalah dengan cara menghambat jalur rekfleks nyeri.

Eperisone: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Obat ini juga memiliki efek vasodilator atau melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi nyeri. Eperisone memiliki keunggulan dibandingkan dengan antispasmodik lainnya, yaitu efek sedasinya yang lebih rendah. Umumnya obat jenis antispasmodik lain lebih mudah menyebabkan kantuk.

Manfaat Eperisone

Berdasarkan cara kerjanya, manfaat Eperisone secara umum adalah untuk mengatasi kejang otot tegang otot. Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan menggunakan Epirisone:

  • Kejang otot atau kaku otot
  • Nyeri leher
  • Nyeri bahu
  • Nyeri lengan
  • Nyeri punggung

Manfaat Eperisone dapat digunakan untuk mengatasi nyeri otot yang disebabkan oleh berbagai penyakit yang dapat menimbulkan gejala nyeri otot. Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya ketahui lebih dulu penyebab nyeri sehingga penggunaan obat akan tepat.

Dosis Eperisone

Eperisone umumnya tersedia dalam sediaan tablet dengan kandungan 50 mg Eperisone HCl setiap tabletnya. Dosis Eperisone yang disarankan adalah sebanyak 3 kali sehari untuk sediaan 50 mg Eperisone.

Dosis tersebut adalah dosis untuk dewasa. Sedangkan dosis untuk anak-anak tidak tersedia, sehingga sebaiknya obat ini tidak digunakan untuk anak-anak.

Dosis tersebut adalah dosis yang disarankan. Dokter dapat menyarankan peningkatan dosis jika memang dibutuhkan. Gunakanlah obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan. Jangan mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Eperisone

Berikut adalah petunjuk penggunaan Eperisone yang disarankan:

  • Obat ini dikonsumsi bersama dengan makanan atau setelah makan untuk menurunkan risiko efek samping.
  • Konsumsi obat ini bersamaan dengan air putih.
  • Jika Anda melupakan dosis, segera konsumsi obat saat ingat. Jika waktunya berdekatan dengan dosis selanjutnya, maka cukup mengonsumsi dosis selanjutnya.
  • Jangan mengentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa saran dari dokter.

Petunjuk Penyimpanan Eperisone

  • Simpan obat ini pada suhu 25°C-30°.
  • Hindari obat dari sinar matahari langsung.
  • Hindari obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping Eperisone

Setiap obat berpotensi untuk menyebabkan efek samping, begitu juga dengan Eperisone. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat Eperisone:

  • Pusing
  • Lemah
  • Gangguan tidur
  • Mati rasa
  • Gangguan lambung
  • Gatal
  • Ruam
  • Gemetar atau tremor
  • Gangguan buang air kecil
  • Kelainan darah
  • Gangguan fungsi hati
  • Gangguan fungsi ginjal

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa Eperisone memiliki efek sedasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obat antispasmodik lainnya. Meskipun begitu, penggunaan obat Eperisone dalam dosis tinggi juga berpotensi menyebabkan kantuk.

Efek samping di atas tidak selalu terjadi dan bisa terjadi akibat penggunaan Eperisone yang tidak sesuai dosis atau karena kondisi tertentu. Sebagian efek samping di atas juga merupakan efek jangka panjang yang mungkin terjadi. Sehingga sebaiknya diskusikan dengan dokter tentang penggunaan jangka panjang obat ini.

Jika terjadi efek samping yang tidak diinginkan akibat penggunaan obat ini, segera hentikan penggunaan obat. Apabila efek samping tidak kunjung membaik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Interaksi Obat Eperisone

Penggunaan obat Eperisone dapat menyebabkan interaksi obat jika digunakan bersama dengan obat-obatan lain baik obat resep, non-resep, maupun herbal. Interaksi obat dapat menyebabkan potensi terjadinya efek samping meningkat atau dapat menyebabkan efektivitas obat menurun.

Beberapa jenis obat yang tidak disarankan digunakan bersama dengan Eperisone adalah sebagai berikut:

  • Tolperisone
  • Methocarbamol

Daftar obat di atas bukan merupakan daftar lengkap. Jika Anda sedang menjalani pengobatan lain atau mengonsumsi obat lain, sebaiknya diskusikan dengan dokter tentang penggunaan obat Epersone untuk menghindari interaksi obat.

Penggunaan obat-obatan bersamaan dengan alkohol atau miniman dan makanan lainnya juga berpotensi untuk menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang aturan makanan atau minuman yang boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat ini.

Peringatan dan Perhatian

Eperisone termasuk ke dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Agar penggunaan obat ini tetap terjaga keamanannya, gunakan obat ini sesuai dengana aturan. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Eperisone:

  • Jangan gunakan obat ini pada pasien yang hipersensitif pada Eperisone dan komponen lainnya yang terkandung dalam obat ini. Jika muncul reaksi alergi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
  • Penggunaan obat ini pada anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak disarankan, kecuali bersadarkan saran medis dari dokter.
  • Penggunaan obat ini pada lansia harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dipantau dengan lebih ketat.
  • Hati-hati penggunaan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau gangguan fungsi hati. Penggunaannya sebaiknya dihindari, kecuali tidak terdapat obat lain yang dapat digunakan dan harus berdasarkan saran medis dari dokter.
  • Penggunaan Eperisone, terutama pada dosis tinggi, berpotensi menyebabkan mengantuk, sehingga sebaiknya hindari mengoperasikan mesin atau berkendara setelah penggunaan obat ini.
  • Eperisone masuk kategori N untuk keamanan penggunaan pada ibu hamil, yang artinya belum terdapat sama sekali penelitian tentan reaksi obat ini pada kehamilan. Penggunaan obat ini pada ibu hamil tidak disarankan, kecuali berdasarkan saran medis dari dokter.
  • Penggunaan pada ibu menyusui dan wanita yang merencanakan kehamilan juga tidak disarankan dan hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter.
  • Jika obat ini tertelan lebih dari dosis yang disarankan dan timbul reaksi overdosis, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan terdekat.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi