Terbit: 8 April 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Diazepam obat apa? Diazepam adalah salah satu obat dari kelompok benzodiazepine. Oat ini biasa digunakan untuk mengatasi kecemasan, kejang, hingga kecanduan alkohol. Ketahui lebih jauh tentang Diazepam mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya tentang Diazepam berikut ini.

Diazepam: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Cara Kerja Obat Diazepam

Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi neurotransmitter, yang merupakan senyawa organik endogenus yang memiliki tugas membawa sinyal di antara neuron di otak. Diazepam meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA atau gamma aminobutyric.

Kekurangan neurotransmitter GABA dapat menyebabkan gejala seperti kecemasan, kejang seperti pada epilepsi, dan kejang otot. Diazepam yang meningkatkan aktivitas GABA, sehingga dapat meringankan gejala tersebut.

Manfaat Diazepam

Manfaat Diazepam secara umum adalah sebagai obat penenang. Beberapa kondisi yang umumnya diatasi menggunakan Diazepam adalah seperti berikut ini:

  • Mengatasi kecemasan
  • Gejala penarikan alkohol (penghentian konsumsi alkohol pada seseorang yang kecanduan alkohol, gejalanya adalah seperti kesulitan tidur dan produksi keringat berlebih
  • Mengatasi kejang otot
  • Kejang akibat epilepsi
  • Digunakan untuk anestesi sebelum dilakukan prosedur medis
  • Mengatasi serangan panik
  • Mengobati sindrom iritasi usus

Dosis Diazepam

Diazepam tersedia dalam beberapa bentuk. Sediaan Diazepam meliputi Diazepam cairan konsentrat, suppositoria (rektal), dan juga tablet. Dosis Diazepam disesuaikan dengan kondisi penyakit dan kebutuhan pasien.

Berikut adalah dosis Diazepam yang disarankan berdasarkan penyakitnya:

  • Dosis untuk gangguan kecemasan: 2mg, diberikan 3 kali per hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 5 mg hingga 10 mg dengan dosis 3 kali per hari.
  • Gangguan tidur (terkait kecemasan): 5 mg hingga 15 mg, diberikan 1 kali sebelum tidur.
  • Kejang otot pada orang dewasa: 2 mg hingga 15 mg sehari. Dapat dibagi menjadi 2 kali pemberian sebesar 1 mg dan kemudian naik hingga 5 mg sebanyak 3 kali sehat. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg diberikan 3 kali sehari jika diperlukan.
  • Kejang otot pada anak (usia 1 bulan-17 tahun): dosis diberikan berdasarkan usia. Umumnya dosis diberikan sebanyak 2 kali sehari dengan jarak 10 hingga 12 jam.

Dosis di atas adalah dosis yang disarankan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Dosis mungkin akan diturunkan pada pasien usia di atas 65 tahun atau pasien dengan gangguan ginjal, hati, dan gangguan pernapasan parah.

Gunakan Diazepam sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan pernah mengganti dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter maupun apoteker.

Petunjuk Penggunaan Diazepam

Penggunaan obat Diazepam sebaiknya digunakan sesuai dengan aturannya. Berikut adalah petunjuk penggunaan Diazepam:

  • Diazepam dapat digunakan bersama atau tidak bersama dengan makanan.
  • Sediaan Diazepam konsentrat harus dilarutkan dalam air sebelum digunakan.
  • Sediaan Diazepam tablet dikonsumsi dengan cara langsung ditelan bersama air, jangan dikunyah.
  • Sediaan Diazepam suppositoria hanya diberikan melalui rektum dan tidak dapat diberikan secara oral.
  • Gunakan obat Diazepam sesuai dengan petunjuk penggunaan dari masing-masing sediaan.
  • Gunakan obat Diazepam sesuai dengan dosis yang disarankan.
  • Jika tidak sengama menggunakan obat ini melebihi dosis yang disarankan, segera konsultasikan dengan dokter.

Petunjuk Penyimpanan Diazepam

Berikut adalah petunjuk penyimpanan Diazepam yang harus diperhatikan:

  • Simpan obat Diazepam pada suhu di bawah 25°C.
  • Simpan obat Diazepam di tempat kering dan tidak lembap, jangan simpan di kamar mandi.
  • Hindari obat Diazepam dari cahaya atau sinar matahari langsung.
  • Hindari obat Diazepam dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jika obat sudah memasuki masa expired, jangan buang obat sembarangan, diskusikan dengan apoteker tentang petunjuk pembuangan obat ini.

Efek Samping Diazepam

Obat-obatan jenis apapun berpotensi menimbulkan efek samping, begitu juga dengan Diazepam. Beberapa efek samping yang mungkin timbul dari obat Diazepam adalah sebagai berikut ini:

Efek samping yang umum terjadi:

  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Masalah koordinasi atau mengendalikan gerakan
  • Gemetar atau tremor

Efek samping yang lebih serius tapi lebih jarang terjadi:

  • Napas lambat dan dangkal
  • Kulit dan bagian putih mata menguning
  • Amnesia ringan
  • Halusinasi
  • Delusi
  • Mudah terjatuh
  • Perubahan suasana hati yang tidak biasa (terutama pada anak dan lansia)

Efek samping lainnya:

  • Ruam kulit
  • Mengi
  • Sesak dada atau tenggorokan
  • Kesulitan bernapas dan berbicara
  • Pembengkakan pada mulut, bibit, wajah, lidah, tenggorokan yang menandakan reaksi alergi serius.

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping dapat terjadi akibat penggunaan obat berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi tertentu dari setiap pasien yang tentunya berbeda-beda.

Jika Anda merasakan gejala efek samping serius, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan hentikan penggunaan obat.

Interaksi Obat Diazepam

Interaksi obat dapat terjadi ketika Diazepam digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat menyebabkan efektivitas obat menurun dan dapat meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Berikut adalah jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersama dengan Diazepam:

  • Obat antipsikotik untuk mengatasi masalah kesehatan mental
  • Antidepresan
  • Antikonvulsan
  • Hipnotik
  • Antihistamin
  • Obat penghilang rasa sakit
  • Obat-obatan HIV
  • Obat antijamur
  • Proton pump inhibitor
  • Relaksan otot
  • Disulfiram
  • Isoniazid
  • Rifampicin
  • Theophilin

Daftar obat di atas kemungkinan bukan merupakan daftar lengkap. Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi atau belakangan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, maka sebaiknya dihindari.

Diskusikan juga dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat Diazepam untuk menghindari interaksi obat.

Peringatan dan Perhatian Diazepam

Diazepam termasuk ke dalam jenis obat keras yang penggunaannya harus melalui resep dokter. Berikut adalah beberapa hal lain yang perlu menjadi peringatan dan perhatian selama penggunaan obat Diazepam:

  • Jangan gunakan obat Diazepam pada pasien yang hipersensitif pada Diazepam dan komponen lain yang terdapat dalam obat ini.
  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan gangguan ginjal, gangguan hati, myasthenia gravis, sleep apneas, depresi, gangguan kepribadian, riwayat masalah alkohol dan narkotika, kadar albumin rendah, arteriosclerosis, lansia (usia di atas 65 tahun), mendapatkan anestesi umum untuk operasi.
  • Penggunaan pada ibu hamil, menyusui, dan wanita yang berencana hamil tidak disarankan dan harus dikonsultasikan dengan dokter sebelumnya.
  • Obat ini tidak untuk digunakan untuk jangka panjang. Diskusikan kembali dengan dokter jika kondisi tidak membaik dalam waktu 4 minggu.
  • Obat ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga tidak disarankan untuk mengemudi atau mengoperasikan mesin setelah konsumsi obat ini.

 

Sumber:

  1. Diazepam – https://www.nhs.uk/medicines/diazepam/ diakses 8 April 2019
  2. Diazepam – https://www.webmd.com/drugs/2/drug-6306/diazepam-oral/details diakses 8 April 2019

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi