Terbit: 26 March 2025
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Chloramfecort adalah obat topikal untuk mengobati infeksi kulit akibat bakteri. Selengkapnya ketahui mengenai obat ini mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya dalam ulasan di bawah ini!

Chloramfecort: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Chloramfecort

Berikut ini adalah informasi umum obat Chloramfecort:

Nama obat Chloramfecort
Kandungan obat
  • Hidrokortison
  • Kloramfenikol
Golongan Obat Antibakteri topikal
Kategori obat Obat keras
Keamanan bagi wanita hamil dan ibu menyusui Kategori C: 

Studi terhadap hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin, tetapi belum ada studi pada wanita hamil. 

Kandungan obat ini dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui.

Manfaat Mengobati penyakit infeksi kulit
Kontraindikasi
  • Hipersensitivitas 
  • Infeksi sistemik
Bentuk Sediaan Krim atau salep
Harga Rp16.000-Rp20.000 per tube

Chloramfecort Obat Apa?

Chloramfecort adalah obat topikal yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi kulit akibat bakteri. Obat ini merupakan kombinasi antara Hidrokortison dan Kloramfenikol. Chloramfecort topikal tergolong obat keras karena merupakan antibiotik.

Hidrokortison merupakan obat antibiotik yang bekerja dengan cara menurunkan sistem imun terlalu aktif yang memicu peradangan berlebih. Dengan demikian, gejala nyeri dan pembengkakan akan berkurang.

Sementara itu, Kloramfenikol adalah kortikosteroid yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan begitu, sistem imun dapat membasmi infeksi menjadi lebih mudah.

Manfaat Obat Chloramfecort

Manfaat obat Chloramfecort topikal adalah untuk mengobati penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik Kloramfenikol. Di samping itu, obat Chloramfecort topikal juga bermanfaat untuk mengobati penyakit infeksi kulit yang disertai oleh peradangan.

Penggunaan Chloramfecort topikal dapat membantu meredakan peradangan. Selain itu, kandungan kortikosteroid di dalam Chloramfecort dapat mengatasi reaksi alergi yang timbul seperti ruam kulit.

Gejala infeksi bakteri yang dapat diobati dengan Chloramfecort topikal adalah sebagai berikut:

  • Kemerahan
  • Gatal
  • Pembengkakan pada kulit
  • Ketidaknyamanan pada kulit

Dosis Obat Chloramfecort

Obat Chloramfecort topikal hadir dalam sediaan krim dan salep. Obat ini terdisi dari Hydrocortisone 25 mg dan Chloramphenicol 20 mg. Obat topikal ini bisa Anda dapatkan jika menggunakannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 

Biasanya, dosis Chloramfecort topikal untuk orang dewasa adalah sebanyak 2 kali dalam sehari. Obat dioleskan pada kulit yang terkena infeksi bakteri.

Petunjuk Penggunaan Obat Chloramfecort

Gunakanlah obat topikal ini dengan benar sesuai anjuran dokter atau sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat. Hal ini agar pengobatan menjadi lebih efektif dan menghindari kemungkinan overdosis.

Berikut ini cara menggunakan obat Chloramfecort topikal:

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
  2. Bersihkan kulit yang terkena infeksi atau peradangan.
  3. Tuangkan obat krim atau salep pada tangan.
  4. Oleskan krim atau salep pada permukaan kulit yang terkena infeksi atau peradangan secara tipis dan merata. Hal ini agar tidak menimbulkan bekas kehitaman. 
  5. Jangan perban atau balut kulit yang diobati kecuali atas saran dokter.

Petunjuk Penyimpanan Obat Chloramfecort

Menyimpan obat dengan cara yang benar akan membantu menjaga kinerja obat dan melindungi obat dari kerusakan. Berikut ini adalah tips dan cara menyimpan obat yang benar:

  • Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius.
  • Jauhkan obat dari panas, lembap, dan paparan cahaya langsung.
  • Jauhkan obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jangan simpan obat yang sudah kedaluwarsa atau obat yang sudah tidak diperlukan lagi. Sebaiknya tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang cara membuang obat yang benar.

Efek Samping Obat Chloramfecort

Kombinasi dua jenis kandungan antibiotik dan kortikosteroid yang ada di dalam Chloramfecort topikal berisiko menimbulkan beberapa efek samping tertentu, terutama jika digunakan sembarangan seperti dosis berlebih atau mengabaikan kontraindikasi.

Beberapa efek samping obat Chloramfecort topikal yang mungkin terjadi di antaranya:

  • Iritasi kulit
  • Kulit menjadi kering
  • Gatal
  • Sensasi terbakar
  • Sensitisasi – proses menjadikan keadaan menjadi sensitif.
  • Kulit terkelupas
  • Infeksi susulan
  • Biang keringat
  • Dermatitis lainnya

Penggunaan obat Chloramfecort topikal juga dapat memicu terjadinya reaksi alergi bagi orang yang memiliki hipersensitivitas terhadap hidrokortison atau kloramfenikol. Reaksi alergi ini biasanya ditandai dengan gejala berikut:

  • Gatal-gatal
  • Ruam
  • Iritasi.

Apabila Anda mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas, sebaiknya hentikan penggunaan obat ini dan segera kunjungi dokter terdekat agar efek samping tidak berkembang semakin parah.

Interaksi Obat Chloramfecort

Interaksi obat merupakan reaksi yang terjadi ketika dua obat atau lebih digunakan bersamaan tanpa resep. Efek interaksi obat berisiko melemahkan atau meningkatkan cara kerja salah satu atau kedua obat, serta meningkatkan risiko efek samping.

Untuk obat Chloramfecort topikal, belum diketahui efek interaksi yang dapat terjadi jika digunakan bersama obat topikal lainnya. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan obat ini dapat menimbulkan reaksi interaksi dengan obat lainnya.

Gung menghindari interaksi obat, sebaiknya beri jeda sekitar 1 jam setelah mengoleskan obat ini sebelum menggunakan obat topikal lain. Selain itu, beri tahu dokter Anda tentang obat lain yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen dan produk herbal.

Peringatan dan Perhatian Obat Chloramfecort

Sebelum menggunakan obat ini untuk infeksi kulit, penting untuk mengetahui beberapa hal yang menjadi peringatan dan perhatian berikut ini:

  • Jangan menggunakan obat Chloramfecort topikal untuk jangka panjang.
  • Berhati-hati menggunakan obat topikal ini untuk area kulit yang luas.
  • Obat Chloramfecort tidak digunakan pada area kulit yang terinfeksi selain bakteri (jamur atau virus).
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat topikal lainnya.
  • Beri tahu dokter semua produk perawatan kulit yang sedang Anda gunakan untuk mengantisipasi interaksi obat yang mungkin terjadi.
  • Obat ini tidak digunakan setelah penyakit infeksi, eksim, atau reaksi alergi kembali.
  • Sebelum menggunakan obat ini, Anda harus melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu bila Anda hamil atau menyusui.
  • Sebelum menggunakan obat ini untuk anak-anak dan lansia, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. 
  • Pastikan keamanan obat ini jika hendak mengoleskan pada area kulit yang sensitif seperti kemaluan.
  • Jangan sampai Chloramfecort salep mengenai mata atau masuk ke mulut. 

Harga Obat Chloramfecort

Obat Chloramfecort topikal dibanderol dengan harga yang berbeda-beda di setiap apotek atau toko obat. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, seperti lokasi area, jenis apotek, dan kebijakan penjual. Biasanya, harga Chloramfecort topikal berkisar antara Rp16.000 – Rp20.000 per tube.

Demikian ulasan lengkap mengenai Chloramfecort topikal, obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan bakteri. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Drugs. Hydrocortisone topical. https://www.drugs.com/mtm/hydrocortisone-topical.html (Diakses pada 25 september 2024]
  2. Drug Information System. Hydrocortisone. http://www.druginfosys.com/drug.aspx?drugcode=365&type=1 (Diakses pada 25 September 2024)
  3. Mayo Clinic. Hydrocortisone (Topical Application Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/hydrocortisone-topical-application-route/proper-use/drg-20073814 (Diakses pada 25 September 2024)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi