Terbit: 15 April 2025
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Analsik adalah obat yang umumnya digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Lebih lanjut simak informasi obat ini selengkapnya mulai dari fungsi, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini.

Analsik: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Rangkuman Informasi Obat Analsik

Berikut ini adalah informasi umum obat Analsik:

Nama Obat Analsik
Kandungan Obat Metampiron dan Diazepam
Kelas Obat Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS/NSAIDs)
Kategori Obat Obat resep
Tingkat keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori D:

Penggunaan obat Analsik bagi wanita hamil tidak dianjurkan, terutama pada trimester ketiga, karena diazepam berisiko menyebabkan malformasi kongenital dan komplikasi lainnya. 

Kandungan Diazepam dalam obat Analsik dapat terserap ke dalam ASI dan bisa memengaruhi bayi yang disusui. Ini menyebabkan rasa mengantuk dan penurunan nafsu makan. 

Manfaat Obat Meredakan nyeri sedang hingga berat, kram, dan demam
Kontraindikasi Obat
  • Psikosis akut
  • Wanita hamil
  • Ibu menyusui
  • Bayi usia usia 1 bulan pertama
Sediaan Obat Kaplet
Harga Obat Rp26.000/strip

 

Analsik Obat Apa?

Analsik adalah jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS/NSAIDs) yang mengandung dua bahan aktif, yakni Metampiron dan Diazepam. 

Metampiron merupakan jenis obat analgesik dan antipiretik, yang bekerja menurunkan nyeri dan demam. Sedangkan Diazepam adalah jenis obat golongan benzodiazepine yang memberikan pengaruh terhadap sistem saraf otak.

Kombinasi kedua obat tersebut membuat Analsik berfungsi sebagai obat pereda nyeri sedang hingga berat dalam waktu yang bersamaan, serta mengatasi kram dan demam.

Manfaat Obat Analsik

Berdasarkan cara kerjanya, manfaat obat Analsik adalah untuk meredakan nyeri sedang hingga berat, kram, dan menurunkan demam. 

Berikut adalah sejumlah kondisi yang dapat diobati dengan Analsik:

  • Sakit kepala yang disebabkan kondisi psikis tertentu.
  • Kolik (nyeri perut).
  • Nyeri pada saraf.
  • Nyeri pada otot, sendi, dan rematik.
  • Nyeri pascaoperasi, umumnya akan diberikan bersamaan dengan obat tranquilizer.
  • Nyeri pinggang atau sakit pinggang.
  • Nyeri akibat batu empedu atau batu ginjal.
  • Nyeri telinga dan nyeri kepala akibat mastoiditis (infeksi pada tulang mastoid yang ada di belakang telinga).

Selain kondisi di atas, obat Analsik juga dapat digunakan untuk mengatasi gejala-gejala lainnya termasuk kondisi yang menyebabkan nyeri dan kram di waktu yang bersamaan.

Dosis Obat Analsik

Analsik tersedia dalam bentuk kaplet dengan komposisi Metampiron 500 mg dan Diazepam 2 mg. Dosis yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri, kram, dan demam adalah sebagai berikut:

  • Dewasa: 1 kaplet diberikan setiap 6-8 jam sekali hingga gejala hilang. Dosis maksimal adalah 4 kaplet per hari.

Tidak ditemukan dosis Analsik untuk anak-anak. Penggunaan obat ini bagi anak-anak dan pasien lanjut usia sebaiknya harus di bawah pengawasan dokter. Selama menggunakan obat ini, jangan mengganti dosis atau menambah dan mengurangi dosis tanpa saran dari dokter atau apoteker.

Petunjuk Penggunaan Obat Analsik

Obat ini harus digunakan dengan benar agar mendapatkan manfaatnya secara maksimal dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti efek samping atau overdosis obat.  

Berikut ini adalah cara aman mengonsumsi obat Analsik:

  • Minum obat sesuai dengan resep dokter.
  • Ikuti petunjuk pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar petunjuk.
  • Sebaiknya minum obat dengan makanan.
  • Gunakan obat di waktu yang sama setiap harinya agar dosis tidak terlewat.
  • Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih banyak, atau lebih lama dari yang diresepkan.

Petunjuk Penyimpanan Obat Analsik

Simpan obat ini dengan cara dan di tempat yang benar agar kinerja obat tetap terjaga dan untuk melindungi obat dari kerusakan. Ikuti cara menyimpan obat-obatan berikut ini:

  • Simpan pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius. 
  • Jauhkan obat dari kelembapan, panas, dan paparan cahaya matahari langsung.
  • Simpan obat dalam wadah aslinya untuk memudahkan mengecek tanggal kedaluwarsa obat.
  • Hindari obat dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Simpan obat di tempat yang tidak dapat disalahgunakan oleh siapa pun.
  • Jika obat sudah melewati masa expired atau kedaluwarsa, jangan buang obat sembarangan agar tidak mencemari lingkungan. Diskusikan dengan dokter atau apoteker tentang petunjuk pembuangan obat dengan benar.

Efek Samping Analsik

Seperti obat-obatan lain pada umumnya, penggunaan obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping. Efek samping obat dapat terjadi akibat dari penggunaan dosis yang kurang tepat atau akibat dari kondisi tubuh pasien itu sendiri. 

Berikut adalah efek samping Analsik yang mungkin terjadi:

  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Kelelahan.
  • Penglihatan ganda atau diplopia.
  • Depresi.
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Perubahan libido.
  • Tremor atau gangguan saraf yang menyebabkan gemetar berirama
  • Gangguan pada kandung kemih sehingga sulit mengeluarkan urine (retensi urine).
  • Susah buang air besar atau konstipasi.
  • Reaksi hipersensitivitas seperti gejala alergi dan juga agranulositosis (kegagalan pembentukan sel darah putih granulosit pada sumsum tulang belakang.

Jika Anda mengalami gejala efek samping di atas, segera hentikan penggunaan obat. Terutama jika efek samping tidak hilang dan semakin memburuk setelah beberapa kali penggunaan obat. Segera konsultasikan ke dokter atau apoteker tentang efek samping yang Anda rasakan.

Interaksi Obat Analsik

Interaksi obat adalah reaksi yang dapat terjadi ketika obat Analsik digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Reaksi tersebut dapat menyebabkan efektivitas obat menurun, toksisitas obat, efek samping, dan overdosis.

Berikut adalah obat-obatan yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Analsik:

  • Flumazenil
  • Isocarboxazid
  • Klorpromazin
  • Simetidin
  • Sodium oxybate
  • Obat depresan SSP lain
  • Obat narkotik untuk batuk

Kontraindikasi Obat Analsik

Obat ini tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi tertentu, termasuk:

  • Psikosis akut.
  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Bayi usia usia 1 bulan pertama.

Perhatian dan Peringatan Obat Analsik

Sebelum menggunakan obat Analsik, ada baiknya ketahui terlebih dulu beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian dan peringatan yang perlu Anda ketahui. Hal penting yang dimaksud adalah berikut ini:

  • Pasien dengan hipersensitivitas terhadap Analsik dan Metampiron atau Diazepam tidak diperbolehkan menggunakan obat ini.
  • Beberapa kondisi tubuh seperti depresi pernapasan, glaukoma sudut sempit, gangguan pulmoner akut, dan tekanan darah sistolik di bawah 100 mmHg, tidak disarankan untuk menggunakan obat yang satu ini.
  • Penggunaan obat ini pada bayi di bawah satu bulan atau yang memiliki berat tubuh di bawah 5 kg juga tidak disarankan.
  • Penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui tidak disarankan, namun jika harus digunakan, maka harus sesuai dengan petunjuk dokter.
  • Penggunaan obat ini pada pasien yang depresi dan kecenderungan bunuh diri harus diawasi dengan hati-hati.
  • Tidak disarankan untuk digunakan bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Penggunaan obat ini pada pasien penderita gangguan darah harus dilakukan dengan hati-hati atau di bawah pengawasan dokter.
  • Penggunaan jangka panjang dari obat ini dapat menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikis, halusinasi, gangguan kecemasan dan gangguan tidur
  • Jangan menggunakan obat ini bersamaan dengan alkohol dan obat depresan SSP.
  • Jangan menggunakan obat ini ketika akan beraktivitas berat ataupun ingin berkendara.

Harga Obat Analsik

Obat ini resep bisa didapatkan di berbagai apotek dan toko obat baik secara online maupun offline. Obat Analsik memiliki harga jual yang berbeda-beda tergantung pada lokasi daerah, jenis apotek, dan lainnya. Harga obat ini umumnya dijual di kisaran harga Rp26.000/strip.

Demikian ulasan lengkap mengenai Analsik, obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri, kram, dan demam. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Drugs. What is Metamizole used for?. https://www.drugs.com/medical-answers/metamizole-3566997/ (Diakses pada 15 April 2025)
  2. Drugs. Diazepam. https://www.drugs.com/diazepam.html#interactions (Diakses pada 15 April 2025)
  3. Mayo Clinic. Diazepam (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/diazepam-oral-route/description/drg-20072333 (Diakses pada 15 April 2025)
  4. MIMS. Analsik. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/analsik?type=brief&lang=id (Diakses pada 15 April 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi