Terbit: 6 February 2025
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Isoniazid adalah obat untuk mengobati infeksi tuberkulosis (TB) atau mencegahnya kambuh. Lebih lanjut ketahui obat ini selengkapnya mulai dari fungsi, dosis, efek samping dan lainnya di bawah ini!

Isoniazid: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll 

Rangkuman Informasi Obat Isoniazid

Nama Obat Isoniazid
Kandungan Isoniazid 100 mg, 300 mg
Golongan Obat Antibiotik
Kelas Terapi Obat resep
Fungsi Mengobati dan mencegah Tuberkulosis (TB)
Keamanan obat bagi ibu hamil dan menyusui Kategori C: 

Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin dari penggunaan obat Isoniazid, tetapi belum ada studi pada wanita hamil.

Penggunaan Isoniazid dapat terserap ke dalam ASI. Untuk itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui.

Kontraindikasi
  • Hipersensitivitas.
  • Memiliki riwayat cedera hati terkait Isoniazid atau reaksi merugikan. yang parah terhadap obat ini.
  • Hepatitis akibat obat-obatan.
  • Penyakit hati akut dengan etiologi apa pun.
Sediaan obat Tablet, sirup, injeksi
Harga obat Isoniazid 300 mg: Rp7.900/strip (10 tablet)

 

Isoniazid Obat Apa?

Isoniazid adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi tuberkulosis (TB) aktif atau mencegahnya kambuh. 

Isoniazid adalah obat yang termasuk dalam golongan antibiotik yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri.

Manfaat Obat Isoniazid 

Isoniazid diformulasikan untuk mengobati tuberkulosis (TB) dan mencegahnya kambuh (reaktivasi). Obat ini dapat dikonsumsi sendiri atau dikombinasikan dengan obat lain untuk mengobati dan mencegah TB. 

Obat Isoniazid juga dapat digunakan sendiri untuk mencegah infeksi TB aktif pada orang yang mungkin terinfeksi bakteri. 

Guna membantu menyembuhkan infeksi TB sepenuhnya, pasien harus terus mengonsumsi obat Isoniazid selama masa perawatan, bahkan jika pasien mulai merasa lebih baik.

Dosis Obat Isoniazid

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup dan injeksi yang harus digunakan berdasarkan resep dokter. Dosis obat diberikan berdasarkan beberapa faktor, termasuk kondisi medis, kekuatan obat, berat badan dan usia.

Berikut ini dosis obat Isoniazid yang umum digunakan:

1. Sediaan Oral (Tablet dan Sirup)

Dosis untuk pengobatan tuberkulosis:

  • Dewasa dan remaja: 300 mg sekali sehari; atau 15 mg/kg berat badan (BB), hingga 900 mg, dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Dosis tergantung pada jadwal yang dipilih dokter untuk pasien.
  • Anak-anak: 10 mg hingga 20 mg/kg BB, hingga 300 mg, sekali sehari; atau 20 mg hingga 40 mg/kg BB, hingga 900 mg, dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Dosis tergantung pada jadwal yang dipilih dokter untuk pasien.

Dosis untuk mencegah kambuhnya (reaktivasi) tuberkulosis:

  • Dewasa dan remaja: 300 mg sekali sehari.
  • Anak-anak: 10 mg/kg BB, hingga 300 mg, sekali sehari.

2. Sediaan Injeksi

Dosis untuk mencegah kambuhnya (reaktivasi) tuberkulosis:

  • Dewasa dan remaja: 300 mg sekali sehari.
  • Anak-anak: 10 mg/kg BB, hingga 300 mg, sekali sehari.

Dosis untuk pengobatan tuberkulosis:

  • Dewasa dan remaja: 300 mg sekali sehari; atau 15 mg/kg BB, hingga 900 mg, dua kali seminggu atau tiga kali seminggu, tergantung pada jadwal yang dipilih dokter untuk pasien.
  • Anak-anak: 10 mg hingga 20 mg/kg BB, hingga 300 mg, sekali sehari; atau 20 mg hingga 40 mg/kg BB, hingga 900 mg, dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Dosis tergantung pada jadwal yang dipilih dokter untuk pasien.

Petunjuk Penggunaan Obat Isoniazid

Obat ini harus digunakan dengan benar agar efektivitasnya terasa dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti overdosis. Untuk itu, ikuti petunjuk penggunaanya berikut ini:

  • Minum obat ini saat perut kosong sekitar 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. 
  • Jika mengonsumsi obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat ukur atau sendok khusus. Jangan gunakan sendok biasa karena bisa tidak mendapatkan dosis yang tepat.
  • Minum obat sediaan oral pada waktu yang sama untuk mendapatkan efek terbaik. 
  • Teruskan minum obat ini hingga jumlah yang diresepkan habis, meskipun gejalanya hilang. 
  • Obat Isoniazid sediaan injeksi hanya diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional di rumah sakit atau klinik.
  • Dokter mungkin juga akan menganjurkan Anda untuk mengonsumsi vitamin B6 guna membantu mencegah efek samping tertentu akibat isoniazid.

Petunjuk Pemyimpanan Obat Isoniazid

Simpan obat ini dengan baik dan benar agar kinerja obat tetap terjaga dan untuk melindungi obat dari kerusakan. Cara menyimpan obat yang benar adalah sebagai berikut:

  • Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu ruangan antara 20°C hingga 25°C.
  • Jauhkan obat ini dari panas, lembap, dan paparan cahaya matahari langsung, serta jauhkan dari pembekuan.
  • Simpan obat dalam wadah aslinya untuk memudahkan mengecek tanggal kedaluwarsa obat.
  • Simpan obat di tempat yang jauh dari pandangan atau jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  • Jangan simpan obat yang sudah kedaluwarsa atau obat yang sudah tidak diperlukan lagi. Sebaiknya buang dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Tanyakan pada apoteker tentang pembuangan obat ini. 

Efek Samping Obat Isoniazid

Penggunaan obat ini dapat menimbulkan efek samping, dari yang umum hingga jarang terjadi. Meskipun begitu tidak semua efek samping ini dapat terjadi. Jika terjadi mungkin memerlukan penanganan medis.

Berikut ini efek samping Isoniazid yang mungkin terjadi:

  • Urine berwarna gelap.
  • Kehilangan selera makan.
  • Mual atau muntah.
  • Mati rasa.
  • Kesemutan.
  • Sensasi terbakar.
  • Nyeri di tangan dan kaki.
  • Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.
  • mata atau kulit menguning.
  • Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan.
  • Kejang.
  • Nyeri sendi.
  • Depresi mental.
  • Ruam kulit.
  • Demam dan sakit tenggorokan.
  • Pendarahan atau memar yang tidak biasa.

Isoniazid Obat Isoniazid

Interaksi obat adalah reaksi yang terjadi ketika dua jenis obat atau lebih digunakan dalam waktu bersamaan. Efek interaksi obat dapat menyebabkan efektivitas obat menurun dan berisiko meningkatkan potensi terjadinya efek samping.

Obat Isoniazid mungkin dapat berinteraksi jika digunakan bersama dengan obat-obatan berikut:

  • Acetaminophen
  • Itraconazole
  • Ketoconazole
  • Disulfiram
  • Isocarboxazid
  • Linezolid
  • Metaxalone
  • Methylene blue
  • Moclobemide
  • Phenelzine
  • Procarbazine
  • Rasagiline
  • Safinamide
  • Selegiline
  • Tranylcypromine
  • Phenytoin 
  • Fluoxetine
  • Sertraline
  • Valproic acid

Kontraindikasi Obat Isoniazid

Obat ini tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi tertentu, berikut di antaranya:

  • Hipersensitivitas terhadap obat Isoniazid.
  • Pasien yang memiliki riwayat cedera hati terkait Isoniazid atau reaksi merugikan yang parah terhadap obat ini.
  • Hepatitis akibat obat-obatan.
  • Penyakit hati akut dengan etiologi apa pun.

Peringatan dan Perhatian Obat Isoniazid

Sebelum menggunakan obat ini untuk mengatasi TB, ada sejumlah hal penting yang harus Anda ketahui. Hal penting yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Sebelum mengonsumsi obat Isoniazid, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadapnya; atau jika memiliki alergi lain
  • Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beri tahu dokter atau apoteker jika memiliki riwayat kesehatan, termasuk reaksi parah sebelumnya akibat Isoniazid (seperti penyakit hati), penyakit hati, penggunaan alkohol, infeksi HIV, penyakit ginjal, diabetes, mati rasa/kesemutan pada lengan/kaki (neuropati perifer), melahirkan baru-baru ini.
  • Sebelum menjalani tindakan operasi, beri tahu dokter atau dokter gigi tentang semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat non-resep, dan produk herbal.
  • Hindari minuman beralkohol saat menggunakan obat ini, karena alkohol dapat meningkatkan risiko penyakit hati.
  • Obat ini dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin BCG) tidak bekerja dengan baik. Untuk itu, beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan obat ini sebelum menjalani imunisasi/vaksinasi apa pun.
  • Bagi ibu hamil, obat Isoniazid harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. 
  • Obat ini dapat terserap ke dalam ASI tetapi tidak mungkin membahayakan bayi yang menyusui. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.

Harga Obat Isoniazid

Obat ini bisa Anda dapatkan berdasarkan resep dokter. Harga obat ini mungkin bervariasi di setiap apotek atau toko obat. Biasanya harga obat Isoniazid 300 mg di kisaran Rp7.900/strip (10 tablet).

Demikian ulasan lengkap tentang Isoniazid, obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati dan mencegah kekambuhan TB. Informasi kesehatan ini tidak menggantikan konsultasi langsung dengan apoteker atau dokter.

 

  1. Mayo Clinic. Isoniazid (oral route, intramuscular route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/isoniazid-oral-route-intramuscular-route/description/drg-20064419 (Diakses pada 30 Januari 2025)
  2. MIMS. Isoniazid. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/isoniazid?mtype=generic (Diakses pada 30 Januari 2025)
  3. WebMD. Isoniazid – Uses, Side Effects, and More. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8665/isoniazid-oral/details (Diakses pada 30 Januari 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi