Terbit: 4 September 2024 | Diperbarui: 5 September 2024
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Cefoperazone adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Ketahui lebih lanjut mengenai manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut ini. 

Cefoperazone: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Rangkuman Informasi Cefoperazone

Nama Obat Cefoperazone
Kelas Obat Antibiotik sefalosporin
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mengatasi infeksi bakteri tertentu
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat  Injeksi

Cefoperazone Obat Apa? 

Cefoperazone adalah obat antibiotik golongan sefalosporin generasi ketiga yang digunakan untuk mengobati beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri.  

Cara kerja obat ini adalah dengan merusak sintesis atau pembentukan dinding sel bakteri yang menyebabkan infeksi. Dengan begitu perkembangan bakteri dapat terhenti hingga kemudian mati.  

Obat Cefoperazone umumnya tersedia dalam bentuk cairan injeksi dan hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter beserta resepnya. 

Manfaat Cefoperazone

Secara umum manfaat Cefoperazone adalah untuk mengatasi infeksi akibat bakteri. Berikut beberapa jenis infeksi bakteri yang umumnya diatasi menggunakan obat Cefoperazone: 

  • Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah
  • Infeksi saluran kemih
  • Peritonitis
  • Kolesistitis
  • Kolangitis
  • Septikemia
  • Infeksi kulit dan jaringan kulit
  • Infeksi tulang dan sendi
  • Infeksi radang panggul
  • Endometritis
  • Gonore

Selain kondisi infeksi di atas, Cefoperazone juga dapat digunakan pada kasus infeksi pencernaan dan infeksi saluran genital yang disebabkan oleh bakteri lainnya. Diskusikan dengan dokter untuk mengetahui fungsi obat. 

Dosis Penggunaan Obat Cefoperazone

Obat ini Cefoperazone hadir dalam sediaan injeksi dan diberikan melalui intravena. Berikut dosis Cefoperazone yang disarankan: 

  • Dewasa: 1-2 gram, 12 jam sekali. Dosis dapat ditingkatkan hingga 12 gram per hari dalam 2-4 dosis terbagi pada jenis infeksi yang parah. 
  • Anak-anak: Dosis hanya diberikan berdasarkan anjuran dokter. 

Dosis di atas adalah dosis yang lazim diberikan oleh dokter. Dosis mungkin dapat berubah bergantung pada kondisi dan kebutuhan pasien. 

Cara Menggunakan Obat Cefoperazone

Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan sediaannya. Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat antibiotik Cefoperazone yang perlu diketahui:

  • Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
  • Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri. 
  • Obat diberikan melalui suntikan intramuskular (IM), infus intravena (IV) atau infus interminter (selama 15 menit hingga 1 jam) oleh tenaga medis yang diberikan wewenang dan resep oleh dokter.
  • Jangan mengurangi, menambahkan, atau menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter sebelumnya, meskipun infeksi telah membaik.
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba, kecuali dengan arahan dari dokter.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala selama Anda menjalani pengobatan menggunakan obat Cefoperazone. 
  • Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. 

Peringatan Sebelum Menggunakan Obat 

Sebelum menggunakan obat Cefoperazone ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya: 

  • Konsultasikan pada dokter bila Anda memiliki riwayat hipersensitif atau alergi antibiotik sefalosporin atau antibiotik penisilin. 
  • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat gangguan liver, gangguan ginjal, atau gangguan pembekuan darah.
  • Informasikan pada dokter bila Anda memiliki riwayat diabetes. 
  • Diskusikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan. 
  • Hindari konsumsi alkohol atau produk yang mengandung alkohol selama menjalani pengobatan menggunakan Cefoperazone karena dapat menyebabkan wajah memerah, berkeringat, sakit kepala, hingga detak jantung cepat. 
  • Obat ini dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Informasikan ke dokter bila selama pengobatan dengan Cefoperazone Anda akan menjalani vaksinasi. 

Interaksi Obat Cefoperazone

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Berikut adalah beberapa jenis obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan Cefoperazone: 

  • Antikoagulan
  • Aminoglikosida
  • Furosemide

Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Cefoperazone. 

Informasikan pada dokter bila sedang atau belakangan menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal lainnya untuk menghindar risiko terjadinya interaksi obat. 

Efek Samping Cefoperazone

Pada kondisi tertentu, setiap obat berpotensi menimbulkan efek samping, Begitu juga dengan obat ini. Berikut efek samping obat Cefoperazone yang mungkin terjadi: 

  • Diare
  • Mual
  • Badan terasa lemas
  • Urin berwarna gelap 
  • Buang air besar berdarah

Waspadai juga jika Anda menemukan gejala alergi obat yang dapat ditandai dengan: 

  • Kesulitan bernapas
  • Ruam kulit
  • Gatal
  • Bengkak pada wajah meliputi bibir atau kelopak mata. 

Efek samping yang timbul pada setiap orang akan berbeda-beda. Jika Anda merasakan gejala efek samping serius atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat dan segera temui dokter. 

 

  1. Anonim. Cefoperazone. https://www.drugs.com/cdi/cefoperazone.html. (Diakses pada 9 Januari 2024)
  2. Anonim. Cefoperazone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefoperazone?mtype=generic. (Diakses pada 9 Januari 2024)
  3. Anonim. 2023. Cefoperazone (Intramuscular Route, Intravenous Route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cefoperazone-intramuscular-route-intravenous-route/side-effects/drg-20406573. (Diakses pada 9 Januari 2024).
  4. Anonim. Cefoperazone Pregnancy and Breastfeeding Warnings. https://www.drugs.com/pregnancy/cefoperazone.html. (Diakses pada 9 Januari 2024).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi