Betaserc adalah obat untuk mengatasi vertigo, telinga berdengung, dan kehilangan pendengaran akibat penyakit Meniere. Ketahui lebih lanjut, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya dalam ulasan berikut.
Rangkuman Informasi Obat Betaserc
Nama | Betaserc |
---|---|
Golongan Obat | Mual dan vertigo » Obat lain untuk penyakit Meniere |
Bentuk Sediaan | Tablet |
Kandungan | Betahistin Dihidroklorida |
Manfaat | Mengobati vertigo, tinitus, dan tuli akibat penyakit Meniere |
Indikasi Penggunaan | Vertigo, tinnitus, dan sindrom Meniere |
Kontraindikasi | Hipersensivitas, feokromositoma, ibu hamil, dan lainnya |
Cara pakai | Diminum setelah makan |
Dosis | 1-2 tablet sebanyak 3 kali sehari (tergantung kekuatan dosis) |
Efek samping | Reaksi alergi, kejang, semakin parah kondisi asma, dan lainnya |
Harga | Rp125.000/ blister (Betaserc 8 mg) dan Rp270.000/ blister (Betaserc 24 mg) |
Betaserc Obat Apa?
Betaserc adalah obat yang digunakan untuk mengurangi keluhan pusing berputar akibat gangguan pada telinga bagian dalam.
Obat ini mengandung bahan aktif Betahistine Mesylate yang bekerja dengan cara melancarkan aliran darah di telinga bagian dalam. Dengan begitu, cairan yang menumpuk dan tekanan berlebih di telinga bagian dalam dapat berkurang dan gejala vertigo bisa mereda.
Betaserc tergolong dalam kategori obat keras. Obat ini hanya bisa digunakan berdasarkan resep yang diberikan oleh dokter.
Manfaat Betaserc
Manfaat obat Betaserc adalah untuk mengatasi vertigo, tinnitus (telinga berdengung), dan kehilangan pendengaran akibat penyakit Meniere. Betaserc tidak bisa digunakan untuk mengatasi vertigo atau masalah telinga yang tidak terkait dengan penyakit Meniere.
Dosis Penggunaan Obat Betaserc
Obat ini tersedia dalam sediaan oral tablet 8 mg dan 24 mg. Berikut adalah dosis Betaserc yang lazim disarankan berdasarkan sediaan obatnya:
Dosis Betaserc tablet 8 mg:
- 1-2 tablet sebanyak 3 kali dalam sehari.
Dosis Betaserc tablet 24 mg:
- 1 tablet , sebanyak 2 kali dalam sehari.
Dosis di atas adalah aturan dosis Betaserc yang lazim diberikan. Dokter mungkin dapat mengganti dosis sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.
Cara Menggunakan Obat Betaserc
Berikut ini adalah petunjuk atau cara menggunakan obat Betaserc yang perlu diketahui:
- Pastikan Anda menggunakan obat ini setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter yang menangani Anda.
- Pastikan obat dalam keadaan baik, kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Obat ini dikonsumsi sesudah makan.
- Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air putih. Jangan membelah atau menghancurkan obat.
- Gunakan obat ini secara teratur, yakni di waktu yang sama setiap harinya.
- Apabila lupa menggunakan obat pada waktu yang sudah ditentukan, segera gunakan obat ketika ingat.
- Simpan obat dalam wadah yang kering, di tempat bersuhu ruang, dan terhindar dari paparan sinar matahari.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Peringatan Sebelum Menggunakan Obat
Sebelum menggunakan obat Betaserc ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan, di antaranya:
- Konsultasikan dengan dokter bila memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap Betahistin.
- Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat asma, asma bronkial, dan tukak peptik. Penggunaan obat ini dapat memperburuk kondisi asma dan tukak peptik seseorang.
- Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang menderita ulkus saluran cerna, urtikaria, dan rhinitis .
- Diskusikan dengan dokter bila sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.
- Informasikan ke dokter bila Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, suplemen, atau produk herbal lainnya.
- Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat setelah menggunakan obat Betaserc.
Tingkat Keamanan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Obat Betaserc masuk dalam kategori C. Ini artinya, studi percobaan pada hewan membuktikan adanya risiko efek samping terhadap janin. Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil mengenai penggunaan obat ini. Sehingga, obat ini hanya digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari risikonya.
Obat Betaserc kemungkinan dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi Obat Betaserc
Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan jenis obat-obatan lain tertentu. Berikut ini adalah interaksi obat yang dapat terjadi jika Betaserc digunakan bersama obat lain:
- Menurunkan efektivitas betahistin bila digunakan secara bersamaan dengan obat antihistamin.
- Meningkatkan efek samping betahistin bila digunakan dengan obat golongan MAOI seperti phenelzine, isocarboxazid, dan selegiline.
Selain daftar obat di atas, kemungkinan masih ada jenis obat lainnya yang tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat Betaserc.
Konsumsi alkohol atau makanan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat. Diskusikan dengan dokter tentang makanan atau minuman yang tidak boleh dikonsumsi ketika menggunakan obat ini.
Efek Samping Betaserc
Pada beberapa kasus, penggunaan Betaserc mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti:
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Sakit perut
- Diare
Kondisi-kondisi di atas merupakan efek samping ringan yang dapat mereda seiring waktu. Tetapi, apabila efek samping tidak kunjung membaik atau Anda menemukan gejala seperti berikut, segera temui dokter.
- Sesak napas
- Bengkak pada area wajah termasuk mata, bibir, dan lidah.
- Kesulitan menelan
- Kehilangan orientasi atau linglung mendadak.
- Pingsan
- Kelelahan
- Anonim. 2022. What is betahistine used for?. https://www.drugs.com/medical-answers/betahistine-3571565/. (Diakses pada 11 Januari 2024)
- Anonim. Betahistine. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betahistine?mtype=generic. (Diakses pada 11 Januari 2024).
- NHS UK. About betahistine. https://www.nhs.uk/medicines/betahistine/about-betahistine/. (Diakses pada 11 Januari 2024).
- Anonim. Betaserc. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/betaserc?type=full. (Diakses pada 11 Januari 2024).
- NHS UK. Side effect of betahistine. https://www.nhs.uk/medicines/betahistine/side-effects-of-betahistine/. (Diakses pada 11 Januari 2024).