Terbit: 25 July 2019 | Diperbarui: 7 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jakarta telah menjadi tempat yang diidamkan oleh banyak orang karena menawarkan peluang kerja dan penghidupan yang lebih baik dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya. Hanya saja, menurut pakar kesehatan, merantau ke Jakarta ternyata bisa meningkatkan risiko terkena beberapa masalah kesehatan lho. Apa sajakah penyakit-penyakit tersebut?

Merantau Ke Jakarta Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Ini

Merantau ke Jakarta bisa menyebabkan datangnya penyakit

Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Indonesia menghasilkan fakta bahwa jika kita tinggal di Jakarta selama satu tahun saja, maka berat badannya akan cenderung naik hingga 0,4 kg. Ukuran lingkar perut juga akan naik rata-rata 0,5 cm. Hasilnya adalah, risiko untuk terkena masalah obesitas dan diabetes cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan saat tinggal di area pedesaan.

Para peneliti menyebut peningkatan risiko terkena diabetes dan obesitas saat merantau di Jakarta ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung kurang sehat layaknya lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji dan menghabiskan waktu di depan komputer seharian untuk bekerja. Kesibukan yang luar biasa juga membuat waktu untuk berolahraga semakin menurun. Hal inilah yang kemudian menyebabkan datangnya masalah kegemukan.

Angka kasus diabetes dan obesitas di Indonesia semakin meningkat

Sebenarnya, tak hanya terjadi di kota-kota besar layaknya Jakarta, kasus obesitas dan diabetes memang cenderung naik di Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, disebutkan bahwa 1 dari 3 atau 35 persen dari orang dewasa di Tanah Air mengalami masalah obesitas. Angka ini meningkat dari data Riskesdas 2007 dan 2013 yang menyebut angka obesitas di Indonesia hanyalah 19 persen dan 26 persen.

Masalahnya adalah obesitas terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk diabetes. Data Riskesdas 2018 pun menyebut 1 dari 10 orang di Indonesia, tepatnya 10,9 persen mengalami diabetes mellitus. Provinsi yang menyumbang kasus diabetes paling besar di Indonesia adalah DKI Jakarta, yakni sekitar 3,4 persen.

Mencegah obesitas dan diabetes

Pakar kesehatan menyebut menjaga gaya hidup dengan sehat bisa membantu mencegah datangnya masalah obesitas dan diabetes dengan efektif.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita lakukan demi mencegah kedua masalah kesehatan ini.

  1. Lebih aktif bergerak

Tak hanya dengan rajin melakukan olahraga, kita juga bisa mulai lebih aktif bergerak. Sebagai contoh, kita bisa mulai berangkat ke tempat kerja dengan memakai sepeda, berjalan kaki, atau memakai angkutan umum alih-alih memakai kendaraan pribadi. Kita juga bisa lebih rajin menggunakan tangga. Dengan melakukannya, lebih banyak kalori yang terbakar dan akhirnya membantu berat badan tetap ideal.

  1. Menerapkan pola makan yang sehat

Diabetes dan obesitas seringkali terkait dengan pola makan yang buruk. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalori, gula, hingga lemak tidak sehat bisa menjadi pemicunya. Kurangilah konsumsi makanan-makanan tidak sehat dan cobalah memperbanyak asupan sayuran, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan demi mencegah datangnya kedua penyakit ini.

  1. Rajin minum air putih

Tak hanya bisa mencegah dehidrasi, rajin minum air putih juga bisa mencegah kita memiliki keinginan berlebih untuk ngemil atau mengonsumsi minuman manis yang bisa memicu kenaikan berat badan atau risiko diabetes.

  1. Tak lagi mengonsumsi makanan cepat saji

Meski enak dan mengenyangkan, kita sebaiknya menghindari makanan cepat saji karena bisa membuat berat badan dan risiko diabetes naik dengan signifikan jika terlalu sering dikonsumsi.

  1. Tidur cukup setiap malam

Meski terlihat sepele, dalam realitanya tidur cukup setiap malam bisa membantu menjaga keseimbangan hormon dan sistem metabolisme tubuh. Hal ini berpengaruh besar bagi penurunan risiko diabetes dan obesitas.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi