Terbit: 17 December 2015
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Keputihan merupakan masalah kesehatan reproduksi yang sudah tidak asing bagi wanita. Namun kebanyakan wanita mengganggapnya menjadi masalah yang sepele karena biasanya tidak mengakibatkan keluhan yang mengganggu aktivitas. Tidak banyak juga wanita yang mengetahui jenis keputihan yang terjadi dapat menyebabkan keguguran, hamil diluar kandungan hingga dapat mengancam nyawa dan menimbulkan kematian.

Waspada Keputihan yang Bisa Mengancam Nyawa

Pada dasarnya keputihan (fluor albus) itu merupakan cairan berlebih yang keluar dari liang vagina yang dapat bersifat fisologis (dalam keadaan normal) ataupun patologis (tidak normal). Cairan yang bersifat fisiologis bisa terjadi pada masa subur seorng wanita biasanya 14-16 hari sesudah menstruasi. Cairan tersebut tidak berbau, tidak gatal berwarna putih agak kental. Cairan seperti ini tidak perlu penanganan khusus, hanya perlu dijaga hygiene daerah kewanitaan tanpa harus dicuci dengan antiseptik atau dimasuki sesuatu kedalam vagina tanpa saran dokter karena nantinya akan merusak ph normal wanita.

Cairan patologis sifatnya berbau, gatal dan tidak berwarna putih bening. Warna yang tidak normal seperti warna putih keju yang diakibatkan infeksi jamur, putih kuning kehijauan akibat infeksi parasit trikomomonas ataupun putih agak keruh akibat infeksi bacterial vaginosis. Infeksi pada vagina dapat mengganggu flora normal pada vagian dan mengubah pH vagina sehingga gejala-gejala ini dapat membuat wanita tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-sehari.

Keputihan yang perlu diwaspadai adalah keputihan pada kanker leher Rahim (cerviks). Keputihan yang keluar biasanya bercampur darah terutama habis berhungan seksual (contact bleeding), berbau busuk. Gejala ini juga disertai penurunan berat badan, lemas, mual muntah dan rasa tidak nyaman pada daerah pinggul. Apabila anda menemui gejala-gejala seperti ini segera diperiksa ke dokter dan dilakukan skrening prakanker seperti IVA ataupun papsmear. Pencegahan yang paling baik adalah menghindari seks bebas ataupun gonta ganti pasangan serta menghindari pasangan yang diketahui sedang menderita sakit kelamin. Saat ini juga telah ada vaksin untuk mencegah kanker leher rahim yang dapat diberikan pada wanita sebelum menikah ataupun segera setelah menikah.

Apabila sudah menemui gejala-gejala di atas segera diperiksakan ke dokter dan lakukan skrening. Apabila pada skrening sudah menunjukkan gejala, jangan takut untuk melakukan biopsi karena hasil biopsi akan menentukan langkah pengobatan selanjutnya. Apabila sudah terlambat dan penyakit sudah kronis maka harapan hidup akan menjadi berkurang dan sensitivitas terhapat pengobatan akan menjadi sulit. Oleh karena itu, perlu kecerdasan dari seorang wanita terhadap kesehatan pribadinya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi