Terbit: 4 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dibandingkan dengan pria, kekebalan wanita jauh lebih besar. Namun, kekebalan yang berlebihan ternyata tidak baik untuk kesehatan. Wanita dengan sel imun yang terlalu banyak justru kerap mengidap penyakit autoimun. Sel imun yang harusnya menyerang radikal bebas justru menyerang sel tubuh karena dianggap benda asing.

Waspadai Penyakit Autoimun yang Kerap Menyerang Wanita

Dari berbagai jenis penyakit autoimun yang ada, berikut 3 penyakit yang kerap menyerang wanita dan perlu diwaspadai.

Multiple Sclerosis
Multiple scleriosis adalah penyakit autoimun yang menyerang lapisan pelindung di sekitar jaringan saraf. Serangan ini menyebabkan kerusakan pada saraf sehingga memengaruhi kerja otak dan sumsum tulang belakang.

Gejala dari penyakit multiple sclerosis adalah kebutaan, otot jadi lemah, otot kerap menegang dengan sendirinya, kerap alami kesemutan, mati rasa pada kaki serta tangan, dan keseimbangan tubuh menurun. Gejala lain dari penyakit ini adalah menurunnya kualitas berbicara dari seseorang.

Hingga sekarang penyebab utama dari penyakit ini belum diketahui. Namun, faktor genetis, hormon, dan gangguan sistem imun membuat wanita bisa mengalami gangguan yang cukup menyusahkan ini.

Lupus
Lupus yang terjadi pada wanita menyebabkan gangguan pada sendi, ginjal, sel darah, paru-paru, saraf, dan kulit. Penyakit ini menyebabkan antibodi yang dihasilkan oleh tubuh menempel pada beberapa bagian tubuh dan menyebabkan gangguan atau perusakan sel.

Gejala yang paling umum dari lupus adalah  badan kehilangan beratnya dengan masif, sering alami demam, nyeri, bengkak pada sendi, rambut, rontok, dan ruam pada wajah. Penyakit lupus biasanya dipicu oleh virus, susunan genetik, dan polusi bahan kimia.

Tiroiditis hashimoto
Gejala dari penyakit autoimun jenis ini adalah adanya penambahan berat badan, kelelahan yang berlebih, depresi, hormon yang tidak seimbang, nyeri otot, dan yang paling sering terlihat adalah munculnya gondok pada leher.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi