Terbit: 14 March 2018 | Diperbarui: 18 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Tekanan darah pada wanita berbeda dengan pria. Tekanan darah pada wanita dipengaruhi oleh hormon di dalam tubuhnya dan juga kehamilan. Wanita yang sedang hamil bisanya cenderung memiliki tekanan darah yang lebih besar karena ada bayi di dalam rahimnya.

Berapa Nilai Tekanan Darah yang Normal pada Wanita?

Lebih lanjut, setelah melahirkan, tekanan darah yang selalu tinggi juga tidak bisa hilang sehingga wanita harus menjaga kesehatannya. Dengan menjaga kesehatan disertai diet yang tepat serta olahraga, tekanan darah bisa normal setiap saat.

Tekanan darah normal

Tekanan darah wanita yang normal adalah 120/80 mmHg atau lebih rendah. Wanita dengan tekanan darah ini dianggap sehat dan seluruh organ tubuhnya berjalan dengan lancar. Jantung berdetak dengan irama yang tepat dan peredarannya di dalam tubuh berjalan dengan lancar.

Kalau tekanan darah wanita sudah mencapai 130/90 mmHg atau di atasnya, mereka sudah mengalami hipertensi. Untuk itu, penurunan tekanan darah haru dilakukan dengan mengonsumsi makanan tertentu atau obat sesuai resep dokter.

Kenaikan tekanan darah pada wanita

Kenaikan tekanan darah pada wanita bisa terjadi karena banyak faktor. Yang paling sering dialami adalah penurunan estrogen dan progesteron. Penurunan dua hormon itu terjadi saat wanita hamil. Biasanya kenaikan tekanan darah mencapai 5 mmHg. Setelah kehamilan, tekanan darah kadang tidak mau turun meski kasus ini sangat langka.

Selain kehamilan dan hormon, tekanan darah pada wanita bisa naik karena olahraga yang terlalu berat. Untuk itu, wanita disarankan untuk melakukan olahraga dengan intensitas rendah ke sedang.

Mengendalikan tekanan darah

Tekanan darah pada wanita bisa dikendalikan dengan obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Namun, untuk pengaruh lebih lanjut dan jangka panjang, mengubah gaya hidup sangat direkomendasikan.

Nah, para wanita mari lebih menjaga kesehatan dengan baik. Jangan buat hipertensi memberikan gangguan yang merugikan, setuju?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi