Terbit: 1 October 2019 | Diperbarui: 18 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mioma adalah tumor atau jaringan yang tumbuh pada otot rahim atau uterus. Jaringan yang tumbuh ini bisa berada di luar, di tengah, atau di permukaan dalam rahim. Pertumbuhan mioma ini berjalan cepat dan dipengaruhi oleh kadar estrogen di dalam tubuh wanita. Semakin tinggi estrogen, pertumbuhan mioma atau uterine fibroid ini semakin cepat.

Tanda-Tanda Mioma dan Cara Mengatasinya secara Alami

Efek Mioma pada Kesehatan Wanita

Mioma menyebabkan beberapa gangguan yang cukup besar pada wanita. Pertama, penyakit ini menyebabkan gangguan perdarahan yang hebat saat menstruasi atau di luar itu. Selanjutnya, mioma juga mengganggu pembuahan karena janin tidak mungkin bisa mengalami implantasi ke dinding rahim.

Dilihat dari sisi aktivitas seksual, mioma juga menyebabkan nyeri yang sangat hebat. Saat pria melakukan penetrasi, tekanan ke arah serviks akan memicu nyeri yang sangat hebat. Perdarahan saat seks mungkin cukup kecil, tapi kalau kondisi mioma sudah sangat besar, perdarahan besar bisa saja terjadi.

Mioma tidak bisa dibiarkan begitu saja. Selain bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman pada wanita, sel yang terus tumbuh bisa mengganggu mental. Terlebih pada wanita yang sulit mendapatkan keturunan. Pada beberapa kasus, mioma juga memicu kondisi yang cukup kronis.

Tanda-Tanda Mioma pada Wanita

Mioma sering tumbuh dan tidak disadari oleh wanita. Biasanya kondisi mioma akan terlihat dengan jelas kalau beberapa kondisi di bawah ini sudah muncul.

  • Saat menstruasi, perdarahan yang keluar jauh lebih banyak. Biasanya perdarahan berjalan normal saja dan akan berhenti saat menstruasi usai. Pada kondisi ini, kadang perdarahan muncul setelah menstruasi selesai. Kalau perdarahan hanya terjadi sesekali mungkin tidak memicu masalah. Namun, sering terjadi, segera periksa ke dokter.
  • Perut bawah terasa sangat keras dan penuh, Kondisi ini menyebabkan wanita jadi malas makan karena begitu perut terisi, rasa sakit akan muncul cukup sering. Nyeri yang terus muncul bisa mengganggu aktivitas harian yang dimiliki oleh wanita.
  • Tekanan di area pelvis semakin kuat. Tekanan ini menyebabkan wanita sering tidak nyaman saat duduk, berdiri, dan berjalan. Bahkan, saat malam hari wanita tidak akan mampu untuk beristirahat dengan nyaman dan sering sekali terbangun.
  • Sembelit akan sering muncul dan wanita sering mengalami sakit perut saat buang air besar. Kalau wanita mengejan atau jongkok agak lama, perut semakin tidak keruan dan memicu gangguan yang lebih serius.
  • Rasa ingin buang air kecil semakin sering terjadi. Meski tidak minum terlalu banyak, wanita akan kebelet ke kamar kecil meski setelah sampai di sana hanya keluar sedikit.
  • Rasa sakit saat seks. Rasa sakit ini bisa berupa nyeri saat seks dilakukan atau sampai mengalami perdarahan. Kalau mioma yang tumbuh belum terlalu besar mungkin tidak akan terasa. Namun, kalau sudah besar baru terasa tidak nyaman.
  • Sering merasakan sakit di pinggang belakang. Rasa nyeri yang intens di rahim dan sekitarnya bisa menyebar sampai ke pinggang.

Mengatasi Mioma secara Alami dan Tanpa Operasi

Cara terbaik untuk  menangani mioma adalah dengan operasi atau mengonsumsi obat tertentu yang mampu menekan hormon seks wanita. Selain dua cara itu, wanita juga bisa melakukan pengobatan dengan cara alami di bawah ini.

  1. Mengonsumsi Teh Hijau secara Rutin

Dari beberapa penelitian, teh hijau dianggap mampu menyembuhkan atau mengurangi ukuran dari mioma yang ada di dalam rahim. Kandungan antioksidan dari teh hijau mampu membuat tumor yang tidak mengandung kanker ini mengecil sehingga mudah diatasi dengan jalur operasi.

Biasanya operasi tidak bisa dilakukan kalau ukuran mioma terlalu besar. Biasanya mioma yang besar punya pembuluh darah sendiri sehingga kemungkinan terjadi perdarahan akan besar kalau tetap dipaksakan untuk melakukan operasi. Konsumsi teh hijau bisa dilakukan setiap hari tanpa ada tambahan gula.

Teh hijau yang dikonsumsi haruslah yang asli. Bukan macha yang banyak digunakan untuk makanan. Umumnya macha jenis itu sudah banyak campurannya sehingga secara fungsi tidak akan bisa maksimal.

  1. Ramuan Tradisional Tiongkok

Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2002 silam, ramuan tradisional Tiongkok juga bisa menyembuhkan mioma dengan baik. Penyembuhan ini dilakukan dengan konsumsi ramuan dengan dosis tertentu.

Dari perlakuan ini, sebagian besar pasien mengalami penurunan ukuran dari mioma. Penurunan ini adalah tanda matinya beberapa jaringan tumor yang tidak bisa dikontrol pertumbuhannya. Meski aman, lebih baik lakukan konsultasi dengan dokter untuk menghindari efek samping yang muncul.

  1. Melakukan Akupuntur

Akupuntur adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengatasi mioma dengan cukup aman dan signifikan. Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 silam, akupuntur bisa menurunkan ukuran dari mioma. Dengan kata lain, pertumbuhan tumor bisa dikendalikan.

Mioma bisa terjadi pada siapa saja dan bisa diatasi dengan mudah kalau ukurannya masih kecil. Jika ukurannya sudah besar dan memiliki pembuluh darah pilihan pengobatan yang bisa dipilih adalah hiserektomi atau pengangkatan rahim baik sebagian atau semuanya.

Semoga ulasan di atas bisa kita jadikan tambahan pengetahuan untuk waspada dengan mioma. Kalau ada beberapa gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan secara rutin sehingga ada atau tidaknya mioma bisa segera diatasi.

 

 

Sumber:

  1. Iftikhar, Noreen. 2018. How to Treat Uterine Fibroids Yourself. https://www.healthline.com/health/fibroids-natural-treatment. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  2. Iftikhar, Noreen. 2018. Shrinking Fibroids with Diet: Is It Possible?. https://www.healthline.com/health/fibroids-diet. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  3. Alisa. 2019. How To Treat Fibroids Naturally and Avoid Surgery. https://www.floliving.com/treat-fibroids-naturally/. (Diakses pada 1 Oktober 2019).
  4. Web MD. Uterine Fibroids: Dos and Don’ts. https://www.webmd.com/women/uterine-fibroids/uterine-fibroids-dos-and-donts#1. (Diakses pada 1 Oktober 2019).

 


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi