Terbit: 17 January 2019 | Diperbarui: 20 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Beberapa hari menjelang menstruasi, wanita akan mengalami PMS atau premenstrual syndrome. Kondisi ini sangat wajar terjadi pada wanita dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Ada yang mengalami nyeri cukup kuat di bawah perut hingga perubahan suasana hati atau mood yang berlebihan.

PMS Sering Sakit Tidak Tertahankan, Waspadai PMDD!

Pada beberapa wanita, kondisi PMS ini bisa cukup parah hingga menyebabkan gangguan kesehatan seperti pingsan dan depresi. Nah, kalau Anda sering mengalami PMS yang lebih parah dari orang lain yang ada di sekitar, bisa jadi terkena PMDD atau premenstrual dysphoric disorder yang cukup berbahaya.

Sekilas tentang PMDD

PMS umumnya datang beberapa hari sebelum menstruasi muncul dengan gangguan fisik dan mental. Gangguan fisik yang akan terjadi karena gangguan ini biasanya berupa rasa sakit di perut bagian bawah yang rasanya sangat mengganggu. Beberapa wanita bahkan ada yang sampai mengalami pingsan karena tidak tahan dengan kondisi PMS.

Selanjutnya gangguan non fisik bisa berupa perubahan suasana hati atau mood yang sangat buruk. Perubahan suasana hati tersebut kadang membuat wanita menjadi gampang marah, sedih, dan berujung pada kondisi tidak nyaman.

Kalau Anda mengalami PMDD, kondisi di atas akan jauh lebih parah lagi. Gangguan fisik dan juga mental bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Anda akan susah melakukan apa saja dengan tenang karena merasa sering sekali kesakitan.

Gangguan akibat PMDD ini tidak berjalan selama 1-2 hari saja seperti layaknya sedang PMS. Gangguan pada tubuh terjadi selama seminggu, bahkan bisa lebih. Dengan efek yang parah ini wanita akan susah menjalani kehidupannya dengan normal. Gangguan akan muncul hampir setiap hari selama siklus menstruasi berjalan.

Tanda umum dari PMDD

Tanda umum dari gangguan PMDD bisa terlihat dan dirasakan baik secara fisik atau mental. Wanita dengan kondisi ini akan merasakan beberapa gangguan mental yang terdiri dari:

  • Sering mengalami peningkatan detak jantung seperti orang yang sedang gugup meski tidak mengalami sakit atau sedang ada pada situasi yang genting.
  • Sering mengalami marah tanpa sebab yang jelas atau marah terlalu besar untuk hal-hal yang kecil. Rasa marah ini tidak bisa dikontrol dan sering muncul begitu saja. Beberapa wanita ada yang merasa tidak nyaman dan memilih mengurangi interaksi jelang menstruasi.
  • Sering menangis dengan sendirinya karena tidak tahan dengan tekanan yang terjadi. Kondisi ini akan semakin parah kalau tubuh terasa sakit baik di area perut atau bagian lainnya seperti pinggang.
  • Merasa susah mengontrol diri sendiri dalam banyak hal. Misal mudah makan secara emosi atau mudah melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dilakukan.
  • Sering sekali lupa dengan banyak hal khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Rasa lupa ini membuat wanita merasa tidak produktif.
  • Kehilangan rasa tertarik dengan hubungan atau relasi. Wanita akan lebih suka mengajak bertengkar pasangannya meski tidak ada masalah.
  • Sering merasa panik dengan banyak hal.
  • Gampang tersinggung dengan perkataan orang lain.

Selanjutnya untuk tanda PMDD secara fisik terdiri dari:

  • Munculnya jerawat yang lebih banyak dari sebelumnya. Jerawat ini kadang sudah hilang meski menstruasi sudah selesai siklusnya.
  • Punggung dan pinggang terasa sakit.
  • Perut mengalami nyeri yang cukup intens selama beberapa hari atau minggu. Selain itu perut juga terasa seperti menggembung meski tidak makan terlalu banyak.
  • Payudara akan menjadi kendur dan terasa sangat sakit. Meski hanya disentuh saja wanita akan merasa tidak nyaman.
  • Gangguan pada saluran pencernaan seperti sembelit, diare, gangguan lambung, hingga muntah akan kerap terjadi meski tidak mengonsumsi makanan pedas atau terlalu asam.
  • Sakit kepala yang cukup mengganggu dan membuat wanita malas melakukan apa pun.
  • Gangguan detak jantung.
  • Perubahan nafsu makan yang terlalu ekstrem. Biasanya wanita akan menjadi malas makan karena tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya.
  • Persendian di tubuh terasa sangat sakit dan susah digerakkan. Kondisi ini akan berjalan selama beberapa hari dan membuat wanita susah bergerak aktif.
  • Mengalami kejang pada otot khususnya di perut dan alat gerak. Kejang dan kram ini menyebabkan rasa sakit yang sangat besar.

Penyebab PMDD

Hingga saat ini belum ada penelitian yang mendetail terkait dengan PMDD yang dialami oleh banyak wanita di seluru dunia. Namun, secara umum kondisi PMDD ini dipicu karena adanya perubahan pada level estrogen dan progesteron. Perubahan ini memicu serotonin yang miliki pengaruh besar pada mood.

Kalau level dari serotonin mengalami perubahan, mood wanita akan terpengaruh. Itulah kenapa respons wanita terhadap banyak hal jadi terlalu berlebihan. Akhirnya mereka jadi gampang tersinggung dan juga marah. Kondisi ini juga memicu wanita jadi mudah sedih dan berpotensi mengalami depresi.

Penelitian lanjutan yang dilakukan pada 2017 juga menunjukkan kalau respons berlebihan dari sel tubuh wanita saat mendekati menstruasi juga memicu PMDD. Itulah kenapa tubuh terkadang mengalami sakit sendiri meski tidak ada luka.

Cara mengatasi PMDD

PMDD bisa terjadi pada semua wanita, tapi kondisi ini bisa dicegah dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat. Olahraga secara rutin setiap hari, makan terkontrol, membatasi kopi, dan melakukan manajemen stres dengan benar.

Cara lain untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengonsumsi antidepresan sesuai dengan resep dokter. Selain itu terapi hormon juga bisa dilakukan agar gejala PMDD tidak terus muncul.

Demikian ulasan tentang kondisi PMDD yang bisa dialami oleh wanita. Kalau Anda merasa sering mengalami PMS yang sangat sakit dan tidak tertahankan, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Kalau pun nantinya bukan PMDD, setidaknya Anda sudah berusaha untuk lebih waspada dengan berbagai kemungkinan masalah yang akan muncul.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi